Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita kepsek dari pedalaman NTT bikin Jokowi terharu

Cerita kepsek dari pedalaman NTT bikin Jokowi terharu Jokowi terima anak muda berprestasi di Istana Negara. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengumpulkan para teladan nasional di Istana Negara, Kamis (18/8). Teladan negara ini terdiri dari pemenang olimpiade sains hingga tokoh-tokoh berprestasi di Kementerian dan Non Kementerian.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi meminta kepada teladan yang berasal dari daerah terpencil untuk menceritakan pengalamannya. Absalon Ola, seorang kepala sekolah dari daerah Timor Tengah Selatan (TTS), segera mengangkat tangan.

Presiden kemudian mempersilakan Ola, sapaan akrabnya, untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu.

"Nama saya Absalon Ola dari provinsi NTT, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kecamatan Ndana, saya adalah kepala sekolah sekolah dasar (SD) berdedikasi di daerah," ujar Ola di Istana Negara.

Kepada Ola, Presiden Jokowi bertanya berapa jarak antara Kota Kupang, NTT dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Tak hanya itu, Presiden juga menanyakan kendaraan apa yang bisa digunakan untuk sampai di daerahnya.

"Kalau dari Kupang ke ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, itu 5 jam dengan mobil," jelasnya.

"Terus dari Kabupaten Kota ke kecamatan berapa jam lagi?" tanya Presiden lagi.

"Dari ibu kota kabupaten ke ibu kota kecamatan itu dengan mobil, itu 5 jam lagi. Terus dari ibu kota kecamatan ke tempat kerja saya itu berbatasan dengan negara Timor Leste, itu jalan dengan sepeda motor kalau musim kemarau, itu 10 jam, " terangnya.

"Sebentar-sebentar, itu tadi musim kering 10 jam?" tanya Presiden seolah ingin tahu lebih jauh.

"Iya pak, 10 jam dengan sepeda motor," jawab Ola.

"Terus kalau dari rumah ke sekolah itu berapa jam?," lanjut Presiden.

"Kebetulan tempat tinggal di kompleks sekolah, jadi kita bukan asli di tempat itu, saya dari kecamatan lain yang pergi mengabdi, dan di tempat tinggal itu jumlah guru ada 6 orang, pegawai negeri hanya kami dua orang, sedangkan honor ada 4 orang, dan saya bilang, mereka kamu tinggal di kompleks sekolah, tidak boleh tinggal di luar karena agar tidak mengganggu proses belajar mengajar," beber Ola.

Kepada Presiden, Ola juga menceritakan untuk sampai di sekolah tempat dia mengajar, dirinya harus berjalan kaki selama tiga atau empat hari. Hal ini terjadi jika musim hujan tiba.

"Kebetulan sekolah saya itu diapit oleh 4 sungai besar, ini dari Gunung Mutis, gunung tertinggi di pulau timor, dan kalau musim hujan itu saya tidak bisa melewati dengan sepeda motor tapi dengan jalan kaki, sampai 3 hari 4 hari baru sampai tempat tugas. Kalau belum sampai dan hujan di hulu maka saya bermalam satu dua malam setiap sungai itu pun tidak bisa diseberang oleh orang. Ketika air sudah surut orang baru bisa seberangkan saya ke tempat tugas saya, saya bermalam di pinggir sungai itu 2 3 malam kalau sedang musim barat atau musim Januari dan Februari," kisahnya.

Mendengar penjelasan Ola, Presiden Jokowi kemudian memuji perjuangan tokoh berprestasi. Mantan Wali Kota Solo ini berjanji akan menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai program prioritas.

"Infrastruktur menjadi fokus bekerja kita, karena tadi seperti yang sudah diceritakan tadi, kalau hujan kalau enggak hujan seperti apa. Memang kondisi di daerah perlu sebuah akselerasi, percepatan, agar pembangunan infrastruktur betul-betul bisa kita lakukan," tutup dia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur

Perjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.

Baca Selengkapnya
Pemuda Ini Ceritakan Pengalaman Mudik ke Jambi Naik Kapal, Terjebak 13 Jam di Pelabuhan Merak
Pemuda Ini Ceritakan Pengalaman Mudik ke Jambi Naik Kapal, Terjebak 13 Jam di Pelabuhan Merak

Pria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.

Baca Selengkapnya
Curhat Kocak Pejabat Kutai Kartanegara: Biaya Dinas Hingga Jalan Rusak Bikin Syaraf Kejepit
Curhat Kocak Pejabat Kutai Kartanegara: Biaya Dinas Hingga Jalan Rusak Bikin Syaraf Kejepit

Pranata Humas Ahli Muda Dikominfo Kutai Kartanegara, Zainul Effendi Joesoef tampil dalam acara tahunan Merdeka.com, yaitu Open Mic Merdeka Session 2 tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Abadikan Momen saat Bertugas Jadi Guru PPPK di Daerah Terpencil Riau, Berangkat Pakai Perahu hingga Tidak Ada Aliran Listrik
Wanita Ini Abadikan Momen saat Bertugas Jadi Guru PPPK di Daerah Terpencil Riau, Berangkat Pakai Perahu hingga Tidak Ada Aliran Listrik

Perjalanan ke tempat bertugasnya itu harus ditempuh dengan penuh perjuangan.

Baca Selengkapnya
Momen Mayjen Kunto Arief dan Sang Istri Touring ke Jogja Diguyur Hujan Terabas Terus 'Semangat'
Momen Mayjen Kunto Arief dan Sang Istri Touring ke Jogja Diguyur Hujan Terabas Terus 'Semangat'

Mayjen Kunto motoran dari Bandung ke Yogya terabas hujan dan tetap semangat meski basah kuyup

Baca Selengkapnya
Kapolri Beberkan Biang Kerok Penyebab Macet 12 Kilometer saat Mudik di Jalur Sumatera
Kapolri Beberkan Biang Kerok Penyebab Macet 12 Kilometer saat Mudik di Jalur Sumatera

Jalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air

Warga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.

Baca Selengkapnya
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung

Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut

Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.

Baca Selengkapnya
Mayjen Kunto Arief Hadiri Panen Raya, Nyetir Mobil Sendiri Tanpa AC Bandung-Lampung
Mayjen Kunto Arief Hadiri Panen Raya, Nyetir Mobil Sendiri Tanpa AC Bandung-Lampung

Mayjen Kunto Arief Wibowo melakukan perjalanan dari Bandung ke Lampung dengan mobil tanpa AC.

Baca Selengkapnya
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil

Bahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.

Baca Selengkapnya