Cerita Jenderal Hoegeng ogah pakai narkoba saat menyamar
Merdeka.com - Wajah Polri kembali tercoreng dengan ulah tak bertanggung jawab personelnya. Seorang perwira menengah polisi ditangkap petugas Propam Polda Jambi karena mengkonsumsi narkoba, Senin (15/10).
Berdasarkan hasil tes urine, Kompol S yang menjabat Kasubdit Pengamanan Tahanan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Jambi, positif menggunakan narkoba.
Keterlibatan polisi di dunia narkoba tak hanya kali ini terjadi. Di Medan, seorang personel polisi berpangkat Bripka ditangkap karena terlibat peredaran 219 kilogram ganja.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan, saat ditangkap di rumahnya di Perumnas Mandala, Bripka Eka Syahputra (39) yang bertugas di Polres Nias, masih menyimpan 11 kilogram ganja.
Hal itu jelas mencoreng nama Polri sebagai lembaga penegak hukum. Dulu, saat Polri dipimpin Jenderal Hoegeng, penggunaan narkoba di kalangan remaja mulai merebak.
Penggunaan narkoba di kalangan remaja kala itu tak lepas dari pengaruh budaya asing yang berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pada 1960-an hingga 1970-an, pemuda Tanah Air mulai menggandrungi grup musik rock asal Barat.
Gaya hidup para rocker yang kerap menggunakan narkoba ternyata diikuti oleh pemuda di Tanah Air. Selain itu, di saat yang bersamaan muncul sebuah generasi yang terkenal dengan sebutan 'Generasi Bunga' di Barat. Mereka menentang kemapanan dan segala bentuk kekerasan.
Mereka memiliki ciri khas, seperti berpakaian kumal, seks bebas, menggemari musik rock dan menggunakan narkoba. Saat itu, banyak anggota 'Generasi Bunga' yang datang ke Indonesia yang berujung pada penularan penggunaan narkoba di kalangan remaja Tanah Air.
Fenomena itu menjadi perhatian Jenderal Hoegeng. Dia kemudian melakukan penyamaran ke lingkungan pecandu narkoba. Hal itu dilakukannya untuk mengetahui mengapa para pemuda saat itu sangat menggemari ganja dan narkoba jenis lainnya.
"Anak buah saya menyuruh saya menyamar dan berdandan seperti anak muda 1970-an. Maka saya pakai wig gondrong, kemeja bunga-bunga, syal di leher, pokoknya seperti orang gila," kata Hoegeng dalam buku 'Hoegeng: Oase menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa' Karya Aris Santoso, Ery Sutrisno, Hasudungan Sirait, Imran Hasibuan. Terbitan Bentang.
Dengan bergaya layaknya anak gaul kala itu, Hoegeng kemudian mendatangi perkumpulan-perkumpulan anak gaul di Jakarta. Tak ada seorang pun yang mengenalinya saat itu.
Penyamarannya sukses. Hoegeng dapat masuk dan diterima di kalangan pecandu. Namun, meski dalam penyamaran, Hoegeng tetap tak mau menggunakan narkoba. Ia tak mau penyamaran dijadikan alasan untuk mengkonsumsi barang haram itu. Hoegeng tetap memegang teguh idealismenya.
Di komunitas itu, Hoegeng menanyakan segala hal soal narkoba dan kondisi pribadi pemuda itu.
"Saya selalu merokok dan menanya macam-macam kepada anak muda itu," kata Hoegeng.
Tak hanya itu, maraknya peredaran narkoba juga membuat Hoegeng mendatangi Sidang Interpol di Brussel, Belgia, pada September 1970. Saat itu, Hoegeng yang didampingi oleh Deputi Kapolri Bidang Operasi Irjen Katik Soeroso dan Kapuslabfor Polri Lubis, merasa berkewajiban untuk hadir.
Sebab, isu narkoba telah menjadi isu dunia. Apalagi, posisi Indonesia saat itu berada tak jauh dari kawasan narkoba yakni Segi Tiga Emas di Indochina. Dalam sidang itu, Hoegeng mendapat informasi lengkap soal narkoba dan jalur peredarannya.
Idealisme yang dimiliki Hoegeng itu harusnya menjadi panutan para juniornya di Kepolisian. Sebagai penegak hukum, polisi harus memberi contoh baik kepada masyarakat, bukan malah menjadi pelanggar hukum itu sendiri. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang personel Kepolisian Sektor Kajang, Bulukumba, Bripka F ditangkap. Dia ketahuan menjual narkoba kepada dua orang warga.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan tersebut kerap mendatangi sejumlah toko obat di wilayah Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPenyamaran belakang dilakukan oleh polisi demi menangkap seorang pengedar narkoba di Helvetia, Medan.
Baca SelengkapnyaKapolres Buleleng membantah kabar yang menyatakan kedua anggota polisi itu ditangkap saat menggunakan sabu-sabu bersama seorang tahanan.
Baca SelengkapnyaKakek 77 tahun itu ditangkap di rumah kontrakan yang baru dia sewa di Jalan Cicayur 1 RT01/02, Desa Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaBarang bukti dari tangan ketiga pelaku yakni pil ekstasi sebanyak 161 butir, dan ekstasi 6 gram.
Baca SelengkapnyaInformasi diterima merdeka.com, kedua personel Polres Pelabuhan Makassar tersebut ditangkap tim Paminal Propam Polda Sulsel pada Senin (31/8).
Baca SelengkapnyaDua orang tersangka beserta barang bukti berupa 40 Kg sabu dan 26.019 ekstasi disita polisI
Baca SelengkapnyaDia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaPelaku mempunyai dua orang istri dan mengaku kepada mereka jika dirinya anggota Polri.
Baca Selengkapnya