Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Haru Tukang Becak, Petani dan Pemulung Pergi Haji

Cerita Haru Tukang Becak, Petani dan Pemulung Pergi Haji Jemaah haji di Mekah. ©2018 REUTERS/Zohra Bensemra

Merdeka.com - Jemaah haji asal Indonesia yang tergabung dalam kloter pertama mulai terbang ke Arab Saudi. Di antara banyaknya jemaah pergi ke Tanah Suci, ada cerita-cerita haru dari para jemaah.

Ada tukang becak, pemulung dan petani yang bisa menunaikan ibadah haji hasil jerih payah mereka. Menabung bertahun-tahun agar bisa menunaikan rukun Islam kelima. Berikut kisah mereka:

Menabung Rp20 Ribu Tiap Hari

Orang lain juga bertanya?

Tipah, warga asal Probolinggo, Jawa Timur, berhasil mewujudkan impiannya mencium tanah suci hanya dengan menabung Rp20.000 setiap hari selama 9 tahun. Uang tersebut ia dapat dari hasil berdagang nasi untuk anak-anak sekolah dan sang suami memulung kardus bekas.

Namun dari hasil kerja keras itu mereka mampu menyisihkan uang Rp20.000 setiap harinya. "Pokoknya waktu itu berpikirnya cuma harus bisa menyisihkan uang Rp20.000 saja. Bagaimana pun caranya," ujarnya.

Ia mengaku, ketika terkumpul uang sebesar Rp5 juta, ia pun memberanikan diri untuk mendaftar haji dengan masa penantian 9 tahun.

Meski masa penantian cukup lama, ia mengaku tidak mempermasalahkannya. Sebab, sepanjang perjalanan waktu, ia harus menabung agar dapat melunasi biaya haji tepat waktu. "Ya kita berikhtiar, kalau ada niat pasti ada jalan," tambahnya.

Menyimpan Uang di Kamar Sejak 1965

Haki (92) bersama istrinya, Satuni (70), mendapat ucapan selamat dan doa setelah berkesempatan menunaikan rukun Islam kelima menuju Tanah Suci. Ia menjadi calon jamaah haji (CJH) tertua asal Kota Malang tahun ini.

Impian untuk naik haji akhirnya tercapai berkat menabung sejak tahun 1965 atau sekitar 54 tahun. uang tabungannya ia dapat dari hasil berjualan pakaian secara keliling dari pasar ke pasar. Profesi itu dijalani sejak masih muda dan hingga saat ini masih menjadi penopang hidupnya.

Haki dengan kesederhanaannya rajin menyisihkan hasil kerjanya. Walaupun dengan jumlah tidak besar, tetapi setiap pulang berdagang selalu menyisihkan untuk ditabung.

"Tergantung hasil dagang, terkadang Rp10 ribu, kan hasil dagang tidak mesti laku," katanya.

Haki yang lahir 1 Januari 1927 mengaku tidak pernah mengenal bank. Tabungannya cukup diselipkan di sebuah tas dalam kamarnya.

"Nabungnya di rumah, ditaruh di tas," tegasnya.

Bahkan lantaran terlalu lama disimpan, uang itu sampai lusuh, menjamur dan bau apek. Beberapa tidak laku karena sudah ditarik peredarannya. Keluarga baru menyetorkan ke bank untuk pendaftaran pada tahun 2013 sejumlah sekitar Rp60 Juta.

"Setelah setor ke bank baru 6 tahun kemudian bisa berangkat," tegasnya.

Menabung Selama 22 Tahun dari Hasil Mengayuh Becak

Matnazu Mucari Bungkas (71) akhirnya berhasil mewujudkan impian naik haji. Matnazu menjadi calon jemaah haji asal kota Surabaya.

Untuk mewujudkan impian itu, Matnazu sampai harus menabung selama 22 tahun. Uang tabungannya ia dapat dari hasil jerih payahnya mengayuh becak.

"Saya selama ini menabung untuk bisa berangkat haji. Saya sisihkan sebagian dari penghasilan mengayuh becak," ujar warga Simo Hilir Sukomanunggal.

Matnazu mengaku, selama puluhan tahun bekerja, ia tidak tertarik untuk membeli perabotan mewah. Menurut kakek dari 20 cucu ini, yang sangat berharga ialah becak tua yang bersandar di depan rumahnya. "Ya cuma becak itu harta yang paling berharga di rumah," ungkapnya tersenyum.

Menarik becak ia jalani mulai tahun 1997, meski penghasilannya tidak seberapa, namun pada bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Upayanya meraih mimpi bukannya tanpa halangan. Sebab, dalam kurun waktu tahun terakhir ini, penghasilannya dari mengayuh becak mengalami penurunan yang cukup drastis. Jika pada tahun-tahun sebelumnya ia dalam sehari bisa mengumpulkan uang Rp50.000 hingga Rp100.000, namun kini ia hanya mampu meraup rejeki antara Rp30.000 hingga Rp50.000 saja perhari.

