Cerita kekalutan Djunaidi cari anaknya di Monas sampai ditemukan meninggal
Merdeka.com - Motor milik Djunadi, ayah Mahesa Junaidi (13) bocah yang meninggal saat pembagian sembako di Monas hilang ketika mencari keberadaan Mahesa sebelum mengetahui sang buah hati meninggal dunia. Motornya hilang saat dia parkir di sekitaran Gambir, Jakarta Pusat.
Djunaidi kehilangan motor saat diajak masuk ke posko orang hilang. Motornya pun di parkir di kawasan pintu Gambir. Setelah keluar, motornya raib. Meski demikian, dia tak peduli yang penting bertemu si buah hati.
"Kendaraan sudah tidak ada saya cari ke parkiran saya keliling parkir mungkin ada yang geser saya tanya petugas itu sudah ganti piket dia bilang enggak tau, ya sudah saya pikir udah ilang lah yang penting anak saya ketemu," kata Djunadi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5).
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Sebagai pusat kekuasaan utama di Mesoamerika pra-Hispanik, Chichén Itzá terkenal dengan tradisi berdarahnya, penduduk masa ini juga mengorbankan kerabat termasuk saudara kandung khususnya laki-laki.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Siapa yang berhak menerima kata-kata duka? Orang yang ditinggalkan orang terkasih, seperti orang tua, kerabat dekat sampai dengan anak akan mengalami perasaan yang sangat sedih.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
Namun, Djunaidi masih menunggu bersama istri dan keponakannya di bilangan Monas sekitaran Gambir untuk mencari keberadaan Mahesa. Djunaidi tak menyerah menanyakan ke petugas bahwa anaknya hilang. Beberapa lama kemudian, petugas bertanya ke Djunaidi.
"Sekitar jam 9 lebih dia kasih kabar saya, pak bapak masih di Monas? saya bilang masih. Sabar pak ya tunggu situ nanti saya jemput, tadi ada petugas Satpol PP dia bilang menemukan anak, dengan ciri ciri besar, rambut keriting. Yaudah saya tunggu, setengah 10-an lah saya dijemput dibawa ke Tarakan lah saya, dibawa ke rumah sakit Tarakan di sana sudah ramai, petugas rumah sakit di sana menghampiri saya, saya sama istri saya dijemput ke rumah sakit, menghampiri saya," paparnya.
Kini motor Djunaidi sudah ditemukan oleh petugas kepolisian. Dia berterima kasih dan tidak melanjutkan kejadian ini ke ranah hukum.
"Saya terima kasih polisi sudah respect untuk masalah anak saya, saya di sana saya hilang kendaraan juga saat mencari anak saya dan juga polisi telah menemukan ini buktinya (nunjukkin BPKP) sudah satu minggu sampe dengan hari ini," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaNama Harun Al Rasyid belakangan kembali mencuat saat debat perdana Capres yang digelar KPU RI, Selasa (12/12) malam.
Baca SelengkapnyaSebab, apa yang sudah dikomunikasikan itu saat ini masih belum terealisasi.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR RI nonaktif, Edward Tannur akhirnya bicara langsung terhadap kasus penganiayaan berat berujung kematian yang dilakukan anaknya, Gregorius
Baca SelengkapnyaMendengar vonis bebas ini, terdakwa Ronald Tannur pun langsung menangis.
Baca SelengkapnyaRonald Tannur dianggap tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan pembunuhan
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaCurahan hati adik korban pembunuhan di depan anggota Komisi III DPR RI menuai sorotan.
Baca SelengkapnyaKeluarga Gregorius Ronald Tannur, tersangka pembunuhan Dini Sera Afriyanti berkelit atas sangkaan yang diterapkan pada Ronald.
Baca SelengkapnyaViral curhatan seorang anak soal ayahnya yang gugur saat bertugas menjaga perdamaian di Lebanon.
Baca SelengkapnyaKini Hakim menjatuhkan vonis bebas ke Gregorius dengan alasan tak cukup alat bukti
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana menjawab kabar bahwa putranya Muhammad Rizky (Eky) masih hidup.
Baca Selengkapnya