Cerita haru Kiai Prostitusi cari dana buat bayar utang para PSK
Merdeka.com - Setiap hari berdakwah di tempat lokalisasi, Kiai Khoiron tidak pernah menerima imbalan sepeserpun. Dakwah yang ia lakukan murni perjuangan agar para PSK bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
Ia ingin melanjutkan perjuangan ayahnya, Kiai Syu'aib. Uang dari pondok pesantren yang didirikannya tak seberapa. Karena dakwah di tempat lokalisasi butuh dana yang tak sedikit.
Apalagi dakwah Kiai Khoiron tidak sekadar menyampaikan ilmu agama, tapi juga pelatihan-pelatihan berkarya bagi para PSK. Ditambah, Kiai Khoiron harus membantu melunasi utang-utang para PSK.
-
Siapa yang biasa memberikan dakwah? Kegiatan dalam agama Islam tersebut dilakukan oleh mereka yang kemudian disebut dengan pendakwah.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Dimana Aki Khoerudin biasa berjualan? Sehari-hari, pria bersahaja ini mangkal di wilayah Guntur Sari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Dimana Kiai Abbas mengajar? Seorang ulama terkenal yang mengelola Pesantren Buntet, Cirebon, yaitu Kiai Abbas Buntet, dikabarkan pernah mengalami sebuah peristiwa luar biasa pada tahun 1930 saat beliau mengajar di Makkah.
-
Siapa Aki Khoerudin? Sosok Aki Khoerudin tidak pernah menyerah dengan keadaan. Dia terus berjualan jajanan lumpia di usia yang tidak lagi muda.
Banyak para PSK mengaku tak bisa lepas dari prostitusi dan mucikari karena sudah terjerat utang. Apalagi utangnya berbunga. Karena tak bisa bayar, para PSK terpaksa tetap bekerja di lokalisasi.
"Kalau dananya banyak, mungkin kerjanya lebih maksimal. Sementara ini kan seadanya, alhamdulillah saya bisa melakukan meskipun hanya pembinaan-pembinaan saja bersama istri di pondok," kata Kiai Khoiron seperti ditulis Sunarto dalam bukunya berjudul "Kiai Prostitusi".
Menurut Kiai Khoiron, dana dalam dakwah itu sangat penting. Dia menganalogikan dana dalam berdakwah itu ibarat mobil yang tidak bisa berjalan kalau tidak ada bensinnya.
Meski kekurangan dana, hal itu tidak menyurutkan Kiai Khoiron berdakwah di tempat lokalisasi. Dengan dana seadanya, ia tetap berjalan dari tempat satu ke tempat lain mengajak para PSK bertaubat.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan PPSU dipaksa pinjam uang itu masih diselidiki inspektorat DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTersangka menipu dengan mengaku sebagai kiai untuk mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi
Baca SelengkapnyaKitab Ha'ula Masyayikhuna sebagian besar menceritakan kisah-kisah para ulama Nusantara.
Baca SelengkapnyaPak Bhabin ternyata pernah bikin konten bagi-bagi uang tapi selalu gagal karena istrinya.
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun menyebutkan, kiai yang dilaporkan ke polisi itu diketahui berinisal AM pengasuh pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSosoknya dikenal sebagai pengamal tirakat tingkat tinggi, bahkan hingga di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda menceritakan kisah almarhumah ibunya yang ditolak disholatkan di masjid karena profesinya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaGuru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan
Baca SelengkapnyaPria ini menceritakan kisah hidup yang tak mudah dan membuatnya hijrah.
Baca SelengkapnyaUstaz Solmed memberikan penjelasan mengenai honorarium yang diterimanya saat memberikan ceramah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca Selengkapnya