Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Kombes Krishna dirayu parpol agar lapak judi Kalijodo dibuka

Cerita Kombes Krishna dirayu parpol agar lapak judi Kalijodo dibuka Krishna Murti. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Akibat bentrok dua kubu preman, Kombes Pol Krishna Murti sempat menutup seluruh lapak judi di Kalijodo, Jakarta Utara. Tindakan keras ini dia lakukan ketika masih menjadi Kapolsek Penjaringan, di mana ia tak mau lagi ada bentrok serupa.

Sikap keras itu rupanya membuat segelintir orang yang merasa dirugikan dengan keputusan itu mencoba berbagai cara untuk merayunya. Dari menggerakkan mahasiswa sampai orang-orang yang bernaung di bawah partai politik.

Usaha pertama melalui pendekatan mahasiswa gagal, mereka sebelumnya berupaya merayu Krishna agar mencantumkan pasal karet sehingga lapak judi bisa digelar lagi. Namun, Krishna tetap pada pendiriannya.

Orang lain juga bertanya?

Dari semua pendekatan yang pernah dialaminya, ada satu yang membuat Krishna geleng-geleng kepala. Yakni kedatangan orang-orang parpol.

Suatu ketika, Krishna mendapatkan telepon dari seorang perwira di Mabes Polri. Atasannya tersebut menyebutkan akan ada utusan parpol datang menemuinya, dia pun menyanggupi.

Namun dalam pembicaraan, ternyata mereka membawa misi dari Kalijodo untuk bisa membuka kembali tempat perjudian. Tidak hanya berbekal hubungan pertemanan dengan petinggi di mabes, mereka pun berani menyebut tokoh petinggi partai politik yang sedang berkuasa yang sudah memberikan izin untuk bisa membuka kembali arena perjudian.

Alasannya, untuk membina warga di sana. Selain itu, alasan lain menyangkut periuk nasi, karena sudah banyak yang nganggur setelah penutupan Kalijodo. Karena itulah mereka meminta dengan hormat agar kapolsek mengizinkan agar Kalijodo dibuka. Apalagi mereka beralasan bahwa perjudian yang berada di wilayah Tambora, Jakarta Barat juga dibuka.

Krishna sadar, arah pembicaraannya mulai mengarah yang tidak disukainya. Setelah menyampaikan ucapan terima kasih, dia lantas berkata lantang.

"Kalian bohong kalau alasan perut warga, Kalijodo minta dibuka kembali," kata Krishna dalam bukunya 'Geger Kalijodo'.

Dia berpandangan, perjudian selamanya cuma untuk keuntungan pribadi. Dengan demikian, dia bertekad selama menjadi kapolsek tak akan sekalipun menyetujui pembukaan lapak judi di Kalijodo.

"Selama saya menjadi Kapolsek Penjaringan perjudian di Kalijodo tidak akan saya buka," tegasnya.

Selain menggunakan yayasan yang pernah terlibat dalam perdamaian dan anggota partai. Rupanya preman Kalijodo tak pernah kehabisan akal. Mereka juga menggunakan tokoh warga Sulawesi Selatan yang lain untuk membujuknya.

Seseorang yang mengaku sebagai tokoh masyarakat datang menemuinya. Dia membawa lembaran tanda tangan 300 orang warga yang meminta agar lapak judi dibuka lagi. Namun, Khrisna tak percaya begitu saja, dia langsung memerintahkan anak buahnya pergi menyelidiki.

"Lewat anggota polsek dan informan-informan, kami mengetahui bahwa tanda tangan itu banyak yang dipalsu. Yang di depan memang masih benar, tetapi yang belakangan sudah banyak dipalsukan."

Krishna paham, penduduk yang bermukim di Kalijodo itu kebanyakan buta huruf, sehingga mereka tidak bisa tanda tangan, biasanya mereka hanya bisa cap jempol. Di KTP mereka biasanya hanya ada cap jempol, dan kalau mereka membuat tanda tangan tidak serumit tanda tangan yang ada di dalam surat tersebut.

