Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita dibalik pelempara bom molotov ke kantor Detik Bandung

Cerita dibalik pelempara bom molotov ke kantor Detik Bandung bom molotov. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Kekerasan pada wartawan memang satu kejadian yang sudah sangat lazim sekarang. Seperti kejadian yang terjadi di Yogyakarta, wartawan Kompas TV yang sedang meliput kejadian penyerangan warga di Yogyakarta malah ikut menjadi korban bulan-bulanan massa tersebut. Diketahui rumah yang menjadi target merupakan salah satu simpatisan politik dalam pilpres 2014 ini.

Kali ini bukan wartawan yang menjadi korban kekerasan dari orang yang tidak bertanggungjawab. Melainkan kantornya itu sendiri. Kantor Trans Corp dan Detik.com biro Bandung pada Jumat (18/7) dini hari pukul 01.00 WIB diserang oleh dua orang pengendara motor. Dua pengendara motor tersebut tiba-tiba melemparkan bom molotov ke arah kantor detik.com sehingga mengakibatkan kerusakan dan kebakaran yang cukup parah.

Hingga saat ini kasus pelemparan bom molotov ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Bahkan, tim dari Polda pun diperbantukan untuk mengusut tuntas kasus penyerangan kantor media tersebut. Muncul dugaan bahwa motif dibalik penyerangan ini karena pemberitaan yang dikeluarkan Detik berkaitan dengan jalannya pilpres sehingga membuat satu kubu geram.

Namun hal tersebut baru sekadar dugaan saja dan masih diselidiki kepolisian. Bagaimana cerita dibalik penyerangan bom molotov di perusahaan milik Menko Perekonomian Chairul Tanjung tersebut bisa terjadi? berikut cerita dibalik pelemparan bom molotov kantor Trans dan Detik Bandung.

Dilempar molotov dini hari dan terbakar

Kantor Trans Corp dan Detik Biro Bandung dilempar bom molotov oleh orang yang tak dikenal. Kejadian itu terjadi sekitar 01.00 WIB, malam di Jalan Lombok No 33, Bandung, Jawa Barat.Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto membenarkan bahwa kantor tersebut telah dilempar botol. Dia mengatakan, pihaknya masih fokus untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)."Benar tadi pukul 01.00, laporan salah satu tempat Jalan lombok perusakan dengan botol isi cairan dilemparkan ke atap rumah. Dari olah TKP inafis termasuk dengan jajaran Polsek Bawet (Bandung Waten) olah TKP awal ada empat titik yang diamankan, pecahan botol, bakar-bakaran kain," kata Nugroho.Nugroho mengatakan, pihaknya belum mengetahui apakah pelemparan botol tersebut memakai bensin atau tidak. "Masih kita selidiki, sementara saksi ada empat orang, langsung kita periksa," ucapnya.

Pengakuan saksi pelaku berjumlah dua orang

Saksi mata bernama Andi atau Wili yang melihat kejadian pelemparan molotov di Trans Corp dan Detik.com biro Bandung mengaku, saat kejadian dirinya tengah membakar sampah di depan rumahnya yang bersebelahan dengan kantor Detik Bandung. Saat kejadian, dia melihat, atap bangunan sudah terbakar api."Saya melihat cahaya berkelebat, dan bunyi trang kemudian blup," katanya di lokasi kejadian.Melihat atap tersebut terbakar, kemudian dirinya memanggil penjaga kantor untuk memadamkan api. Dirinya juga sempat melihat sebuah motor yang diduga pelaku.

"Di motor itu ada dua orang, satu duduk di atas motor dan satu orang lainnya di jalan," ucapnya

Pelaku teriak Hakan Siah! saat melemparkan bom molotov

Aksi teror menimpa kantor media di Bandung. Sasarannya Kantor Trans Corp dan Detik.com biro Bandung yang terletak di Jalan Lombok. Perusahaan media milik Menko Perekonomian Chairul Tanjung tersebut dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal. Saksi di lokasi melihat dua orang beraksi melempar bom molotov.Menurut Andi atau Wili, saat kejadian, pelaku berteriak "Hakan Sia (makan ini)," saat melemparkan bom molotov ke arah kantor Trans Corp dan Detik biro Bandung tersebut."Hakan Siah! (Makan tuh)," kata saksi Andi Ahmad yang berada sekitar 100 meter dari lokasi, katanya, Sabtu (18/7) dini hari. Andi menyebut pelaku yang menggunakan sepeda motor langsung melarikan diri. Adapun bom molotov sendiri di lempari ke atas genting dan sempat terjadi ledakan Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto, mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Empat orang saksi akan dimintai keterangan di antaranya warga yang melihat termasuk pegawai itu sendiri."Kita sudah lakukan olah TKP oleh tim Inafis. Kita juga akan langsung memeriksa empat orang saksi," ujarnya.

Diduga dibom karena pemberitaan pilpres

Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan, mengatakan, kepolisian sedang menelusuri siapa pelaku dari kasus pelemparan bom molotov ke kantor Trans Corp dan redaksi media online Detik Biro Bandung, Jalan Lombok, Kota Bandung, Jabar, Jumat (18/7)."Kita akan telusuri, cari motif dan pelaku," kata Kapolda disela-sela meninjau rekapitulasi suara tingkat KPU Jabar di Bandung.Iriawan juga tidak memungkiri adanya keterkaitan kasus ini dengan salah satu pemberitaan dari situs media online detik.com tersebut sehingga membuat pelaku melempar bom molotov ke kantornya. Menurutnya pemberitaan pilpres bisa jadi salah satu faktor yang paling utama terjadinya kasus ini."Ada kaitannya ya, ada masalah mungkin, Detik.com dengan pilpres," kata jenderal bintang dua itu.

