Cerita Ibu-Ibu di Kalbar Bikin Masker dan Bagikan ke Petugas
Merdeka.com - Lima ibu-ibu rumah tangga di Desa Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat memiliki cara inspiratif dalam membantu mencegah penyebaran corona. Mereka bekerja sama menjahit masker kain, kemudian dibagikan kepada para petugas yang bekerja di lapangan serta masyarakat.
"Bersyukur terdapat sekelompok relawan dari divisi logistik Gugus Tugas Covid-19 Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya yang dimotori oleh Ibu Nurhayati mengambil peran dalam mengurangi beban pemerintah dan masyarakat, yaitu dengan memproduksi secara manual masker dari bahan kain," ujar Kepala Desa Sungai Duri Rezza Herlambang, Rabu (1/4). Dikutip dari Antara.
Rezza menjelaskan bahwa relawan yang ada menargetkan produksi masker tersebut sekitar 5.000-10.000 "Jumlah relawan penjahit masker darurat ini sementara berjumlah lima orang dan berasal dari ibu-ibu rumah tangga yang memiliki mesin jahit di rumahnya," kata dia.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Bagaimana cara membuat masker tepung beras? Campurkan Bahan: Tuangkan satu sendok makan tepung beras ke dalam wadah, lalu tambahkan susu secukupnya. Campur hingga kedua bahan tercampur rata dan membentuk pasta yang tidak terlalu encer.
Menurut dia, setelah diumumkan kepada masyarakat terkait pembuatan masker, sejumlah bantuan pun mulai berdatangan, mulai dari bahan kain, benang dan uang tunai dari donatur dalam maupun luar daerah.
"Masker kain yang nantinya akan dibagikan kepada petugas yang berjuang di lapangan dan kepada masyarakat," kata dia.
Rezza juga menjelaskan stok mulai banyak hanya pihaknya kekurangan tenaga atau relawan penjahit. "Kami juga kekurangan relawan penjahit. Stok bahan kain mulai banyak berdatangan. Kita bersyukur masyarakat banyak yang menyumbangkan bahan kain," tuturnya.
Pihaknya mengimbau bagi yang ingin bergabung menjadi relawan penjahit masker dapat mendaftar diri ke divisi logistik. "Semua pihak berperan dan sama pentingnya baik relawan maupun masyarakat umum. Dengan disiplin diri dan keluarga kita sudah ikut berperan," tambahnya.
Selain itu, Desa sungai Duri dalam mencegah dan menangani Covid-19 ini telah membentuk gugus tugas ditingkat desa, yang terdiri dari beberapa divisi.
"Divisi sosialisasi tugas nya membuat konten atau mencetak selebaran untuk disebarkan. Kita tugaskan lembaga lembaga yang ada di desa seperti BPD LPM Paus kader posyandu dan lain-lain. Lalu divisi pencegahan dan kesiapsiagaan yang terdiri dari brigade Desa Tangguh Bencana (Destana) yang kegiatannya berupa penyemprotan disinfektan di berbagai lokasi. Lalu mereka juga membuat tempat cuci tangan umum di pasar dan di kantor desa," jelas Rezza.
Kemudian, divisi logistik isinya Bidan Desa dan PKK mereka menyiapkan alat dan perlengkapan logistik yang diperlukan termasuk membuat masker.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran BRI turut membantu kebangkitan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Jaya dalam program Klasterku Hidupku.
Baca SelengkapnyaProgram Klasterku Hidupku sudah dirasakan manfaatnya bagi anggota KUB Berkah Jaya.
Baca SelengkapnyaSetiap prajurit TNI biasanya akan melaksanakan pelatihan patroli jarak jauh dengan berjalan kali berkilo-kilometer.
Baca SelengkapnyaMereka diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser.
Baca SelengkapnyaTerekam dalam sebuah video viral seorang ibu mengambil selang air dan menyiram para prajurit TNI yang sedan berbaris lewat di jalanan.
Baca SelengkapnyaMomen setrika baju bareng tetangga di depan rumah, aksinya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMomen perjuangan anak KKN ikut buat ecoprint bareng warga desa, hasilnya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPara ketua organisasi wanita tersebut mendatangi nelayan di Dumai.
Baca SelengkapnyaKebaya ternyata cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan kain lurik khas Klaten ini, ada semangat memanusiakan manusia
Baca SelengkapnyaMardiah adalah sosok penggerak ibu-ibu untuk maju dan berkembang bersama lewat usaha rumahan yang menjanjikan.
Baca SelengkapnyaSemangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Baca Selengkapnya