Cerita Korban Detik-Detik Ledakan Petasan di Kebumen yang Tewaskan Empat Orang
Merdeka.com - Ledakan petasan terjadi di Desa Ngabean saat malam takbiran, Rabu (12/5) sekitar pukul 17.30 WIB. Peristiwa itu merenggut empat korban meninggal.
Korban yakni Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) Rio Dwi Pangestu (22) dan Sugianto. Korban luka-luka yang masih dirawat di RSUD Prembun atas nama Bambang Priyono (29). Sedangkan korban luka-luka yang lain Irwan dan Ratna telah diizinkan pulang pada Kamis pagi.
Bambang Priyono yang masih dirawat di ruang IGD RSUD Prembun mengalami luka bakar pada bagian wajah dan sekujur tubuhnya. Bambang mengungkapkan saat kejadian dirinya bersama enam temannya sedang mengisi bubuk mercon ke gulungan kertas.
-
Siapa saja yang dekat? Salah satunya adalah Safeea Ahmad, yang merupakan satu-satunya adik perempuan. Safeea juga dekat dengan kakak-kakaknya, termasuk El Rumi.
-
Siapa yang mendampingi Poktan Bensor? Kegiatan urban farming yang dilakukan Poktan Bensor juga mendapatkan pendampingan dari Dinas Pertanian Kota Semarang.
-
Apa gebrakan Mentan? Ketua MPR, Bambang Soesatyo mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam 5 bulan terkahir. Bamsoet menilai, langkah dan kebijakan Mentan sukses mengurai berbagai persoalan pangan yang menghambat produksi selama ini.
-
Siapa yang memakai Blangkon Serengan? Blangkon Serengan merupakan penutup kepala tradisional khas Solo. Blangkon yang terbuat dari kain batik berwarna kecokelatan ini bisa digunakan untuk berbagai acara.
-
Dimana rekan kerja yang tidak santun sering ditemui? Mereka kurang menyadari betapa pentingnya berkomunikasi dengan baik dan sopan kepada kolega di lingkungan kerja, sehingga sering melontarkan komentar yang tidak hanya tidak menyenangkan, tetapi juga merendahkan.
-
Siapa yang merasakan kebersamaan? Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
"Tidak diketahui pasti berasal dari apa, tiba-tiba saja tumpukan petasan yang sudah terisi bubuk petasan meledak keras," ujar Bambang seperti dilansir Liputan6.com, Jumat (14/5).
Saat itu posisi Bambang tidak terlalu dekat dengan rekannya yang mengisi mercon.
"Saat itu saya berada sedikit jauh dari tumpukan petasan yang meledak," katanya.
Dari hasil penyidikan inafis labfor, dipastikan ledakan yang menewaskan empat orang warga tersebut berasal dari bahan-bahan mercon/petasan.
Sampai saat ini Polda Jateng telah memeriksa 16 orang. Kasus ini masih terus didalami petugas untuk mencari darimana sumber bahan peledak tersebut didapatkan oleh para pelaku.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan 10 anggota Kepolisian terluka akibat ledakan di Markas Gegana SatBrimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang.
Baca SelengkapnyaTawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 anggota Gegana yang sedang belajar melakukan latihan analisis ledakan saat markas Brimob Polda Jatim meledak.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaWarga juga sempat melihat ada benda yang meluncur ke atas seperti mercon namun tidak meledak di atas.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaKorban jadi sasaran keberingasan geng tersebut. Padahal saat kejadian, dia baru saja pulang main game online dengan teman-temannya.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaPara korban langsung dievakuasi warga ke rumah sakit dan kini masih perawatan.
Baca Selengkapnya