Cerita Keluarga Korban Jatuhnya Sriwijaya Air: Kabar itu Datang dari Ujung Telepon
Merdeka.com - Fadly Satrianto, sesungguhnya adalah kopilot Nam Air, anak perusahaan dari Sriwijaya Air. Dia ditugaskan menjadi ekstra crew dalam pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).
Ayah korban, Sumarzen Marzuki mendapatkan kabar soal anaknya dari pimpinan Nam Air. Semalam, melalui sambungan telepon.
"Tadi malam direktur operasi Nam Air langsung menelpon kami dan meminta maaf karena Fadly ini bersama satu tim yang berisi 6 orang ditugasi ke Pontianak untuk membawa pesawat dari Pontianak ke tujuan lain," ujar Marzuki kepada awak media, Minggu (10/1).
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang merasakan kehilangan Bapak? Kepergianmu membuatku kehilangan bagian terpenting dari hidupku.
-
Kenapa ayah Irjen Krishna Murti meninggal? Diduga ayah Krishna Murti wafat karena sakit yang dideritanya.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Mengapa ayah Ammar Zoni meninggal? 'Dari awal nggak dibongkar di media ya. Papa meninggal karena kanker stadium akhir. Kanker hati.'
-
Kapan Ammar Zoni kehilangan ayahnya? Pemakaman ayah Ammar Zoni dan Aditya Zoni diadakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 1, wilayah Depok, Jawa Barat, pada hari Minggu (21/1).
Fadly sudah menjadi kopilot selama 3 tahun. Sang ayah menceritakan, anak ketiganya itu ditugasi oleh perusahaan untuk terbang ke Pontianak. Lalu membawa pesawat ke tempat lain.
"Tapi berhubung pada waktu yang ditentukan, dia menumpang atau naik pada pesawat tersebut (SJ 182), nah status dia di sana sebagai ekstra crew istilahnya. Jadi perusahaan yang menugasi dia ke Pontianak untuk membawa pesawat dari Pontianak ke tempat lain," katanya.
Marzuki dan keluarga sempat melakukan kontak dengan Fadly via telepon seluler sebelum keberangkatannya ke Pontianak. Fadly selalu memberi kabar saat hendak terbang.
"Terakhir kontak saya sekitar jam 7 jam 8 (Sabtu) pagi kemarin (9/1), dia menyampaikan ke mamanya setiap terbang kemana atau pergi kemana selalu menginformasikan," ujarnya.
Meski sedih, Marzuki mengaku mengikhlaskan segala kemungkinan yang bakal terjadi. Namun demikian, dia tetap berharap sang anak bersama dengan para penumpang lainnya dapat segera ditemukan.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu (9/1) siang sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Dalam pesawat, terdapat 62 orang yang terdiri dari tujuh anak-anak, tiga bayi, 12 kru, dan 40 penumpang dewasa.
Pesawat SJ 182 sempat keluar jalur, menuju arah barat laut pada pukul 14.40. Lalu, pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot terkait arah terbang pesawat. Tapi, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto bertakziah ke kediaman prajurit TNI AU yang menjadi korban kecelakaan pesawat tempur Sumper Tucano
Baca SelengkapnyaPrabowo juga memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat.
Baca SelengkapnyaTernyata ia pernah mengalami kisah-kisah pilu dan menyayat hati, terlebih ketika ia harus menerima kenyataan bahwa sang ayah harus berpulang ke pangkuan Tuhan.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengunjungi perwira TNI AU yang gugur dalam musibah jatuhnya pesawat, ia meminta untuk mengurus anak Letkol PnB Sandhara Gunawan.
Baca SelengkapnyaMomen haru terlihat saat Prabowo bertemu dengan dua putra Letkol Pnb Sandhra Gunawan
Baca SelengkapnyaSebelum peristiwa itu, kru helikopter bernama Oktraman Menderosap atau Oki rupanya memiliki firasat buruk.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca Selengkapnya