Cerita haru Menteri Anies bujuk bocah korban jembatan putus ke RS

Merdeka.com - Surdi (11) adalah salah satu siswa SD kelas 5 yang menjadi korban rubuhnya jembatan gantung di Kecamatan Sajira, Lebak, Banten.

Sudah sepekan anak laki-laki ini terbaring lemah dengan alas kasur tipis. Badannya sulit bergerak apalagi bangun karena saat jatuh, punggung Surdi terbentuk bambu besar.

Siang ini Surdi dapat kunjungan istimewa dari dua menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochammad Basoeki Hadimoeljono dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Anies Baswedan.

Tapi apa daya, Surdi yang didampingi ibunya sedang ayahnya bertani ini hanya terkulai lemah. Beberapa kali pertanyaan Anies hanya dijawab lirih.

"Surdi sepertinya punggungnya patah dia belum pernah di-rontgen, gimana nanti? Jangan ambil tindakan dulu sebelum di-rontgen," pesan Anies.

"Surdi mau ke rumah sakit ya? Ditemani ibu atau ayah?" tanya Anies sambil sesekali membelai rambut Surdi.

Surdi lantas menyebut ibunya. Kemudian Anies dan Bupati Lebak Iti Jayabaya segera menyuruh stafnya mencari tandu.

Surdi pun langsung digotong oleh petugas rumah sakit Adji Darmo melewati jalan licin dan becek. Sepanjang perjalanan, ibu Surdi, Surai tertunduk dan menangis.

"Surdi adiknya empat, cuma dua yang sekolah yang lainnya di rumah. Dia juga tadinya diurut saja, panggil dokter katanya enggak apa-apa," kata surai sambil menyeka air matanya.

Ketika ditanya mengapa tidak merujuknya ke rumah sakit, Surai diam. Namun tetangganya berbisik "Enggak punya biaya."

Tangis Surai belum reda sampai dia mengatakan, "Ya. Mudah-mudahan jembatan cepat selesai. Sudah ada lagi jembatan."

Dengan perahu karet tandu Surdi dibawa menyeberang sungai karena itu hanya satu-satunya akses jalan.

Surdi adalah salah satu korban jembatan putus yang kondisinya paling parah. Sementara teman Surdi lainnya sudah bisa bersekolah lagi. Akibat peristiwa ini dia pun terpaksa membolos dan tidak ikut ujian beberapa hari ini.