Cerita Kapolres Jakpus sering borong makanan buat traktir pendemo

Merdeka.com - Polisi biasanya kerap bersitegang dengan para demonstran saat mengamankan aksi unjuk rasa memprotes sebuah kebijakan pemerintah. Namun hal ini tidak terjadi pada Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo.

Hendro turun langsung ke lapangan untuk mengamankan ribuan buruh yang menggelar aksi 1 September kemarin di depan Istana Negara. Hendro bahkan memborong semua buah-buahan yang dijual oleh pedagang kaki lima untuk mentraktir para demonstran.

"Ini untuk rekan-rekan buruh. Kasihan kan pada kepanasan siang-siang gini. Buat anggota saya juga yang lagi jaga. Berbagilah, biasa," ucap Hendro di lokasi, Senin (1/9).

Sejumlah buruh bertepuk tangan lantaran mendapat traktiran dari Kapolres. Mereka tampak senang mendapat buah segar gratis dan langsung menyantapnya ramai-ramai.

Buah-buah tersebut dibeli Hendro seharga Rp 1 juta. Satu gerobak seharga Rp 700 ribu, dan satunya lagi yang dagangannya tinggal sedikit seharga Rp 300 ribu.

Salah seorang pedagang yang dapat rezeki nomplok lantaran dagangannya diborong Kapolres Jakarta Pusat itu, yakni Supri, mengaku senang dagangannya cepat habis. Tanpa perlu menunggu hingga demo bubar, dagangannya telah laku terjual habis.

"Ini segar ini ada semangka, mangga. Pak Supri itu langganan saya, soalnya bersih dia. Ah kalau kayak gini (mentraktir) udah biasa ya. Sering kok sama temen-temen buruh. Biar deket dengan para korlap dan buruhnya. Kita mengawal dan mengamankan sekaligus melakukan pendekatan," papar Hendro.

Sebelumnya, waktu sengketa hasil Pilpres 2014, Hendro juga pernah terlihat memborong makanan saat ada aksi demo. Ia memborong seluruh dagangan donat yang dibawa seorang pedagang ketika ada aksi demo ribuan massa pendukung Prabowo-Hatta di Bundaran Indosat, Kamis (21/8). Donat tersebut untuk anak buahnya yang kelelahan menjaga aksi demo.

"Ini untuk anak-anak buah donatnya," ucap Hendro saat itu sambil tersenyum puas melihat para anak kegirangan ditraktir.

Sosok Kapolres Jakarta Pusat ini memang terkenal ramah dan mudah bergaul.

Gaya persuasifnya menjadi ciri khas Hendro. Saat pendemo melakukan aksi bakar-bakaran ketika masa Pilpres lalu, Hendro bahkan memadamkan sendiri dengan cara menginjak-injak bahan yang dibakar hingga padam.

Saat melihat adanya potensi ribut, Hendro akan mendatangi pihak yang bertikai dan merangkulnya serta mengajak berbicara untuk mendamaikan. Ia tak segan duduk di pinggir jalan ketika beristirahat. Sesekali ia pun bercanda dengan anak buahnya.

Seperti hari ini, saat massa sedang beristirahat, Hendro pun duduk di trotoar di depan Istana. Sambil memonitor keamanan melalui HT, ia sempat berguyon usil.

"Coba kamu foto ini terus bilang ini foto kaki siapa. Kirim ke grup di kantor. Tapi jangan pakai HP saya nanti ketahuan ini kaki saya," canda Hendro kepada anak buahnya sambil membuka sepatu.

Tak berapa lama, Hendro pun kembali bergerak dan mengawal massa. Ia selalu berkomunikasi dengan koordinator massa agar aksi bisa berjalan lancar.