Cerita Irjen Iriawan bertaruh nyawa saat kawal demo anti-Ahok
Merdeka.com - Jakarta berulang kali diwarnai unjuk rasa. Umat menamakannya Aksi Bela Islam. Massa memprotes ucapan Gubernur DKI Basuki T Purnama mengutip Surah Al Maidah saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu.
Demo anti-Ahok dilakukan berjilid-jilid. Di antaranya, ada aksi 411, 212, 313 dan 55. Umat satu suara. Menyebut Ahok telah menistakan agama. Mantan bupati Belitung Timur akhirnya dihukum. Ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Dalam situasi mencekam seperti ini, keamanan ibu kota menjadi tanggung jawab polisi Polda Metro Jaya. TNI pun turun tangan. Bahkan, polisi dari luar Jakarta juga diperbantukan.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Saat itu Irjen Moch Iriawan merupakan pucuk pimpinan di Polda Metro. Sejak pagi hingga malam dia memastikan situasi terkendali. Beberapa kali jebolan Akpol 1984 itu memantau langsung dengan menaiki motor trail. Dia membonceng Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana.
Iriawan mengakui situasi itu cukup menyita waktu dan pikirannya. Iriawan sudah dimutasi menjadi Asisten Operasi Kapolri. Dia menceritakannya pengalamannya saat acara pisah sambut.
"Karena memang selama sepuluh bulan itu tensi tinggi, di atas 140. RPM nya 12 terus, enggak pernah berhenti," kata Iriawan di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ), Rabu (26/7).
Mantan Kapolda Jawa Barat itu juga teringat dengan ucapan Mayjen Teddy. Situasi masih panas. Sempat terjadi kericuhan. Meski begitu Iwan Bule sapaannya mengaku pasrah jika harus mengalami hal paling buruk.
"Saya bilang, 'abang, kalau seandainya umur kita berakhir di sini, Allah sudah membuatkan takdir, tapi kita punya kebanggaan. Dari pada kita tak berbuat tapi tak copot, lebih baik kita berbuat. Kalau dicopot itu sudah risiko'. Alhamdulillah Allah memberikan berkah kepada kami," ungkapnya.
Usai aksi bela Islam itu, rekannya Kapolri Brunei Darussalam Jenderal Jimmi menghubungi. Bahkan sangat terkejut melihat banyaknya massa.
"Itu besar sekali. Saya bilang, 'itu seluruh penduduk Brunei turun ke jalan'. Dia bilang 'kok bisa?'. Itu karena Allah. Itu pengalaman yang tak terlupakan," ujarnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun memuji kinerja Iriawan selama di Metro. Selain mengamankan ibu kota, salah satu prestasi, yakni mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu satu ton jaringan internasional di kawasan Anyer, Serang, Banten.
"Penangkapan kasus-kasus besar cukup banyak, narkotika ini dalam sejarah pengungkapan narkotika yang terbesar lah di zamannya Pak Iriawan. Saya beri apresiasi yang amat tinggi. Saya anggap sangat sukses," kata Tito.
Tito mengaku membutuhkan Iriawan karena ada pekerjaan lebih besar ketika menjadi Asops. Beberapa tugas untuk Iriawan seperti pagelaran Asian Games, World IMF di Bali, dan juga 171 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Saya memerlukan beliau untuk membantu saya di posisi yang lebih menantang," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaLukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaSisi jalan di depan Kantor Gedung Dubes AS telah dijaga aparat kepolisian dengan menempatkan pembatas jalan sebagai penanda area steril.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, aparat kepolisian kembali bersikap brutal kepada para pengunjuk rasa
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca Selengkapnya