Cerita jatuh bangun juragan kontrakan di Waduk Pluit
Merdeka.com - Tempat tinggal atau rumah menjadi salah satu hal yang paling penting bagi kehidupan manusia. Namun, untuk memiliki rumah di Jakarta tidaklah mudah karena harganya yang melambung tinggi.
Alhasil, banyak orang yang lebih memilih mengontrak atau kost di ibu kota. Hal itu mungkin yang mendasari Suryani (49) membuka bisnis rumah kontrakan di Penjaringan, Jakarta Utara.
Namun bukan rumah permanen yang dikontrakinya, melainkan rumah semi permanen berjenis kayu dengan lebar 5 meter, dan panjang 10 meter. Rumah kontrakan semi permanennya itu berada di sisi timur Waduk Pluit.
-
Kenapa warga Bantargebang dapat uang kompensasi? Uang Kompensasi Bau TPST tak bebas dari permukiman warga. Bahkan, mereka yang tinggal di tiga kelurahan. Yakni Cikiwul, Sumur Batu, Ciketing Udik) dapat uang kompensasi bau senilai Rp400 ribu per bulan.
-
Apa solusi Pemprov DKI menutup kerugian LRT? Begitu juga dengan moda Lintas Raya terpadu (LRT) Jakarta yang dikalkulasikan menimbulkan kerugian bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau 'electronic road pricing' (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Kenapa Alun-alun Puspa Wangi Indramayu direnovasi? Setelah ditutup selama dua tahun untuk renovasi, penampilannya kini jadi lebih estetik dengan desain modern bercampur tradisional.
-
Bagaimana Pemprov DKI menutup kerugian MRT? 'Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi,' kata Jokowi.
-
Kenapa PKL direlokasi? Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmennya dalam mendukung misi Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menghadirkan lokasi berjualan yang layak dan aman bagi para PKL sekaligus tempat makan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
Warga RT 19 RW 17 No 22, Penjaringan, Jakarta Utara itu, memiliki dua rumah kontrakan semi permanen di daerah itu. Suryani mengaku sudah tinggal di wilayah tersebut sejak tahun 14 tahun yang lalu.
Masing-masing rumah kontrakan semi permanennya dikontraki kepada orang lain dengan harga Rp 300 hingga Rp 350 ribu per bulan. Dia mengaku sudah membuka usaha itu sejak 2005. Ada sekitar 20 orang yang mengontrak di rumahnya.
"Saya di sini dari tahun 2000. Waktu itu di sini cuma ada 5 rumah, awalnya saya juga ngontrak baru tahun 2003 saya beli rumah di sini Rp 450 juta," ujar Suryani ketika ditemui di lokasi, Senin (13/10).
"Dulu beli pakai kuitansi saja. Sudah ada 7 tahun saya punya surat bangunan. Waktu itu pak RT yang menyuruh biar supaya kuat kalau ada bongkaran," jelas ibu 8 anak itu.
Istri dari seorang Anak Buah Kapal (ABK) Muara Angke tersebut menuturkan setelah mendapatkan surat rumah, dirinya memutuskan untuk mengontraki dua rumah tersebut.
"Saya punya kontrakan blong 6 pintu di sini yang diisi 20 orang. Alhamdulillah pendapatannya lumayan sekitar Rp 2,5 juta per bulan," tandasnya.
Dalam 10 hari dirinya membeli 560 liter air untuk memenuhi kebutuhan air rumah kontrakannya. Air tersebut berasal dari air ledeng.
"Saya beli air ledeng dan diantar pakai mobil boks seharga Rp 80 ribu. Makanya saya punya perjanjian dengan orang yang ngontrak kalau mandi di luar, air itu cuma buat buang air kecil, air besar dan nyuci," ungkapnya.
Untuk itu, Suryani berharap, bila nantinya akan ada pembongkaran di sisi timur Waduk Pluit, maka sudah seharusnya Pemprov DKI Jakarta memberikan ganti rugi uang yang layak.
"Saya sih setuju aja dipindah ke rusun. Apa boleh buat namanya punya pemerintah yang penting sesuai dengan pembayaran ini aja. Kita pindah ke rusun kan butuh makan juga, masa kita gak dikasih apa-apa, minimal sama lah kayak waktu beli awal rumah itu," harapnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaCawagub Jakarta Suswono mengatakan, konflik agraria terkait pembangunan di Jakarta muncul karena aspek keadilan diabaikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca SelengkapnyaPrasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.
Baca SelengkapnyaKabar terbarunya, sejumlah kediaman di kampung relokasi tersebut nampak begitu megah dan mewah.
Baca SelengkapnyaFasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaRumah warga dibongkar dalam proyek pembangunan jalan provinsi di IKN.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca SelengkapnyaAnggaran sebesar Rp90 miliar tersebut dialokasikan untuk ganti rugi lahan proyek Tol IKN 6A, Tol 6B, dan kawasan pengendalian banjir Sungai Sepaku.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang terdampak pembangunan IKN dapat memilih untuk mendapatkan uang ganti rugi atau direlokasi.
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca Selengkapnya