Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Jokowi Membangun Negara, Ada Pahit, Sakit dan Proses 'Memetik Buah'

Cerita Jokowi Membangun Negara, Ada Pahit, Sakit dan Proses 'Memetik Buah' jokowi. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan dalam kehidupan yang tidak mudah. Pahitnya kata dia diimplementasikan dalam kebijakan pemerintahan.

Mulai merasakan digusur dari Kali Anyar, Solo. Dia mengatakan siapa pun duduk di kursi pemerintahan entah itu kota, provinsi, kabupaten pasti merasakan dan mempengaruhi.

"Misalnya gusur menggusur. Misal, waktu saya pernah merasakan digusur, masa saya menggusur? Misalnya. Pasti mempengaruhi proses perjalanan panjang dan pengalaman batin, pasti mempengaruhi setiap kebijakan," kata Jokowi saat peluncuran buku 'Jokowi Menuju Cahaya' yang ditulis oleh Alberthiene Endah di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Kamis (13/12).

Dia juga menceritakan proses membangun sebuah negara tidak menyenangkan. Kadang ada pahit, sakit, tetapi ada proses kita memetik buahnya. Karena itu kata Jokowi, jangan sampai mendidik masyarakat untuk gampang dan instan. Namun kata Jokowi, kebijakan mudah jika masyarakat dimanja.

Karena itu Jokowi tidak mau hal tersebut. Mudah saja kata dia untuk memanjakan masyarakat. Buat subsidi sebanyak-banyaknya agar kata dia masyarakat bisa senang.

"Buat saja subsidi sebanyak-banyaknya, buat saja bansos sebanyak-banyaknya kepada masyarakat, senang semua," kata Jokowi.

Tetapi kata dia pembangunan suatu rumah yang kokoh perlu pondasi kuat serta pilar yang kuat. Sering dia sampaikan perjalanan sebuah negara yang besar memerlukan kompetisi dan bersaing. Infrastruktur kata dia adalah syarat.

"Yang kedua manusia syaratnya agar sering saya sampaikan dalam perjalanan menuju suatu negara yang besar, kita berkompetisi, kita bersaing, manusianya juga jadi syarat mutlak agar peningkatan SDM menjadi syarat dan akan kita lakukan setelah infrastruktur yang dilakukan," kata Jokowi.

Proses tersebut kata dia bisa pahit dan sakit. Tetapi hal tersebut adalah proses yang tidak instan untuk membangun sebuah pilar. Kemudian kata dia, reformasi struktural pemerintah. Dia menjelaskan belum tentu negara besar bisa mengalahkan negara kecil.

"Tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat," kata Jokowi.

Karena itu infrastruktur seperti bangunan-bangunan disiapkan. Hal tersebut kata Jokowi bisa menimbulkan kekokohan. Walaupun ada gelombang ekonomi, politik, tetapi kata dia Indonesia akan tetap kokoh.

"Bangsa ini akan tetap bangsa yang kokoh," kata Jokowi.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Posisi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan, Banyak Masalah dan Cacian
Jokowi: Posisi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan, Banyak Masalah dan Cacian

"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Pesan Jokowi Ke Rakyat: Yang Manis Enak Tapi Tak Baik Untuk Kita
VIDEO: Tegas! Pesan Jokowi Ke Rakyat: Yang Manis Enak Tapi Tak Baik Untuk Kita

Presiden Jokowi menemui penerima BPJS Kesehatan di hari kedua kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kenang 10 Tahun Kepemimpinan, Tingkat Kepuasan Merosot Usai Potong Subsidi BBM
Jokowi Kenang 10 Tahun Kepemimpinan, Tingkat Kepuasan Merosot Usai Potong Subsidi BBM

Namun, Jokowi tetap berani mengambil keputusan memotong subsidi BBM

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi Kepada Relawan: Jangan Pilih Pemimpin Enak-enakan Duduk di Istana
Pesan Jokowi Kepada Relawan: Jangan Pilih Pemimpin Enak-enakan Duduk di Istana

Jokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Pesan Jokowi Ke Rakyat,
VIDEO: Tegas! Pesan Jokowi Ke Rakyat, "Yang Manis Enak Tapi Tak Baik untuk Kita"

Jokowi meminta masyarakat untuk menghindari yang manis-manis. Makanan dan minuman manis memang enak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Gus Miftah Bela Jokowi Dijelek-jelekan Orang yang Sudah Diangkat Derajatnya
VIDEO: Keras! Gus Miftah Bela Jokowi Dijelek-jelekan Orang yang Sudah Diangkat Derajatnya

Gus Miftah menyamakan seperti wasit tinju yang membiarkan orang berkelahi dan memisahkan orang berpelukan.

Baca Selengkapnya