Cerita Keluarga Saat Ambil Jenazah Harun Al Rasyid Korban Kericuhan 22 Mei
Merdeka.com - Didin Wahyudin, ayah Harun Al Rasyid, salah satu korban tewas saat kerusuhan 21-22 Mei, bertemu dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Senin (27/5). Para korban kerusuhan ini mengadukan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian saat kericuhan 22 Mei lalu.
Didin Wahyudin, baru mengetahui kabar anaknya yang masih 15 tahun itu pada Kamis (23/5) malam. Anaknya sudah dalam kondisi meninggal di RS Polri Kramat Jati. Untuk mengambil jenazah anaknya, Didin mengaku harus mengambil surat di Polres Jakarta Barat.
Keesokan harinya, dengan diwakilkan sang adik, keluarga mengambil surat pengantar untuk melakukan autopsi. Namun, kata dia, ada surat pernyataan yang harus ditandatangani.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Dimana Adjani Yahya Putra diwisuda? Tantowi Yahya dan sang istri merayakan kelulusan putra sulung mereka, Adjani dari Victoria University of Wellington.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Apa yang ditemukan di makam anak laki-laki? Situs ini berisi kerangka dua anak laki-laki berusia antara 7 dan 9 tahun, yang dikuburkan bersama berbagai macam barang kuburan dan sisa-sisa hewan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
"Ada pernyataan keluarga korban tidak boleh menuntut siapapun apapun, dan keduanya untuk dilakukan autopsi. Itu digabung, jadi saya bingung harus tandatangani yang mana adik saya. Jadi sebelum berangkat, ke adik saya-saya pesan jangan tandatangani satu lembar kertas pun kalau belum jelas," ujar Didin saat audiensi dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (27/5).
Namun, Didin akhirnya menuruti untuk tanda tangan. Sebab, sudah dua hari anaknya di RS Kramat Jati. "Tapi saat keluar dari situ, jenazah itu sudah rapi, sudah pakai kain kafan semua, jadi sudah diautopsi, tinggal disalatkan saja tinggal dimakamkan," jelasnya.
Didin menuturkan, hasil autopsi tidak diserahkan ke keluarga. "Hasil autopsi tidak diberikan, di situ saya mempertanyakan kenapa hasil autopsi tidak diminta, apa memang tidak dikasih," ucapnya.
Di tempat terpisah, Polri masih menyelidiki penyebab meninggalnya korban kerusuhan 21-22 Mei. Polri berencana menggandeng Komnas HAM dan pihak terkait.
"Tentang 8 korban diduga terkena tembakan, saat ini tim sedang bekerja yang dipimpin Pak Irwasum Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal saat jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Senin (27/5).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Harun Al Rasyid belakangan kembali mencuat saat debat perdana Capres yang digelar KPU RI, Selasa (12/12) malam.
Baca SelengkapnyaSantri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris
Baca SelengkapnyaNama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca Selengkapnya