Petani Asal Sumut Menabung 8 Tahun Demi Naik Haji

Abdul Salam bin Abdullah (71), seorang petani karet di Mandailing Natal, Sumatera Utara yang akhirnya bisa menjalankan rukun Islam ke 5 tersebut. Impiannya menginjak Tanah Suci sudah didambakan sejak 8 tahun lalu.

Abdul Salam Bin Abdullah (71) tergabung dalam Kelompok Terbang 05 Embarkasi Medan yang terbang menuju Tanah Suci pada Selasa malam sekitar pukul 21.30 Wib.

"Alhamdulillah, delapan tahun menabung dari hasil menjual karet, akhirnya berangkat juga ke Tanah Suci," kata Abdul.

Abdul mengatakan dalam mengumpulkan uang untuk biaya haji tersebut, ia menyisihkan sedikit penghasilannya dari menjual karet. "Jadi, saya menabung selama delapan tahun untuk pergi haji," katanya.

Sisihkan Upah sebagai Satpam untuk Naik Haji

Mansur, seorang satpam perumahan di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menyisihkan upahnya untuk naik haji.

Bergaji Rp900 ribu sebulan, warga Kampung Kejawanan, Kecamatan Socah ini nekat mendaftar haji tahun 2011. Tak sendiri, Mansur juga mendaftarkan istrinya.

Tiap kali terima gajian dari pengelola Perumahan Griya Abadi, uang itu langsung disimpan ke tabungan naik haji. Untuk kebutuhan dapur, bayaran sekolah juga aneka kebutuhan hidup lain keluarga ini bergantung dari hasil jualan jamu tradisional yang ditekuni istrinya sejak lama.

Jika kebutuhan primer sudah terpenuhi dan masih ada sisa, maka uang sisa tersebut ia tabung untuk naik haji.

Konsistensi pasutri ini berbuah manis. Delapan tahun kemudian, mereka bisa melunasi seluruh biaya perjalanan haji yang ditetapkan Rp36,5 juta per orang.

Selama menabung, Mansur sering mendapat godaan. elalu muncul situasi mendesak yang membutuhkan uang banyak dan jumlah tabungan haji cukup menutupi kebutuhan itu. Namun, Mansur selalu menepis keinginan memakai uang tabungan haji dan mencari jalan lain untuk menutupinya.

"Alhamdulillah, saya dan istri, bisa berangkat tahun ini, minta doanya semoga menjadi haji mabrur," kata dia.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini

Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.

Baca Selengkapnya
Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji
Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji

Mbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji

Baca Selengkapnya
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci

Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.

Baca Selengkapnya
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji

Di antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji

Baca Selengkapnya
Kisah Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bareng Istri, Sempat Pesimis karena Status Pekerjaan
Kisah Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bareng Istri, Sempat Pesimis karena Status Pekerjaan

Pasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung

Baca Selengkapnya
Cerita Inspirasi 2 Lansia di Lombok Bisa Berangkat Haji Tahun Ini, Ada yang Menabung Selama 22 Tahun
Cerita Inspirasi 2 Lansia di Lombok Bisa Berangkat Haji Tahun Ini, Ada yang Menabung Selama 22 Tahun

Dua lansia ini mampu mewujudkan mimpinya setelah menabung selama puluhan tahun.

Baca Selengkapnya
Bukan Pesawat atau Kapal, Orang Indonesia ini Naik Sepeda ke Mekkah Demi Ibadah Haji
Bukan Pesawat atau Kapal, Orang Indonesia ini Naik Sepeda ke Mekkah Demi Ibadah Haji

Mereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.

Baca Selengkapnya
Kisah Lucu Orang Betawi Saat Naik Haji, Orang Berjubah Dikira Syekh Ternyata Kuli Panggul
Kisah Lucu Orang Betawi Saat Naik Haji, Orang Berjubah Dikira Syekh Ternyata Kuli Panggul

Penampilan kuli panggul itu berjubah dan mengenakan sorban berwarna merah putih.

Baca Selengkapnya
2 Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Ibadah Haji, Tumbuhkan Motivasi ke Tanah Suci
2 Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Ibadah Haji, Tumbuhkan Motivasi ke Tanah Suci

Seperti apa contoh khutbah Jumat singkat tentang ibadah haji tersebut?

Baca Selengkapnya
Tukang Stempel Asal Banjarnegara Ini Akhirnya Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung sejak 1996
Tukang Stempel Asal Banjarnegara Ini Akhirnya Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung sejak 1996

Menabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.

Baca Selengkapnya
19 Tahun Menabung, Pencari Rumput Asal Lamongan Akhirnya Bisa Naik Haji
19 Tahun Menabung, Pencari Rumput Asal Lamongan Akhirnya Bisa Naik Haji

Awalnya ria yang hanya berprofesi sebagai pencari rumput ternak ini, biaya untuk berhaji ibarat langit dan bumi. Sulit dibayangkan olehnya.

Baca Selengkapnya