Cerita Jokowi soal Kepala Negara G20 Berdebat Alot Bahas Perang Rusia-Ukraina
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah berhasil menghasilkan G20 Bali Leaders Declaration. Jokowi mengungkap, awalnya deklarasi itu diragukan banyak pihak.
"Kepemimpinan Indonesia telah berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G20, G20 Bali Leaders Declaration yang awalnya diragukan oleh banyak pihak," ungkap Jokowi saat jumpa pers di Bali, Rabu (16/11).
Jokowi menyebut, deklarasi itu terdiri atas 52 paragraf. Dia berkata, paragraf yang sangat diperdebatkan adalah penyikapan terhadap perang di Ukraina.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
"Diskusi mengenai hal ini berlangsung sangat-sangat alot sekali, dan akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi. Yaitu condemnation perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, melanggar integritas wilayah," ujarnya.
Jokowi mengatakan, perang itu telah mengakibatkan penderitaan masyarakat. Selain itu, memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial.
"Oleh karena itu G20 membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global. Dan beberapa hasil yang konkret telah dihasilkan," ucap Jokowi.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Para pemimpin negara menyepakati G20 Bali Leaders Declaration yang berisi 52 poin.
Di antara poin-poinya, KTT G20 menyesalkan agresi oleh Federasi Rusia melawan Ukraina. Mereka mengutuk keras peperangan tersebut.
"Sangat menyesalkan agresi oleh Federasi Rusia melawan Ukraina dan menuntutnya secara lengkap dan tanpa syarat penarikan dari wilayah Ukraina,sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina," bunyi poin tersebut dilihat dari dokumen G20 Bali Declarations, Rabu (16/11).
Menurut G20, peperangan Rusia-Ukraina menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, dan memperburuk kerapuhan dalam ekonomi global. Selain itu, menghambat pertumbuhan.
"Meningkatkan inflasi, mengganggu pasokan rantai, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan. Di sana ada pandangan lain dan penilaian yang berbeda tentang situasi dan sanksi," tulis dokumen itu.
Disitu juga tertulis, G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan. Namun, masalah keamanan bisa memiliki konsekuensi signifikan bagi ekonomi global.
Berikut isi lengkapnya:
- Poin ke-3
tahun ini, kita juga menyaksikan perang di Ukraina berdampak lebih buruk pada dunia ekonomi. Ada diskusi tentang masalah ini. Kami menegaskan kembali posisi nasional kami sebagai dinyatakan dalam forum lain, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, yang, dalam Resolusi No. ES-11/1 tanggal 2 Maret 2022, telah disetujui dengan suara terbanyak (141 suara untuk, 5 melawan, 35 abstain, 12 absen), sangat menyesalkan agresi oleh Federasi Rusia melawan Ukraina dan menuntutnya secara lengkap dan tanpa syarat penarikan dari wilayah Ukraina, sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, dan memperburuk yang sudah ada kerapuhan dalam ekonomi global - menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu pasokan rantai, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan. Di sana ada pandangan lain dan penilaian yang berbeda tentang situasi dan sanksi. Menyadari itu G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan, kami mengakui bahwa masalah keamanan bisa memiliki konsekuensi signifikan bagi ekonomi global
- Poin ke-4 :
Penting untuk menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas. Ini termasuk membela semua Tujuan dan Prinsip yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mematuhi hukum humaniter internasional, termasuk perlindungan penduduk sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata. Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Era hari ini tidak boleh perang.
(mdk/ray)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara geopolitik hingga rivalitas negara negara besar.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, suara lantang Menlu Retno disampaikan terkait dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Singapura, Sabtu 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSaling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, perang menyadarkan bahwa persatuan, kerukunan, dan toleransi merupakan hal yang sangat berharga di negara manapun.
Baca SelengkapnyaPidato pertama disampaikan sekitar pukul 09.00 WIB, kedua pukul 13.00 WIB.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak drama di tahun politik jelang pemilihan presiden 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi singgung kondisi negara di dunia yang sedang memanas
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca Selengkapnya