Cerita foto AR Baswedan pakai blangkon bikin gempar Belanda
Merdeka.com - Bukan Abdul Rahman (AR) Baswedan namanya jika tak buat sensasi. Dalam sebuah majalah terbitan mingguan, Mata Hari nama majalahnya. Ada sebuah foto dalam halaman majalah tersebut yang menggemparkan warga kala itu.
Foto yang terbit pada 1 Agustus 1934 itu, ada seorang warga peranakan Arab mengenakan busana tradisional Jawa yakni beskap dan blangkon. Warga keturunan Arab itu berpose santai bersama orang Jawa asal Malang yang konon bernama Soeljoadikoesoemo dan istrinya.
Dalam teks berbahasa jawa, foto itu tertulis; Apakah foto ini tiada meroepaken peranakan Arab dari generatie jang aken dateng. Yang artinya apakah foto ini tidak merupakan (gambaran) peranakan Arab dari generasi yang akan datang.
-
Mengapa masbuk tetap diperbolehkan? Hadis ini menunjukkan bahwa menjadi masbuk tetap diperbolehkan dan makmum masbuk harus menyempurnakan shalatnya setelah imam mengakhiri shalat.
-
Siapa yang memakai topi Al-Kalpak? Secara tradisional, topi ini merupakan bagian dari pakaian resmi untuk pria di Kyrgyzstan dan sering kali dipakai dalam acara-acara penting seperti pernikahan, pertemuan resmi, atau perayaan budaya.
-
Kenapa laki-laki Baduy dilarang menenun? Adapun kain bernama Suat Songket ini merupakan hasil rajutaan yang seluruhnya dikerjakan oleh perempuan Baduy. Laki-laki dilarang menenun lantaran ada kepercayaan, laki-laki tersebut akan menjadi seperti perempuan.
-
Siapa yang memiliki sifat tawadhu? Orang yang bersikap tawadhu adalah individu yang tidak sombong dan selalu menerima kebenaran dengan lapang dada.
-
Siapa yang diusulkan menjadi pahlawan nasional oleh masyarakat Arab? Kelakuan yang rasis dan provokatif demikian, telah menyebar pada segolongan masyarakat Arab, sehingga begitu tega hati menginginkan Sultan Syarif Abdul Hamid Alkadrie II, yang Jenderal Mayor tentara Belanda, dan Ajudan Istimewa Ratu Belanda diusulkan menjadi pahlawan nasional.
-
Siapa yang memakai baju tradisional? Istri Kapolda Riau Tampil Elegan saat Hadiri Acara Penyematan Gelar di Balai Adat Melayu Riau Kompak menggunakan pakaian adat Melayu, penampilan Nindya tak kalah keren dari dekorasi balai adat yang mewah.
Kisah itu dituliskan dalam buku Biografi AR Baswedan, 'Membangun Bangsa, Merajut Keindonesiaan, karya Suratmin dan Didi Kwartanada' terbitan Kompas, dikutip merdeka.com, Minggu (28/9).
Dikisahkan, warga keturunan Arab itu bernama AR Baswedan. Foto itu menjadi heboh lantaran saat itu, seorang peranakan Arab tidak lazim memakai busana tradisional Jawa. Saat itu warga keturunan Arab lebih terbiasa memakai peci atau tarbus.
Namun hal ini tidak dipatuhi oleh AR Baswedan. Ia ingin memutus rantai yang sudah diikatkan oleh pemerintahan kolonial Belanda saat itu. Dengan caranya, Baswedan tak pernah surut menyerukan kepada sesama kaum peranakan Arab supaya bersatu untuk memperjuangkan bangsa Indonesia dari penjajah.
"Di mana seorang dilahirkan, di situlah tanah airnya," kata AR Baswedan saat itu guna memantik kaumnya.
Akhirnya untuk menembus tujuannya, dia bersama rekan-rekannya membuat kongres peranakan Arab 4 Oktober 1934 di Semarang. Yang menghasilkan sumpah pemuda Indonesia keturunan Arab sebagai bentuk kelanjutan kelahiran sumpah pemuda 1928.
Bahkan dalam kongres Semarang tersebut juga menghasilkan organisasi Persatoean Arab Indonesia (PAI), yang setahun kemudian menjadi Partai Arab indonesia (PAI). Dan AR Baswedan sendiri disepakati sebagai ketuanya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepercayaan masyarakat itu ke bermula dari cerita seorang wanita nernama Ambarwati yang telah disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda di awal abad 19.
Baca SelengkapnyaArya Wedakarna, baru-baru ini menjadi sorotan di media sosial karena tindakannya yang dianggap rasis.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) tegaskan menolak aturan pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka putri nasional usai BPIP terbitkan aturan terbaru.
Baca SelengkapnyaMahyeldi meminta BPIP segera aturan pelarangan jilbab bagi anggota Paskibraka agar tidak memicu keresahan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaCholil mengatakan, pelarangan pemakaian jilbab bagi anggota Paskibraka justru malah melanggar aturan konstitusi dan Pancasila.
Baca SelengkapnyaDua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, aturan BPIP tentang tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka pada tahun 2022 dan 2024 memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaAtas permintaan Pj Gubernur Aceh, perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (28/8) siang.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Abdurrahman (AR) Baswedan bersama dengan Menteri Luar Negri H Agus Salim dalam mencari pengakuan dari negara lain atas kedaulatan negara Indonesia
Baca SelengkapnyaPPI mengatakan terdapat 18 dari 76 anggota Paskibra 2024 harus melepaskan hijabnya
Baca SelengkapnyaMenag menanggapi polemik soal aturan BPIP berkaitan penggunaan jilbab pada anggota Paskibraka 2024.
Baca SelengkapnyaGP Ansor menyayangkan keputusan Kepala BPIP Yudian Wahyudi tidak menyertakan hijab dalam standar pakaian untuk Paskibraka putri.
Baca Selengkapnya