Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita ilmu kebal eks Wakapolri, ditembak peluru malah berjatuhan

Cerita ilmu kebal eks Wakapolri, ditembak peluru malah berjatuhan Jusuf Manggabarani. ©2016 Merdeka.com/repro buku Jusuf Manggabarani Cahaya Bhayangkara

Merdeka.com - "Biar Jusuf Manggabarani saja ke Palopo dari pada Kapolwiltabes Bandung. Enak benar dia di Bandung itu." Kata-kata itu dikeluarkan oleh seorang petinggi Polri yang mengatur penempatan personel.

Situasi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, tengah memanas. Jusuf digeser karena memiliki pengalaman di daerah konflik. Dia juga merupakan pria asli Makassar, kurang lebih mengetahui lokasi dan tabiat warga di kawasan tersebut.

Satu pekerjaan rumah harus diselesaikan, yakni menghadapi begundal bernama Sukri. Sudah 16 tahun Sukri berkuasa. Tak ada satu pun polisi berani menerima tantangannya untuk baku tembak dari jarak dekat.

Bukan Jusuf namanya jika ciut menghadapi yang model begini. Saat itu dia berpangkat komisaris besar (Kombes). Dengan naik trail dan pakaian Brimob, Jusuf selempangkan senjatanya. Dia tancap gas membelah jalan raya menuju Mangkutana.

Sampai di lapangan Sukri sudah menunggu dengan senjata rakitan Pa'Poro. Jarak tembak maksimum 45 meter. Keduanya pun bersiap melepaskan timah panas. Hidup atau mati tergantung nasib.

Anak buah Jusuf diam-diam ikut. Sukri juga ditemani para loyalisnya. Lalu Jusuf membuka kancing bajunya. Ditunjuk dadanya sebagai sasaran tembak.

"Terserah kamu mau tembak bagian mana yang enak-enak," tantangnya dikutip merdeka.com dari buku 'Jusuf Manggabarani Cahaya Bhayangkara' karya Nur Iskandar.

Ajudan Jusuf gamang. Ada juga yang teriak, 'jangan komandan'. Yusuf membalas, "ah kau nonton saja," kata polisi yang pernah tugas di Aceh, Kalimantan dan Timor Timur ini.

"Isi pelurumu sebanyak-banyaknya! Pilih yang besar-besar agar mantap nembaknya," kata Jusuf sesumbar.

Setelah semua siap suasana hening. Situasi berubah setelah terdengar letusan tembakan, dor, dor, dor. Ternyata Sukri lebih awal menembak. Tewaskah Jusuf?

Ternyata timah panas itu berguguran di depan Jusuf. Semakin banyak peluru dimuntahkan, makin berjatuhan peluru itu. Para anggota pun bersorak melihat kejadian ajaib itu. Mereka terheran-heran dengan kemampuan sang komandan.

"Pelurunya jatuh tuh. Sekarang giliran saya ya," kata Jusuf membuat lutut Sukri gemetar. Dor! Sukri tak berdaya, lengannya ditembus timah panas.

Jusuf mendekati Sukri. Selongsong pelurunya dibuka lalu serbuk timahnya dibubuhi ke lubang tembakan. Dia menyuruh anak buahnya untuk membawa sang jagoan kampung ke rumah sakit.

Sesuai komitmen, jika kalah Sukri yang dikenal sebagai beking preman di kawasan perkebunan kakao berserta anak buahnya menyerah. Ada puluhan yang bertekuk lutut, tetapi lima saja yang diperiksa. Kepala desa juga diciduk karena terlibat kejahatan Sukri.

Sejak kejadian itu menyebar dengan cepat jika Jusuf punya ilmu kebal. Banyak yang datang 'menyembah-nyembah' Jusuf agar diturunkan ilmu tirai. Menurutnya, untuk menguasai ilmu itu harus memiliki nyali. "Kalau pelurunya nyampai betul wah tewas kita," ujarnya sambil tertawa.

Kapolda Sulawesi Selatan saat itu rupanya penasaran juga dengan kemampuan Jusuf. Dia bertanya langsung ketika Jusuf melaporkan kejadian tersebut. "Sebentar saja ditangani komandan. Diskresi di lapangan," kata Jusuf.

"Saya dengar kamu ada ilmu tirai?" tanya sang Kapolda.

"Ah itu ilmu naksir jarak saja komandan. Kalau mata kurang jelas itu sudah 60 meter. Saya suruh dia berdiri di jarak 60 meter. Saya mundur sedikit, maka aman," jawab Jusuf.

Sang Kapolda pun tertawa mendengar itu. Jusuf memang dikenal agak nyeleneh, gimana tidak seorang Wakapolda meladeni tantangan Sukri si preman kampung.

Setelah itu kariernya terus melesat. Jusuf sempat menjadi Dansat Brimob, lalu Kapolda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sulsel. Lalu, dia menjabat sebagai Kadiv Propam dan Irwasum.

Jusuf merupakan jebolan Akademi Kepolisian 1975. Dia pensiun dengan pangkat komisaris jenderal (Komjen). Jabatan terakhirnya adalah Wakapolri.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Operasi di Tengah Hutan Belantara, Puluhan Prajurit TNI Kalang Kabut Gara-Gara Satu Makhluk Kecil
Operasi di Tengah Hutan Belantara, Puluhan Prajurit TNI Kalang Kabut Gara-Gara Satu Makhluk Kecil

Bukannya naik ke atas pohon, makhluk kecil itu malah turun ke arah prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Momen Kocak Anggota Polisi 'Nyungsep' saat Susuri Hutan di Jalan Sempit dan Licin, Aksi Cuek Teman-temannya jadi Sorotan
Momen Kocak Anggota Polisi 'Nyungsep' saat Susuri Hutan di Jalan Sempit dan Licin, Aksi Cuek Teman-temannya jadi Sorotan

Video lucu merekam momen seorang polisi jatuh di semak-semak di tengah hutan.

Baca Selengkapnya
Sosok Anggota TNI ini Lucunya Minta Ampun, Latihan Turun Tebing Nyangkut Sukses Bikin Semua Pelatih Tertawa Ngakak
Sosok Anggota TNI ini Lucunya Minta Ampun, Latihan Turun Tebing Nyangkut Sukses Bikin Semua Pelatih Tertawa Ngakak

Momen lucu prajurit TNI nyangkut saat sedang ikuti latihan terjun dari tebing.

Baca Selengkapnya
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Melintas Naik Motor, Anggota Polres Puncak Jaya Briptu Kiki Supriyadi Gugur Ditembak OTK
Melintas Naik Motor, Anggota Polres Puncak Jaya Briptu Kiki Supriyadi Gugur Ditembak OTK

Dia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.

Baca Selengkapnya
Profil Irjen Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Kini Usut Peristiwa Ledakan di Markas Polisi
Profil Irjen Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Kini Usut Peristiwa Ledakan di Markas Polisi

Usut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim

Baca Selengkapnya
Mabes Polri Turun Gunung Usut Kematian Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi
Mabes Polri Turun Gunung Usut Kematian Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi

Polrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.

Baca Selengkapnya