Cerita Kepala Sekolah di Papua Selamat dari Serangan KKB
Merdeka.com - Dua orang guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker. Penembakan terjadi pada Kamis (8/4) terhadap Oktavianus Rayo (40) dan Yonatan Renden (28) pada Jumat (9/4).
Kepala Sekolah SMPN 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Junaedi Arung Sulele menyaksikan langsung penembakan yang terjadi pada sekitar pukul 15.00 Wit.
"Sebelum ada kejadian, hingga kami semua turun, situasi sudah kembali kondusif sehingga kami memutuskan untuk kembali ke Beoga," kata Junaedi kepada wartawan, Sabtu (10/4).
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang membacok ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
"Puji Tuhan saya masih lolos, saat penembakan saya tidak lihat orang. Ketika bunyi tembakan saya lari ke arah kanan, saudara Yonatan Renden ke kiri, korban sudah kena 2 kali tembakan di dada, tapi masih sempat lari kemudian roboh," sambungnya.
Dia bahkan sempat bersembunyi di rumah warga saat kejadian. Setelah ada petugan TNI-Polri yang datang untuk mengevakuasi korban, dia baru berani keluar dan meminta perlidungan.
"Tidak banyak pendatang di wilayah Beoga, hanya para guru saja. Serta informasi yang menyatakan Junaidi diculik tidak sepenuhnya benar. Saat terjadi penembakan, Junaidi bersembunyi di rumah warga. Ketika aparat TNI-Polri yang mengevakuasi jenazah lewat di dekat persembunyiannya, Junaidi keluar dan ikut mengamankan diri di Koramil," tegasnya.
Namun, untuk kejadian pertama yang menimpa Oktavianus pada Kamis (8/4) kemarin. Dirinya mengaku sedang tidak berada di lokasi kejadian.
"Kalau korban pertama, saya tidak di TKP, lokasi saya jauh dari situ. Lokasi korban pertama itu di SMPN 1 Beoga, korban itu guru SD Klemabeth, tetapi karena istrinya mengajar di SMP, mereka tinggal di perumahan guru SMPN 1 Beoga. Saat penembakan korban pertama saudara Oktovianus Rayo dia dikepung KKB," jelasnya.
"Informasi yang saya terima yang dibakar adalah perumahan guru dan 1 gedung sekolah SMA," tambahnya.
Korban Guru Kontrak
Dia menyebut, kedua korban penembakan tersebut yaitu Oktavianus dan Yonathan merupakan guru kontrak bersama dengan 11 guru kontrak lainnya.
"Selama ini kami guru pendatang dekat dengan masyarakat asli Kabupaten Puncak," sebutnya.
"Kedua korban itu merupakan guru kontrak, Oktavianus sudah 10 tahun menjadi Guru kontrak, sedangkan Yonathan 2 tahun, kedua korban ini sudah berkeluarga. Saudara Oktavianus bersama tinggal di Beoga, sedangkan Yonatan anak istrinya di Toraja. Total ada 11 orang guru pendatang, sebagian mengungsi di Koramil," sambungnya.
Situasi Masih Siaga
Pasca penembakan tersebut, situasi di lokasi kejadian masih dalam keadaan siaga. Serta aparat TNI-Polri masih terus berjaga di wilayah tersebut.
"Selama ini situasi aman-aman saja, aparat keamanan dari Koramil, Polsek dan Satgas TNI-Polri selama ini memang sudah berjaga di Beoga. Pasca penembakan, situasi di atas saat ini masih siaga. Aparat TNI-POLRI berjaga disekitar Kampung Beoga," ungkapnya.
Dengan adanya insiden ini, Junaedi mengucapkan rasa duka yang mendalam terhadap keluarga kedua korban yakni Oktavianus dan Yonathan.
"Mereka guru terbaik, mereka dari masyarakat sipil tidak ada hubungannya dengan aparat TNI-Polri. Tidak bnyak orang yang mau bertahan hidup di pedalaman, hidup bersama keluarga bertahan di sana di hutan," ujarnya.
Kedua korban, kata Junaedi, merupakan guru pendatang dari Toraja. Kondisi Beoga yang sulit dijangkau kendaraan menyebabkan tidak banyak orang maupun pendatang yang mau bertahan di sana.
"Bapak Oktavianus dan Yonathan ini mendidik anak Papua dengan setulus hati, mendidik anak-anak pedalaman Papua. Sekali lagi, kami orang Toraja percaya dengan aparat dan kami taat hukum. Kami mohon aparat menjaga masyarakat tanpa terkecuali, apalagi guru yang mendidik anak Papua, kami sangat sesalkan kejadian ini," tutupnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga korban ditembak KKB pimpinan Egianus Kogoya
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKKB ingin membebaskan Bui Wonda alias Bossman Wenda yang sebelumnya berhasil diamankan oleh Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz
Baca SelengkapnyaKKB menyerang pos tower satgas tindak belukar ODC-2024 di Dusun Tigamajigi
Baca Selengkapnyaosok pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Abu Bakar Kogoya dilaporkan ditembak mati.
Baca SelengkapnyaKKB menembak dua warga sipil, pada 9 April 2024 di kios jembatan Yesey Mersey, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaPembakaran ini dilakukan saat sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada Jumat ini hari.
Baca SelengkapnyaKKB di Kabupaten Puncak, Papua Tengah menembak dua tukang ojek di Kampung Weni, Distrik Mageabume
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dari Tim Nanggala berhasil melumpuhkan KKB di wilayah Serambakon Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua Pegunungan, Sabtu (30/9) pukul 06.00 Wit
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang mengenali atau menjadi pihak keluarga dari kedua KKB tersebut dapat datang ke posko mile 66
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca Selengkapnya