Cerita Jokowi WHO Ubah Aturan Masker di Awal Pandemi: Dia Bingung, Kita Juga Bingung
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan kisah ketika awal pandemi Covid-19 merebak ke Indonesia. Dia mengatakan, kala itu pandemi adalah tantangan sangat berat karena Indonesia belum memiliki pengalaman mengatasinya.
"Sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat-sangat berat kita hadapi saat itu, dan tidak ada standarnya, tidak ada pakemnya, karena memang kita semuanya belum memiliki pengalaman dalam menangani pandemi ini," ujar Jokowi di Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional 2023 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/1).
Kepala Negara lalu bercerita saat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengubah peraturan mengenai pemakaian masker. Hal itu membuat pemerintah menjadi semakin kebingungan.
-
Bagaimana Jokowi jaga kesehatan? Karena aktivitas sebagai Presiden yang terbilang sangat tinggi, Jokowi selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya dengan rutin mengonsumsi jamu. Tri selaku koki andalan Jokowi selalu membuat racikan jamu spesial yang terbuat dari temulawak, kunyit dan jahe. Pantas saja yaa Pak Jokowi selalu tampil prima disetiap kesempatan.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
"Kita ingat awal-awal dari WHO disampaikan, saya kan bertanya pada mereka, 'presiden enggak usah pakai masker, awal-awal, yang pakai masker yang batuk-batuk, yang kena saja'. Nggak ada seminggu semua harus pakai masker, ternyata dia juga bingung, kita juga bingung," tuturnya.
Ditambah lagi, alat pelindung diri (APD) untuk menangani pasien corona menjadi rebutan. Kata Jokowi, semuanya dalam keadaan bingung.
"Begitu sampai pada puncaknya, semua negara cari yang namanya APD, semuanya cari, kita juga cari ke mana-mana, eh ternyata kita sendiri bisa berproduksi dan dikirim ke negara-negara lain, ternyata kita sendiri, saking emang posisinya posisi semuanya bingung," ucapnya.
Namun, kata Jokowi, seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah bekerja sama dalam menghadapi tekanan pandemi. Jokowi berkata, manajemen makro dan mikro yang dilakukan sangat efektif.
"Tetapi manajemen makro dan mikro yang kita lakukan betul-betul sangat efektif, dan saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan oleh persoalan, tertekan oleh masalah, itu yang saya tidak lihat sebelum-sebelumnya," kata Jokowi.
Covid-19 mulai merebak di China pada akhir 2019. Virus SARS-CoV-2 itu mulai melanda Indonesia pada Maret 2020. Pada 11 Maret 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi tampil berbeda ketika meninjau kesiapan penyelenggaraan KTT ASEAN di JCC Senayan, pada Jumat (1/9) kemarin. Dia terlihat kembali memakai masker.
Baca SelengkapnyaKepala negara meminta apa yang dipelajari negara lain juga dipelajari Indonesia. Jokowi meminta RI bergerak adaptif guna menghadapi kompetitor.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10).
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut dokter kepresidenan menjelaskan salah satunya karena kualitas udara buruk.
Baca SelengkapnyaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi sudah empat minggu mengalami batuk.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi sudah empat minggu mengalami batuk.
Baca Selengkapnya