Cerita Jenderal Widodo Budidarmo ngefans Kapolri Hoegeng sejak PTIK
Merdeka.com - Mantan Kapolri Jenderal Pol purn Widodo Budidarmo meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Jenderal Pol purn Widodo Budidarmo menjabat sebagai Kapolri tahun 1974-1978.
Almarhum dikenal cukup dekat dengan mantan Kapolri Jenderal Purn Hoegeng Iman Santosa, sang Kapolri jujur yang melegenda. Widodo Budidarmo mengaku ngefans kepada Jenderal Hoegeng sejak masuk Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Dalam buku 'Hoegeng: Oase Menyejukkan Di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa' karya Aris Santoso dkk, Widodo bercerita soal perkenalannya dengan Jenderal Hoegeng. Widodo mengaku kenal Hoegeng pertama kali saat masuk pendidikan Kepolisian di PTIK.
-
Siapa Wakapolri yang Ate kagumi? Komika Ate mengaku mengidolakan sosok Wakapolri Komjen Pol. Agus Andrianto.
-
Siapa Purwanto? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Siapa Letnan Kolonel yang menjadi Mendagri era PRRI? Sosok Dahlan Djambek, Letnan Kolonel yang Menjadi Mendagri Era Kabinet PRRI Sumatera Barat memiliki banyak sekali tokoh-tokoh besar yang begitu berpengaruh khususnya di bidang kemiliteran.
-
Kapan Jenderal Soekanto menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
-
Siapa yang beri apresiasi ke Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik. 'Kami dari DPP PMPI sangat mengapresiasi hasil rilis dari survei dari rilis Litbang Kompas terkait dengan citra positif lembaga negara,' ujar Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Khusniyati, Sabtu (22/6).
"Beliau kan senior saya dari angkatan pertama PTIK. Sedangkan saya angkatan ketiga. Jadi ketika angkatan saya masuk, kita diplonco oleh senior-senior seperti Pak Hoegeng dan lain-lainnya," kata Widodo Budidarmo.
Dari momen itu, Widodo mengaku mulai mengetahui mental dan karakter Hoegeng. Menurutnya, Hoegeng berbeda dengan senior-senior lainnya yang mengejek dan memplonco anak baru. Hoegeng justru memberi pengarahan kepada anak-anak baru di PTIK.
"Kalau saya "Dulu kan memang musimnya plonco dengan cara-cara yang 'kasar'. Maksudnya tentu saja baik: untuk mematangkan mental yang diplonco supaya menjadi dewasa dan tahan uji. Namun cara-cara Pak Hoegeng yang bijak justru membuat kita kagum. Di situ saya lihat Pak Hoegeng itu sebagai sosok seorang Bhayangkara yang manusiawi, mempunyai dedikasi dan komitmen kepada profesi kepolisian," kenangnya.
Setelah lulus dari PTIK, dia jarang bertemu dengan Hoegeng. Sebab, keduanya tak bertugas di wilayah yang sama. Apalagi Hoegeng sempat lama bertugas di luar kepolisian.
Dia baru kembali intens berkomunikasi setelah Hoegeng menjadi Deputi Kapolri bidang Operasi dan kemudian menjadi Kapolri. Saat itu Widodo menjabat sebagai Panglima Daerah Kepolisian II Sumatera Utara.
"Beliau sangat memperhatikan wilayah tugas saya itu karena memang Sumatera Utara dikenal sebagai salah satu daerah yang police hazard nya tinggi, tingkat kriminalitas dan masalah-masalah sosial yang rawan. Lagi pula Pak Hoegeng sendiri kan pernah cukup lama berdinas di Sumatera Utara," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Listyo juga sempat berdialog melalui virtual dengan Meriyati Roeslani atau Meri Hoegeng, istri mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso.
Baca SelengkapnyaMonumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso diresmikan olah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Jenderal TNI Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Hoegeng tidak memiliki rumah pribadi. Hanya ada rumah dinas di Jalan Muhammad Yamin, Jakarta. Bahkan, ia juga tak memiliki mobil pribadi.
Baca SelengkapnyaIrjen Hendro Pandowo nostalgia di Polrestabes Bandung usai hadir di kondangan. Begini momen keseruannya.
Baca Selengkapnya“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan sudah lama ingin bertemu Merry sebab Hoegeng dikenal polisi jujur dan sederhana tersebut.
Baca SelengkapnyaSosok cicit Polisi Hoegeng baru-baru ini sukses mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok trio Jenderal Bintang 3 jebolan Akpol tahun 1991 teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaCicit mantan Kapolri Jenderal Hoegeng, Anantasena Ramaputra Hoegeng berkesempatan bertemu dengan mantan peraih Adhi Makayasa, Komjen Ahmad Dofiri.
Baca SelengkapnyaIrjen Hendro Pandowo merupakan adik kelas Irjen Herry Rudolf.
Baca Selengkapnyasaat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaMereka menjadi lulusan terbaik di angkatannya masing-masing.
Baca Selengkapnya