Dewan Pers sebut penyerangan kantor Detik tak terkait berita

Dewan pers selaku lembaga yang melindungi kehidupan pers di Indonesia menyesalkan aksi teror yang menimpa kantor Trans Corp dan Detik Biro Bandung semalam. Dewan pers mengaku heran dengan aksi teror terhadap kantor media online yang terletak di Jalan Lombok nomor 33 tersebut."Saya enggak paham kenapa detik.com harus dilempar bom molotov. Apa salahnya. Justru saya heran," kata Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers M. Ridlo Eisy di Bandung, Jumat (18/7).Menurut dia, Detik.com dalam pemberitaan tidak pernah menunjukkan sikap tendensius terhadap objeknya. Terkait Pilpres 2014 yang sudah dilalui bagi dia, detik.com juga menunjukkan sikap netral dalam menghasilkan produk jurnalistiknya."Sebenarnya sejauh ini menurut saya netral. Ownernya juga Chairul Tanjung tidak pernah terlibat dalam politik praktis," tandasnya.Pasca kejadian penyerangan bom molotov tersebut mengakibatkan sekitar lantai depan kantor ditemukan pecahan kaca botol, dan cairan jenis bensin. Warga sekitar sempat melihat dua orang mengendarai sepeda motor sesaat setelah insiden pelemparan bom molotov tersebut. Pengendara sepeda motor itu kabur ke arah Stadion Siliwangi Bandung. Saat melempar bom molotov tersebut, pelaku juga berteriak "Hakan Sia! (makan ini)," sehingga menimbulkan kegaduhan. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bangunan hingga Mobil Terdampak Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim
Bangunan hingga Mobil Terdampak Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.

Baca Selengkapnya
Hasil Olah TKP, Polisi Temukan Ini di Sekitar Rumah Wartawan Tribrata TV Karo Sumut Dibakar
Hasil Olah TKP, Polisi Temukan Ini di Sekitar Rumah Wartawan Tribrata TV Karo Sumut Dibakar

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam mengungkap ada dua eksekutor yang ditangkap polisi

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Beberkan Temuan Kebakaran Rumah Jurnalis Rico Sampurna Pasaribu, Oknum TNI Diduga Terlibat
Dewan Pers Beberkan Temuan Kebakaran Rumah Jurnalis Rico Sampurna Pasaribu, Oknum TNI Diduga Terlibat

Dewan pers berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Tiga Orang Terduga Pelaku Pembakaran Mobil Patroli di Pospol Pejompongan
Polisi Tangkap Tiga Orang Terduga Pelaku Pembakaran Mobil Patroli di Pospol Pejompongan

Ada tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kantor Media Jubi di Papua Dilempar Bom Molotov, 2 Mobil Terbakar
Kronologi Kantor Media Jubi di Papua Dilempar Bom Molotov, 2 Mobil Terbakar

Saksi sempat melibat dua orang naik motor bolak balik di depan kantor itu sebelum akhirnya melemparkan molotov.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Dilibatkan untuk Dalami Ledakan di Klapanunggal, Ada Keterlibatan Teroris?
Densus 88 Dilibatkan untuk Dalami Ledakan di Klapanunggal, Ada Keterlibatan Teroris?

Densus 88 turun tangan mendalami insiden ledakan di Klapanunggal

Baca Selengkapnya
Penjelasan TNI Sejumlah Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya Pakai Batu
Penjelasan TNI Sejumlah Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya Pakai Batu

Penyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.

Baca Selengkapnya
Tersangka Teroris S Racik Bom Bunuh Diri Polsek Astananyar di Boyolali
Tersangka Teroris S Racik Bom Bunuh Diri Polsek Astananyar di Boyolali

Barang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Rumah Wartawan Tribrata di Karo Sumut Dibakar, dari Eksekutor hingga Kaitan dengan TNI
Fakta-Fakta Rumah Wartawan Tribrata di Karo Sumut Dibakar, dari Eksekutor hingga Kaitan dengan TNI

Kebakaran yang menewaskan empat penghuni rumah termasuk Sempurna terjadi karena disengaja

Baca Selengkapnya
TKP Ledakan di Markas Gegana Surabaya Ditutup Kain Spanduk dan Dipasangi Garis Polisi
TKP Ledakan di Markas Gegana Surabaya Ditutup Kain Spanduk dan Dipasangi Garis Polisi

Lokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.

Baca Selengkapnya
Kantor DPRD Mimika Papua Dirusak Orang Tak Dikenal, Pelaku Berniat Membakar Tapi Dicegah Sekuriti
Kantor DPRD Mimika Papua Dirusak Orang Tak Dikenal, Pelaku Berniat Membakar Tapi Dicegah Sekuriti

Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika dirusak oleh Orang Tak Kenal (OTK).

Baca Selengkapnya
Tiga Pelempar Bom ke Rumah Ketua KPPS Pamekasan Diringkus Polisi, Ini Motif Pelaku
Tiga Pelempar Bom ke Rumah Ketua KPPS Pamekasan Diringkus Polisi, Ini Motif Pelaku

Tiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.

Baca Selengkapnya