Cerita kematian Suharto, diduga korban salah tangkap polisi
Merdeka.com - Suharto (68), warga Tempel Sukorejo, Surabaya, Jawa Timur diduga menjadi korban salah tangkap anggota Satuan Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Saat ditangkap Suharto dalam kondisi sakit. Keluarga menuntut polisi bertanggung jawab.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, peristiwa itu terjadi pada Rabu sore lalu (22/2). Saat itu, polisi hendak menangkap Devi Utomo (30) yang diduga pelaku narkoba. Rumah Devi berada di depan rumah Suharto. Keduanya adalah paman dan keponakan.
Dalam aksi penangkapan itu, kebetulan Suharto tengah duduk-duduk di depan rumah. Kepada Suharto, polisi bertanya di mana rumah Devi. Rumah Devi berada tepat di belakang rumah Suharto.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Bagaimana Soepardjo ditangkap? Tanggal 12 Januari 1967, Satgas Kalong dibantu Tim Intel Angkatan Udara akhirnya berhasil menangkap Brigjen Soepardjo di sebuah rumah di kawasan Halim Perdanakusuma.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Setelah mendapat informasi rumah Devi, polisi pun menangkap Devi yang tengah tidur. Polisi juga melakukan penggeledahan. Termasuk dapur keluarga yang biasa digunakan keluarga Suharto dan Devi memasak.
Di dapur keluarga itulah, polisi mendapati klip plastik dan alat suntik. Namun, menurut Suherlin, salah satu adik perempuan Suharto, klip plastik tersebut milik istri Suharto untuk mengemas sambal. Sebab istri Suharto adalah pedagang makanan.
Sementara alat suntik biasa digunakan Suharto untuk memberi makanan anak merpati. Polisi tak percaya dengan keterangan Suherlin dan membentaknya sambil mendorong kepala Suherlin dengan tangan.
Melihat adiknya diperlakukan kasar, Suharto tak terima dan balas menghardik polisi yang kemudian mengancam akan menembak Suharto. "Ya silakan ditembak. Jangan mentang-mentang pakai seragam terus sak enak sendiri," kata Hery, anak Suherlin menirukan jawaban Suharto, Jumat (24/2).
Usai peristiwa itu, dengan tuduhan bahwa Suharto bandar narkoba, polisi pun membawa paksa Suharto bersama Devi. "Ibu saya sempat menghalangi polisi dan memperingatkan, kalau Suharto dalam keadaan sakit. Apakah polisi nanti akan bertanggung jawab bila terjadi apa-apa," lanjut Hery yang juga masih keponakan Suharto.
Saat keduanya hendak dibawa ke mobil polisi yang terparkir di depan gang, Suharto yang berjalan tertatih karena sakit, ambruk di tengah jalan. "Saya melihat Pak Harto (Suharto) sudah bersandar di dinding, lalu jatuh terduduk. Itu di depan rumah nomor 93," kata Rasmad, salah satu warga yang ikut mengetahui peristiwa tersebut.
Rasmad kemudian menolong Suharto. Dia mengaku melihat ada tiga polisi, tapi justru meninggalkan Suharto dan terus membawa Devi. Rasmad juga melihat Suharto muntah, lalu pingsan. Diapun meminta tolong warga sekitar membawa Suharto ke rumah sakit. "Dari rumah, pak Harto dibawa ke rumah sakit," kata Rasmad.
Saat dirawat di RS William Booth, Suharto mengembuskan nafas terakhirnya pada hari Kamis (23/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Suharto dimakamkan Jumat pagi tadi. Menurut pihak keluarga, Suharto mempunyai riwayat sesak napas. Namun, bukan kematian karena sakit yang dipermasalahkan pihak keluarga.
Pihak keluarga juga tak mempermasalahkan penangkapan Devi, karena memang terlibat kasus narkoba. Tapi perlakuan tak manusiawi oleh polisi kepada Suharto yang tengah sakit. Apalagi dia bukan pelaku ataupun terlibat kasus narkoba.
"Masa dibiarkan begitu saja, malah ditinggal pergi. Mana tanggung jawabnya," ketus Semono, putra sulung Suharto.
Dia minta polisi bertanggung jawab dan menjelaskan apa yang terjadi. Bila polisi salah, pihak keluarga minta agar mengaku saja biar semuanya menjadi jelas. "Belum ada permintaan maaf dari polisi. Ini akan kami lanjutkan, hingga polisi menjelaskan semuanya," tegas Semono.
Dikonfirmasi terpisah, polisi menyangkal telah salah tangkap hingga menyebabkan kematian warga. Mereka mengaku hanya menangkap satu orang tersangka narkoba serta barang bukti 0,32 gram sabu.
"Tidak ada salah tangkap. Yang ditangkap ya cuma satu, Devi Utomo," tegas Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Redik Tribawanto.
Redik kembali menegaskan, anggotanya memang sejak awal memburu Devi sebagai target operasi (TO). Devi juga residivis yang baru setahun lalu keluar dari penjara. Suharto, kata Redik, sama sekali tidak berhubungan dengan peristiwa penangkapan Devi.
"Kami tidak tahu Suharto itu siapa? Saya juga baru tahu dari rekan semua (warawan)," dalih Redik.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga Aceh Utara, Saiful Abdullah (51) tewas diduga dianiaya petugas Satresnarkoba Polres Aceh Utara yang menangkapnya.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut kini ditangani penyidik Propam Polda Sulbar.
Baca SelengkapnyaGidion pun belum merinci lebih lanjut terkait kematian Budianto yang diduga dianiaya oleh anggotanya di dalam tahanan.
Baca Selengkapnya6 Anggota Polisi diperiksa usai kematian Budianto tersebut.
Baca SelengkapnyaAfif merupakan seorang pelajar SMP berusia 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah Sungai Batang Kuranji Kota Padang dengan tubuh penuh luka lebam.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaJohan mengungkapkan banyak kejanggalan dan dugaan kebohongan yang dilakukan penyidik Sat Lantas Polresta Tangerang, saat menangani penyidikan.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, Setyo tewas lantaran tertembak pistolnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKasus kematian Praka S tengah diselidiki anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaPelaku mengalami sempat dilarikan ke rumah sakit lalu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBrigpol Setyo Herlambang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan keluarga.
Baca Selengkapnya