Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Karyawan Hotel di Solo Bikin Angkringan Usai Dirumahkan karena Corona

Cerita Karyawan Hotel di Solo Bikin Angkringan Usai Dirumahkan karena Corona Karyawan hotel di Solo Tiwik Widowati. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejak diumumkannya status KLB (kejadian luar biasa) Covid-19 di Kota Solo 23 Maret lalu, tidak dapat dipungkiri, terjadi perubahan signifikan dalam dunia bisnis, terutama sektor perhotelan dan pariwisata.

Sebagai salah satu dari ribuan hotelier di Kota Solo, Tiwik Widowati pun ikut terkena imbasnya. Dari jadwal masuk kerja yang mulai disesuaikan, karena aktivitas di perhotelan yang menurun drastis, hingga di-unpaid leave (cuti tidak dibayar) untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

"Buat saya pribadi, meratapi nasib bukanlah sebuah solusi. Karena memang kondisi ini tidak hanya saya mengalami, tapi dialami juga oleh semua kalangan. Domino effect dari pandemi ini saat ini sudah mulai dirasakan oleh hampir seluruh sektor bisnis yang berimbas ke aktivitas karyawan," ujar Tiwik yang pernah menjadi public relation di sejumlah hotel berbintang di Kota Solo.

Saat ini, lanjut wanita kelahiran Solo, 13 September tersebut, mengikuti semua saran dan anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah atau bekerja dari rumah adalah alternatif terbaik sebagai warga negara. Hal tersebut untuk membantu pemerintah memerangi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Namun bagi dia, di rumah saja bukan berarti tidak bisa melakukan apa-apa. Ia tetap berusaha produktif untuk beraktivitas. Positifnya, dengan adanya pandemi tersebut, ia mengaku mempunyai banyak waktu untuk bersama dengan keluarga dan sahabat lainnya yang selama ini jarang berkomunikasi. Karena lebih dari separuh harinya dihabiskan untuk bekerja.

"Dari sisi ekonomi, walaupun harus merelakan sebagian rupiah berkurang, tetapi saya sangat bersyukur masih bisa melakukan kegiatan yang menghasilkan rupiah. Walaupun tidak sebanyak ketika masih aktif bekerja sebagai hotelier," katanya.

Tiwik bersyukur mempunyai kemampuan cukup mumpuni di bidang marketing komunikasi. Saat ini kegiatan di rumah yang dilakukan tidak jauh dari apa yang dilakukan saat masih bekerja di hotel. Ia justru mempunyai banyak waktu untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis beberapa waktu lalu.

"Di rumah saya buka warung wedangan (angkringan). Saya juga menjual produk minuman kesehatan yang saya buat sendiri bersama ibu dan adik adik saya," terangnya.

Tiwik mengaku serius menggeluti usaha tersebut sembari menunggu kondisi membaik. Secara kebetulan dia sekeluarga memiliki passion yang sama dalam hal memasak. Jadi sekalian dirinya juga menawarkan apa yang dibuat untuk dijual. Selain ke konsumen langsung, ia juga menawarkan produk buatannya melalui online marketing.

"Alhamdulillah respons dari konsumen kami sangat baik. Anggap saja kami mempraktikkan pekerjaan yang sebelumnya kami kerjakan untuk perusahaan, dan saat ini kami berusaha survive dan merintis usaha kami sendiri," jelasnya.

Tiwik merasa bersyukur, di saat sulit seperti ini, masih banyak kegiatan yang bisa dikerjakan. Selain bisa menghasilkan rupiah, juga tetap memberikan manfaat untuk sesama.

Walaupun saat ini untuk sementara harus menanggalkan status sebagai wanita berkarir di dunia perhotelan, dia punya prinsip harus tetap produktif.

"Ya terkadang saya sangat merindukan aktivitas keseharian di hotel. Bertemu dengan rekan kerja, handle event, bertemu dengan rekan-rekan media. Semoga semua segera membaik untuk kita semuanya," pungkas dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemilik Krisna Oleh-oleh Bali Luncurkan Buku Tentang Perjuangan di Masa Pandemi
Pemilik Krisna Oleh-oleh Bali Luncurkan Buku Tentang Perjuangan di Masa Pandemi

Banyak pengusaha yang gulung tikar dan mengalami stres.

Baca Selengkapnya
Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas, Pendapatan Hotel Bakal Anjlok Tahun Depan
Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas, Pendapatan Hotel Bakal Anjlok Tahun Depan

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meminta kebijakan ini dipertimbangkan secara teliti.

Baca Selengkapnya
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK

Dalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.

Baca Selengkapnya
Korea Selatan Bergejolak, Sektor Pariwisata hingga Klinik Bedah Plastik Cemas
Korea Selatan Bergejolak, Sektor Pariwisata hingga Klinik Bedah Plastik Cemas

Mereka khawatir, sejumlah pelancong luar negeri membatalkan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi

Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.

Baca Selengkapnya
Dukung Pariwisata, Begini Cara Pemkab Gunungkidul Tingkatkan Infrastruktur
Dukung Pariwisata, Begini Cara Pemkab Gunungkidul Tingkatkan Infrastruktur

Kondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal, UMKM Makanan Menjerit dan Terpaksa Harus Naikkan Harga Jualan
Harga Beras Mahal, UMKM Makanan Menjerit dan Terpaksa Harus Naikkan Harga Jualan

Harga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi

Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.

Baca Selengkapnya
Wanita Asal Jogja Ini Nekad Resign setelah 25 Tahun Kerja di Hotel, Kini Sukses Usaha Keripik Pisang dengan Modal Awal Rp1 Juta
Wanita Asal Jogja Ini Nekad Resign setelah 25 Tahun Kerja di Hotel, Kini Sukses Usaha Keripik Pisang dengan Modal Awal Rp1 Juta

Tak hanya di dalam negeri, ia sering juga diundang ke luar negeri untuk memasarkan produknya

Baca Selengkapnya
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Dosen ITB: 66 Persen Driver Ojol Ingin Beralih ke Pekerjaan Formal
Dosen ITB: 66 Persen Driver Ojol Ingin Beralih ke Pekerjaan Formal

Pekerjaan di sektor gig, rentan terhadap ketidakstabilan pendapatan dan kurangnya jaminan sosial.

Baca Selengkapnya