Cerita Gus Dur dan gelang kenur 'sakti'
Merdeka.com - Banyak kisah kesaktian atau karomah melekat pada sosok Gus Dur. Kisah-kisah itu dituturkan orang-orang dekat mantan presiden keempat itu. Namun demikian, ada juga yang menganggap Gus Dur sebenarnya hanya manusia biasa. Kesaktian-kesaktian itu sebenarnya bisa dinalar dengan akal sehat.
"Menurut saya, Gus Dur biasa saja sih. Wong ya bisa sakit juga," kata Wakil Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bambang Susanto, orang yang sering menemani Gus Dur pergi tiga tahun terakhir sebelum meninggal.
Misalnya kabar soal kesaktian Gus Dur yang selalu tertidur dalam rapat atau acara-acara diskusi, tapi ketika bangun masih nyambung dengan topik bahasan. Ketika Bambang bertanya, benar pak seperti itu? Gus Dur menjawab, gampang saja. "Ambil saja ujung bahasan terakhir, paling-paling ga jauh dari situ."
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Bagaimana Gus Dur menunjukan sikap toleransi? Ia melakukan pendekatan yang lebih simpatik kepada kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mengayomi etnis Tionghoa, dan meminta maaf kepada keluarga korban G30/S PKI.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Siapa anak bungsu Gus Dur? Inayah Wulandari Wahid lahir pada 31 Desember 1982. Ia akrab dipanggil dengan nama panggung Inaya Wahid. Nama Wahid ia dapat dari ayahnya yang merupakan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Inaya merupakan anak bungsu dari Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
Lalu bagaimana soal kesaktian lain, misalnya benda pusaka, jimat atau semacamnya? Bambang menjelaskan, soal jimat atau semacamnya itu karena banyak orang yang memberi. Sementara Gus Dur bukanlah orang yang tega menolak pemberian orang. Apalagi si pemberi datang dari tempat jauh hanya untuk menemui Gus Dur.
"Jadi alasannya itu karena Gus Dur paling tidak bisa menolak pemberian orang. Beliau bukan mencari-cari (jimat atau pusaka), tapi karena diberi oleh orang-orang," terangnya kepada merdeka.com, Rabu (4/11).
Misalnya, gelang kenur (gelang tangan terbuat dari tali kenur) yang selalu dipakai di pergelangan tangan kanan Gus Dur. Pernah suatu waktu Gus Dur berkata, gelang itu tidak akan dilepas. Dia akan menjaga gelang agar tidak terputus. Alasannya, kalau putus negara ini akan tertimpa malapetaka.
Gus Dur belakangan menjelaskan, sebenarnya alasan merawat gelang itu bukan karena percaya pada kesaktian (musyrik). Namun, kata Bambang, lebih pada menghargai si pemberi yang datang dari tempat jauh hanya sekadar ingin memberi hadiah gelang kepada Gus Dur.
"Kata Gus Dur, kasihan orang yang memberi, jauh-jauh datang cuma pengen memberi gelang. Kalau dia (pemberi) tahu gelang putus, tidak dipakai, bisa lebih bahaya lagi, dia bisa teriak-teriak di luar (Indonesia dalam bahaya karena gelang Gus Dur putus)," ujar Bambang sambil tertawa.
Hal senada dituturkan salah satu santri Gus Dur, Nuruddin Hidayat. Menurut dia, Gus Dur bukan lagi mengurusi masalah kesaktian atau pusaka-pusaka seperti itu. Memang, selama Gus Dur masih hidup, banyak orang-orang bergantian datang ke kediaman untuk memberi pusaka-pusaka tersebut.
"Sama Gus Dur diterima saja. Ada yang memberi gratis, ada yang menjual, ada juga yang meminta mahar. Gus Dur melihat orang yang meminta uang itu pasti orang butuh. Kalau (pusaka) setelah diterima ya ditaruh di gudang ga diapa-apain, entah masih ada pamornya apa tidak," ujarnya.
Itulah sisi lain dari Gus Dur, selain dikenal sebagai politikus, kiai, pengamat, dan budayawan, juga dikenal lewat humor dan kerap dihubung-hubungkan dengan mistis serta kesaktian.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden ini dikenal sebagai sosok yang jenius. Hasil pemikirannya sering dikagumi banyak orang. Namun, ia tak punya banyak uang.
Baca SelengkapnyaSosok Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah humoris semasa hidupnya.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka
Baca SelengkapnyaSetiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid mengatakan ada kesamaan antara Gus Dur dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPresiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih terus menjadi perbincangan hingga kini. Banyak kisah teladan dari sosoknya.
Baca SelengkapnyaGanjar sedih lantaran tak memiliki momen bersama Gus Dur.
Baca SelengkapnyaGus Dur memang merasa perlu mendapat apa yang disebutnya sebagai pesan dari langit, yang itu artinya pesan dari Ponpes Langitan.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md mengungkapkan kisah dirinya dibuat terdiam oleh presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Baca SelengkapnyaJawaban wanita berjilbab pink ini seketika membuat Gus Iqdam tertegun.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid menyebutkan Mahfud MD merupakan sosok santri yang tidak mau berkompromi dengan para koruptor.
Baca SelengkapnyaViral Video Gus Miftah Bagi-Bagi Uang, Ganjar Minta Bawaslu Mengecek
Baca Selengkapnya