Setelah tidak kenal lelah bergerilya untuk mengusahakan dibukanya lahan judi, suatu ketika salah satu preman bernama Bedul datang ke Polsek Penjaringan untuk membuat laporan, tentang aksi penipuan yang menimpa dirinya, dalam laporan kepada polisi tersebut, Bedul mengaku sudah mentransfer uang sebesar Rp 300 juta kepada seseorang yang katanya datang dari Makassar. Orang Makassar itu menjamin bahwa perjudian di wilayah Kalijodo bisa dibuka dengan aman, tak akan ada gangguan dari polisi.

Dari kasus penipuan yang menimpa Bedul itulah yang kemudian muncul guyonan, "Uang jin dimakan setan".

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arena Adu Muncang di Garut Digerebek Polisi, Diduga Terkait Perjudian
Arena Adu Muncang di Garut Digerebek Polisi, Diduga Terkait Perjudian

Belasan warga Garut, Jawa Barat diamankan aparat kepolisian saat tengah melakukan kegiatan adu muncang

Baca Selengkapnya
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta

Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Terbongkar Modus Jual Beli Rekening Sasar Warga di Kampung, Dijual ke Bandar Judi
Terbongkar Modus Jual Beli Rekening Sasar Warga di Kampung, Dijual ke Bandar Judi

Pelaku akan menyerahkan rekening yang jumlahnya bisa ratusan kepada pengepul.

Baca Selengkapnya
Bukannya Menindak, Polisi di Semarang Malah jadi Panitia Sabung Ayam
Bukannya Menindak, Polisi di Semarang Malah jadi Panitia Sabung Ayam

Dalam penggerebekan oknum diketahui sebagai panitia judi sabung ayam.

Baca Selengkapnya
Viral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Viral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi

Viral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi

Baca Selengkapnya
Diciduk Intel TNI, Bandar Judi di Langkat Mengaku Rutin Kasih Uang Setoran Tiap Bulan ke Polisi
Diciduk Intel TNI, Bandar Judi di Langkat Mengaku Rutin Kasih Uang Setoran Tiap Bulan ke Polisi

Uang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi

Baca Selengkapnya
Gerebek Judi Kasino Kedok Hiburan Karaoke di Semarang, Polisi Sita Bukti Uang Rp 1,25 Miliar
Gerebek Judi Kasino Kedok Hiburan Karaoke di Semarang, Polisi Sita Bukti Uang Rp 1,25 Miliar

12 orang diamankan untuk pengembangan penyelidikan.

Baca Selengkapnya
Markas Penampungan Uang Judi Online Internasional di Jakbar Digerebek, Tumpukan Buku Rekening jadi Sorotan
Markas Penampungan Uang Judi Online Internasional di Jakbar Digerebek, Tumpukan Buku Rekening jadi Sorotan

Polisi menggerebek bisnis gelap penampungan dan penyewaan rekening judi online (judol) internasional di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB, Kapuk, Cengkareng

Baca Selengkapnya
FOTO: Polisi Gerebek Markas Judi Online Jaringan Internasional di Matraman, 10 Orang Ditangkap
FOTO: Polisi Gerebek Markas Judi Online Jaringan Internasional di Matraman, 10 Orang Ditangkap

Polres Jakarta Timur menggerebek markas penyedia judi online jaringan internasional di Matraman, Jakarta Timur. Sepuluh orang tersangka berhasil ditangkap.

Baca Selengkapnya
Ramai Jual-Beli Rekening Terkait Judi Online, PPATK Ungkap Modus dan Caranya
Ramai Jual-Beli Rekening Terkait Judi Online, PPATK Ungkap Modus dan Caranya

Ada ratusan rekening inaktif yang diperjualbelikan untuk judi online.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Minta Beking Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi Ditangkap: Jangan Hanya Pegawai Rendahan
Komisi III DPR Minta Beking Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi Ditangkap: Jangan Hanya Pegawai Rendahan

Menurut Komisi III DPR, kasus yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dibekingi orang kuat.

Baca Selengkapnya
Kejati Bali OTT Kepala Adat Berawa Diduga Peras Investor Rp10 Miliar
Kejati Bali OTT Kepala Adat Berawa Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

KR mengklaim uang yang dimintanya pada AN untuk kepentingan adat dan budaya.

Baca Selengkapnya