Cerita ibu bersalin meninggal diduga kelalaian RSIA Aceh
Merdeka.com - Kebahagiaan Muslem Puteh (47) seketika musnah setelah mengetahui istri tercinta, Suryani Abdul Wahab pergi untuk selama-lamanya. Ditambah lagi, bayinya yang baru dilahirkan pun ikut meninggal dunia.
Suryani meninggal setelah terlambat mendapat perawat medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Banda Aceh. Dia terlambat dioperasi lantaran dokter di rumah sakit tersebut tidak ada. Padahal, sejak dari rumah Suryani sudah mengalami kesakitan karena akan melahirkan.
"Waktu saya tanya kenapa tidak segera ditangani, mereka bilang nggak ada dokter. Bahkan ada salah satu perawat di situ bilang urusan dokter bukan urusan keluarga pasien," kata Muslem Puteh.
-
Siapa yang melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik? Keluarga Nanie Darham melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematiannya.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Kenapa warga Baduy menolak dirujuk ke rumah sakit? Mereka menolak dirujuk ke RSUD Banten dengan berbagai alasan. Salah satunya karena takut mengeluarkan biaya perawatan medis cukup besar, karena mereka tidak memiliki BPJS Kesehatan.Alasan lainnya, takut terlalu lama menjalani perawatan medis di RSUD Banten. Apalagi, mereka biasanya lebih pada pengobatan tradisi ritual Kawalu.
-
Apa yang dialami Supriyaty saat menerima pasien? Tiba selepas salat Isya sekitar Maret 2020, Supriyaty tengah sibuk mengecek pesan di telepon pintarnya. Di tengah lingkungan rumah yang sepi, Padukuhan Priyan, Desa Trirenggo, Kecacamatan Bantul, Kabupaten Bantul, tiba-tiba sebuah mobil berisi pasangan suami istri masuk ke halaman rumahnya.
-
Siapa yang melakukan tindakan medis? Dewi Perssik mempercayakan Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyimpanan sel telurnya.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
Lantaran tak juga diberikan penanganan, pihak rumah sakit malah merujuk Suryani ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA).
Di RSUZA korban langsung ditangani dan sekitar pukul 22.00 WIB medis melakukan tindakan operasi.
"Setelah selesai operasi, saya melihat anak saya sudah meninggal. Saya Tanya kenapa seperti ini, kata dokter harusnya istri saya harus dioperasi 8 jam sebelumnya," kata Muslim.
Saat itu istrinya dalam kondisi lemas hingga harus dilakukan transfusi darah. Lalu, salah seorang dokter menjumpainya dan meminta izin untuk mengangkat rahim istrinya.
"Dokter bilang untuk selamatkan nyawa istri saya peranakan harus diangkat, saya jawab lakukan apapun untuk keselamatan istri saya," imbuhnya.
Akan tetapi, setelah istrinya menjalani operasi Selasa (29/3) hingga pukul 04.00 WIB, ternyata tidak bisa diselamatkan oleh tim medis. Karena menurut keterangan dokter yang disampaikan pada Muslem, penanganan istrinya terlambat hingga rahimnya sudah hancur.
Mengetahui hal itu, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah langsung melakukan sidak ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Banda Aceh, Rabu (30/3).
Zaini berjanji akan melakukan evaluasi dan membuat kronologi rekam medis untuk mengetahui penyebab kematian ibu bersalin ini beserta anaknya. Bila menemukan ada kelalaian dari pihak rumah sakit, dia berjanji akan menindak tegas.
"Saya belum bisa berikan keterangan pasti karena informasi masih simpang siur. Kita tunggu kronologisnya. Saya sudah minta kepada direktur RSIA untuk membuat kronologis," kata Zaini.
Sementara itu, Direktur RSIA, Erni Ramayani saat diminta tanggapan tidak banyak bicara. Dia hanya menjawab pertanyaan yang dilontarkan media sekedarnya dan lebih irit bicara.
Erni hanya menyebutkan, saat itu pasien dalam kondisi normal. Meskipun ia akui ketiga dokter yang ada di RSIA tidak berada di tempat. Satu orang dokter piket yaitu dr Ulfa sedang sakit dan dua lagi berhalangan. Makanya pihaknya merujuk pasien ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh.
"Memang dokter piket sakit dan waktu itu dokter lain pun berhalangan," jelasnya singkat. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaCurhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaSalah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaViral keluarga pasien mengamuk kepada petugas kesehatan
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca Selengkapnya