Cerita ketua DPC Demokrat nikmati sensasi sabu di kandang kuda
Merdeka.com - Seorang wakil rakyat seharusnya menjadi panutan. Apa yang dia lakukan harusnya mencerminkan perbuatan terhormat dan tidak berbuat menyimpang.
Namun yang dilakukan Ketua DPC Demokrat Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Asrijal (44), ini sungguh mencoreng. Dia tertangkap oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) sedang mengonsumsi sabu.
Asrijal diamankan bersama seorang rekannya Adismar (49), Pengurus Cabang (Pencab) Pacu Kuda Derby Sawahlunto. Keduanya diamankan di kawasan Taman Satwa Kandih, Kota Sawahlunto, pada Kamis malam (7/12) kemarin pukul 19.30 WIB.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Kenapa orang berhobi berkuda? Menurut informasi yang ditemukan di Halodoc, berolahraga berkuda memiliki beberapa keunggulan yang signifikan dan berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental individu. Manfaatnya mencakup peningkatan kekuatan otot, perbaikan postur tubuh, serta pengurangan tingkat stres.
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang sering mabuk-mabukan? Ronaldo geram terhadap Aveiro yang kerap mabuk-mabukan.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Sebelum ditangkap, Asrijal sebenarnya sudah dipantau sejak dua bulan lalu.
"Benar, kita amankan," kata Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Syamsul Bachri, kepada wartawan, Jumat (8/12).
Setelah ditangkap, keduanya kemudian diboyong ke Kota Padang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di BNN wilayah Sumatera Barat.
Dijelaskan Syamsul, penangkapan ini bermula saat pihaknya mendapatkan laporan dari warga kemudian melakukan penelusuran. Dari informasi yang didapat, keduanya sering mengonsumsi sabu di sopel dan kandang kuda.
"Hasil lidik informasi yang bersangkutan sering mengonsumsi sabu di kandang kuda dari Maghrib hingga larut malam," jelasnya.
Parahnya lagi, sabu tersebut tidak mereka konsumsi berduka. Diduga para joki kuda juga ikut mengonsumsi barang haram tersebut.
"Sabu tersebut juga digunakan oleh para joki penunggang kuda yang katanya untuk memacu adrenalin. Itu alasannya yang bersangkutan sering mengonsumsi sabu di dalam kandang kuda," sambung Syamsul.
Saat akan ditangkap, lanjutnya, keduanya coba kabur. Namun bisa ditangani pertugas sehingga upaya melarikan diri gagal.
"Sesampai di arena pacuan kuda, dia mengetahui kedatangan kita sehingga kabur menggunakan mobil Masda Warna Silfer nomor polisi BM 8553 SF. Kita lalu mengejar dan berhasil mengamankannya," ujarnya.
Saat digeledah, pada jaket Asrijal juga ditemukan barang bukti satu buah dompet yang berisikan kaca pirek dengan sisa pakai sabu. Selanjutnya, korek api, satu buah tutup botol tertancap dua buah pipet plastik.
"Setelah dikembangkan lagi di kantor perusahaan yang dikelola oleh Asrijal yaitu CV DEA yang bergerak di bidang batubara, ditemukan juga satu buah bong, tiga pirek bekas pakai, mancis dan pipet plastik. Semua barang bukti, disembunyikan dalam sofa," ujarnya.
Saat ini keduanya masih diperiksa dengan status terperiksa. BNN masih menunggu hasil lab dari tes urine yang dilakukan pada keduanya.
"Apabila terbukti nanti, keduanya akan dikenakan undang-undang narkotika nomor 35 tahun 2009 dengan pasal 112 junto 127. Ancaman penjara paling singkat empat hingga 12 tahun dengan denda paling sedikit Rp 800 ribu dan paling banyak Rp 8 Miliar," tegasnya.
Terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Barat, Yosrizal, mengaku sudah mendapat informasi tersebut. Namun dia belum pastikan kebenarannya.
"Saya pastikan dulu nanti apakah memang benar dia orangnya, tapi dengan kabar dari Sekretaris ini saya rasa sudah cukup kuat," katanya.
Kabarnya Asrijal telah lama mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua DPC Kota Sawahlunto. Namun Yosrizal mengaku belum pernah menerima surat pengunduran diri Asrijal.
"Kalau surat pengunduran diri sebulan yang lalu itu, saya tidak tahu dan belum menerimanya," terang Yosrizal saat dikonfirmasi wartawan.
Terkait kasus yang membelit Asrijal, Yosrizal menambahkan, partai akan mendiskusikan terlebih dahulu kepada anggota lain.
"Yang jelas kami akan berkoordinasi dengan anggota lainnya, baru mengambil keputusan apa yang akan diambil," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari pengakuan Agung tersebut, pihaknya membuntuti KM. Ternyata KM memasuki Hotel D'Maleo yang tidak jauh dengan posko Timsus Ditres Narkoba Polda Sulsel.
Baca SelengkapnyaDPR duga polisi di Palangka Raya Brigadir AKS menembak warga hingga meninggal dunia dan mencuri mobil korban karena ingin membeli narkoba jenis sabu.
Baca SelengkapnyaSeorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaSebelum menyekap, pelaku mengonsumsi sabu lalu mendatangi rumah korban.
Baca SelengkapnyaAnton terbukti melakukan tindak pidana, karena melakukan pembunuhan dan memakai sabu
Baca SelengkapnyaPolisi menegaskan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini.
Baca SelengkapnyaCalon anggota legislatif terpilih DPRK diburu setelah Bareskrim mengungkap peredaran 70 Kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap caleg DPRK Aceh Tamiang berinisial S terkait perkara narkoba 70 kilogram.
Baca SelengkapnyaPPP angkat bicara setelah seorang mantan calegnya, Sri Antika (SA) terjerat kasus narkotika. Caleg gagal ini ditangkap karena mengonsumsi sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaKP mengakui tidak pernah bertemu dengan pemilik sabu atau bandar
Baca SelengkapnyaKetujuh pelaku mengaku lokasi bedeng itu merupakan lahan sewaan yang kerap kali digunakan untuk mengkonsumsi narkoba.
Baca Selengkapnya