Cerita Jokowi Sulit 'Damaikan' Putin dengan Zelenskyy
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan situasi saat berkunjung ke Ukraina dan Rusia. Dia mengungkapkan, sulit untuk mempertemukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membuka ruang dialog.
Perang Rusia dengan Ukraina sudah berlangsung selama hampir 6 bulan, dan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Konflik yang terjadi antara negara tetangga tersebut dimulai sejak akhir Februari 2022.
"Saat saya ke Ukraina kemudian ke Rusia ketemu Presiden Zelenskyy dan 1,5 jam saya berbicara dengan Presiden Putin 2,5 jam saya berbicara, saya lihat saya sebetulnya ingin agar ada ruang dialog," kata Jokowi dalam pengarahannya dalam acara Kadin di Jakarta Timur, Selasa (23/8).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Rusia unggul? Keunggulan 1-0 Rusia bertahan hingga jeda pertandingan.Di babak kedua, Vietnam mencoba tancap gas. Mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan dari Rusia.Namun apes, di menit ke 61 VU Van Thanh membuat gol bunuh diri sehingga Vietnam tertinggal 2-0 dari Rusia. 15 menit berselang, gawang Vietnam kembali bobol oleh aksi Tamerlan Musayev.Skor 3-0 menutup pertandingan yang digelar di My Dinh National Stadium, Hanoi tersebut.
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Bagaimana Jokowi berusaha agar tetap berkuasa? 'Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil,' ungkap dia.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera selesaikan RUU Perampasan Aset? Jokowi menyebut, pemerintah telah mengajukan RUU perampasan aset kepada DPR. Kini tinggal DPR untuk menindaklanjuti RUU tersebut.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
"Tapi di lapangan saya lihat sulit untuk mempertemukan dalam sebuah ruang dialog antara Presiden Putin dan Zelenskyy," sambungnya.
Bahas Krisis Pangan
Saat bertemu dengan masing-masing pemimpin kedua negara itu, Jokowi pun akhirnya membahas terkait krisis pangan. Dia menyebut, stok gandum di Ukraina sebanyak 77 juta ton. Sedangkan, stok gandum Rusia sebesar 130 ton.
"Jadi saya belokkan ke krisis pangan saja sudah saya mau bicarakan ini, Presiden Ukraina menyampaikan di Ukraina ada stok 22 juta ton, ditambah panen baru 55 juta ton, artinya 77 juta ton ada di Ukraina," kata dia.
"Ditambah di Rusia saya tanya ke Presiden Putin berapa sih gandum di Rusia? 130 juta ton," sambungnya.
Jika digabungkan, total gandum uang dimiliki dua negara itu mencapai 207 ton. Jumlah gandum yang besar itu tidak bisa keluar bagi negara yang ingin mengimpor.
"Kita makan beras hanya 31 juta ton, ini 207 juta ton tidak bisa keluar. Bapak ibu bisa bayangkan negara-negara yang mengimpor dari sana terutama Afrika saat ini berada dalam kondisi sangat sulit," ujar Jokowi.
Bertemu Zelenskyy
Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6). Dalam pertemuan, Jokowi membahas banyak hal.
Di antaranya, Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia terhadap Ukraina.
Dia lalu menegaskan posisi Indonesia menghormati kedaulatan dan integritas wilayah. Jokowi kemudian menawarkan diri untuk menjadi jembatan komunikasi antara Zelenskyy dan Putin.
"Saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," kata Jokowi usai pertemuan.
Tak lupa, Jokowi menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak perang bagi kemanusiaan. Rakyat dan pemerintah Indonesia berusaha memberikan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.
Bertemu Putin
Usai bertemu Zelenskyy, Jokowi menemui Putin di Istana Kremlin pada 30 Juni 2022 sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Setidaknya ada lima hal yang dibahas dalam pertemuan.
Tiga di antaranya yakni, pertama, Jokowi menyatakan kesiapannya menjadi jembatan komunikasi antara Putin dan Zelenskyy. Di hadapan Putin, Jokowi menegaskan penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan juga ruang-ruang dialog terus dibuka.
Kedua, rantai pasok pangan dan pupuk. Jokowi mengatakan mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mereintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia-Ukraina.
"Khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia, ini sebuah berita yang baik," ujar Jokowi.
Ketiga, Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun di tengah konflik Rusia dan Ukraina. Indonesia hanya ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki.
"Saya ajak seluruh pemimpin dunia untuk bersama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama. Karena hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai," tutup Jokowi.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara geopolitik hingga rivalitas negara negara besar.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, perang tidak bisa dihentikan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Singapura, Sabtu 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena Indonesia mengkonsumsi nasi dari beras, bukam gandum.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaMenurut dia, perang menyadarkan bahwa persatuan, kerukunan, dan toleransi merupakan hal yang sangat berharga di negara manapun.
Baca SelengkapnyaBakhmut menjadi titik fokus berbulan-bulan dari upaya Rusia untuk merebut kawasan industri Donbas di Ukraina timur.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaMomen pelantikan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia periode ke-5 berlangsung mewah di Istana Kremlin, Moskow.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta hal tersebut ditanya ke pemimpin selanjutnya.
Baca Selengkapnya