Cerita hidung belang tak bayar PSK Kalijodo dibuang ke kali Angke
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta akan segera menggusur kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta. Kemarin, ratusan personel TNI, polisi dan Satpol PP mendatangi Kalijodo untuk melakukan penertiban di tempat prostitusi kelas bawah itu.
Kalijodo sebentar lagi hanya akan menjadi kenangan. Sebab Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama akan menjadikan tempat itu menjadi kawasan hijau. Meskipun banyak warga yang menolak rencana penggusuran tersebut.
Banyak cerita di Kalijodo tentang gemerlapnya dunia malam di sana. Bahkan ada satu kisah, pengunjung yang dilempar ke Kali Angke karena tak mau bayar PSK yang sudah melayani nafsu bejatnya.
-
Di mana Kalijodo berada? Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menemukan lapak jualan yang padat, bangunan retak, hingga sampah yang menggunung.
-
Mengapa Kalijodo diubah? Kawasan Kalijodo sebelumnya dikenal sebagai sarang judi dan prostitusi.
-
Apa yang dibangun di Kalijodo? Hingga pada tahun 2014, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, menyulap Kalijodo menjadi RTH dan RPTRA.
-
Kapan Kalijodo dibenahi? Kalijodo setelah 5 tahun yang lalu kita benahi menjadi RTH-RPTRA.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Bagaimana Jam Gadang di malam hari? Di malam hari, Jam Gadang menjadi lebih menawan dengan lampu-lampu berwarna yang menerangi bangunan tersebut, menciptakan suasana yang romantis dan hangat.
Salah satu warga Kalijodo, Jamal (bukan nama sebenarnya) mengungkapkan, ketika itu para warga menebar ancaman terhadap lelaki hidung belang yang tak mau membayar PSK. Mereka bahkan bisa melempar lelaki hidung belang tak berduit itu ke Kali Muara Angke.
Jamal mengatakan, setiap berhubungan intim lelaki hidung belang membayar sekitar Rp 100-200 ribu. "Kalau yang pada nggak bayar, diceburin ke Kali Angke," ujar Jamal kepada merdeka.com di Kawasan Kalijodo, Jakarta, Sabtu (20/2).
Menurut dia, ketika itu di pinggir Kali Muara Angke belum dibangun tembok. Tinggi tembok ber-cat hijau tersebut sekitar satu meter dengan panjang sekitar 2 kilometer.
"Itu dulu waktu masih belum dibentengin kalinya, mudah diceburin dulu," kata dia.
Pantauan merdeka.com di lokasi, luas kamar untuk berhubungan intim berukuran 1,5 x 2,5 meter. Menuju kamar tersebut harus berjalan di lorong sempit hanya cukup untuk satu orang.
"Setiap malam selalu ramai, terutama weekend ramai sekali," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia menyimpan beragam mitos-mitos yang menarik dan bikin penasaran. Mulai dari mitos tentang asal usul hingga hal yang mistis.
Baca SelengkapnyaKini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam
Baca SelengkapnyaKonon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit tega membunuh istrinya sendiri karena dugaan selingkuh. Ia membuang jasad sang istri ke sungai. Tak lama kemudian, air sungai menjadi wangi.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan Kampung Gajah? Begini kondisinya yang sudah terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSeperti apa kisah legenda di Pulau Dedap Durhaka ini? Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaDongeng dan legenda dengan cerita seperti ini banyak ditemui di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCerita rakyat pendek bisa Anda berikan kepada si kecil sebagai dongeng pengantar tidur.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca Selengkapnya