Cerita Kerabat Terkait Kejanggalan Kematian Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan
Merdeka.com - Kasus kematian putri Pj Gubernur Papua Pegunungan, Alinsia Bokman Kondomo mulai menemui fakta baru. Berita duka berpulangnya putri Kondomo ini menjadi buah bibir masyarakat yang dirasa janggal, apalagi ada minuman keras di lokasi penemuan jenazah korban.
Salah satu kerabat korban, Yohana menduga Alinsia dijebak oleh teman lelakinya usai mengikuti ibadah Misa Kenaikan Isa Almasih.
"Saya kenal almarhumah ini anak yang baik, dia anak yang polos dan masih lugu, dia juga sangat taat beribadah dan tidak pernah menyentuh minuman keras," kata Yohana, Senin (21/5).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita itu? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang 'secara simbolis laki-laki', menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Dimana makam wanita bangsawan itu ditemukan? Makam milik seorang bangsawan perempuan China berusia sekitar 3.000 tahun digali para arkeolog di Provinsi Shanxi.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Apa yang ditemukan di pemakaman? Penduduk setempat di Tarsus, Turki sangat gembira ketika secara tak sengaja menemukan sebuah guci keramik kuno yang lebih dari 1.100 koin perak kuno saat tengah melakukan penggalian pemakaman.
Yohana menyebut bila Alinsia dijebak oleh teman pria yang baru dikenalnya lewat media sosial.
"Sebelum dia bertemu dia sempat menanyakan kepada temannya bahwa dia ada kenal seseorang dan diajak bertemu, teman tersebut memberi saran kalau hanya diajak bertemu sambil makan tidak masalah," ungkapnya.
Yohana juga tidak percaya bila Alinsia meminum minuman keras atas kemauannya sendiri, karena menurutnya Alinsia adalah sosok anak yang taat berdoa, bahkan sering mengingatkan kepada keluarga untuk berdoa.
"Sesibuk apapun Alinsia selalu mengingatkan orang tuanya untuk berdoa, Alinsia juga pribadi yang suka membantu orang lain, dia membatu teman-temannya yang kesulitan, pribadinya penuh kasih perhatian kepada orang lain dan keluarga," jelasnya.
Yohana pun berharap agar masyarakat Papua tidak menduga-duga dan menyebarkan cerita tanpa dasar sebelum mengetahui kejadian yang sebenarnya.
"Saat ini Poltabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kematian Alinsia, kita menunggu hasil pemeriksaan polisi dan nanti polisi akan menyampaikan hasilnya untuk proses hukum lebih lanjut," ujarnya.
Yohana pun mengaku bila sampai saat ini orang tua Alinsia belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini karena masih menunggu hasil pemeriksaan Polisi.
"Sesungguhnya kita semua menunggu hasil pemeriksaan polisi, sehingga mendapat berita yang benar dan tepat sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya, karena negara kita ini adalah negara hukum," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Alinsia diketahui meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Elisabeth Semarang pada 18 Mei 2023.
Karena ditemukan kejanggalan dalam kematian Putri PJ Gubernur Papua Pegunungan tersebut, jenazah Alinsia kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain guna penyidikan pihak kepolisian.
Belakangan diketahui bahwa sebelum meninggal Alinsia bersama seorang teman prianya berdua di dalam indekos. Saat diperiksa polisi, ditemukan beberapa botol minuman keras di indekos.
Polisi lalu melakukan penyidikan dan mengetahui bahwa teman pria Alinsia tersebut adalah seorang mahasiawa berusia 22 tahun bernama Ahmad Nashir. Setelah diamankan dan diperiksa Ahmad lalu ditetapkan sebagai tersangka atas kematian Alinsia.
Penetapan tersangka tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan hasil visum yang menunjukkan ada luka lecet pada organ vital korban yang diakibatkan karena kekerasan. Fakta berikutnya, polisi melihat ada kejanggalan yang mengarah pada upaya keinginan memperkosa yakni adanya miras di TKP.
"Jadi sepertinya tersangka ini sudah menyiapkan sarana untuk menyetubuhi atau memperkosa cewek yang dikenalnya, termasuk korban. Hasil visum ada kekerasan seksual, di TKP kita temukan miras, terus tempat kos itu baru dihuni tersangka dua minggu dan ironisnya, tersangka ini orang Semarang tapi kos di daerah Bendan Ngisor dan kuliah di lokasi yang jauh dari kos," ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pihak keluarga korban mendatangi Polres Pegunungan Bintang dan meminta pertanggungjawaban dari pelaku.
Baca Selengkapnya“Kami berhasil temukan identitas, atas nama HG kurang lebih usia 50-60 tahun," kata Iptu I Gede
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaSatu jasad ditemukan tergeletak di lantai bagian dapur. Jasad kedua di atas tempat tidur dengan pintu kamar terkunci.
Baca SelengkapnyaKeluarga menemukan luka memar di dahi dan leher. Mereka menduga anaknya tewas akibat kejahatan.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah luka memar pada bagian pelipis, mata dan dada korban. Bagian mulut korban tampak ada darah yang mengering.
Baca SelengkapnyaNKS dilaporkan hilang keluarganya pada Jumat (6/9) malam, usai tidak kembali ke rumah dari berangkat berjualan gorengan keliling.
Baca SelengkapnyaKorban diduga merupakan mantan Bupati Jembrana, Bali, periode 1980-1990 yaitu Ida Bagus Ardana dan istrinya, Bu Ardana
Baca SelengkapnyaKomunikasi terakhir itu dilakukan Kopda Probo melalui fasilitas panggilan vide.
Baca SelengkapnyaKetika ditemukan, kedua korban dalam kondisi mengenaskan dengan mengeluarkan bau menyengat
Baca SelengkapnyaMayat RA pertama kali ditemukan anaknya berinisial M yang datang dari Kabupaten Jeneponto.
Baca SelengkapnyaMahasiswi asal Kabupaten Sumba Timur ini diduga stres karena telah di drop out.
Baca Selengkapnya