Cerita Korban Ledakan Kapal di Palembang Bertaruh Nyawa Demi Selamatkan Orang
Merdeka.com - Ledakan kapal jukung Mulya Jaya di Sungai Musi Palembang hampir saja membuat Bowo Kuswantoro (23) kehilangan nyawa. Beruntung, nasib baik masih berpihak kepadanya, dan malah menjadi pahlawan bagi rekan-rekannya.
Bowo, begitu sapaannya, mengaku tak menyangka mengalami kejadian itu. Dia adalah anak buah kapal (ABK) jukung Sumber Agung yang turut terbakar karena berada persis di sebelah kapal jukung Mulya Jaya yang meledak.
Kapal itu berisi logistik dan pupuk yang dibeli dari Pasar 16 Ilir Palembang. Barang-barang itu rencananya dijual kembali ke daerah perairan di Kabupaten Banyuasin.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang selamat dari kebakaran Gunung Lawu? Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @explorekabkaranganyar pada Senin (2/9), tampak dalam dokumentasi sebuah video Mbok Yem dalam kondisi selamat. Selain itu, warungnya juga tidak mengalami kebakaran.
Bowo menceritakan, mereka baru saja merapat ke SPBU terapung di 5 Ulu Palembang untuk mengisi bahan bakar sebagai bekal pulang ke kampung halamannya di Muara Padang, Banyuasin, Sumsel. Di dalam kapal ada Herman (35) sebagai nahkoda, Rohman (28) dan anak Rohman, David Faris Sarubi (4).
Sambil mengantre mengisi BBM, Bowo mandi di kamar mandi kapal dan disusul David yang bergantian mandi. Baru saja berpakaian, Bowo dikagetkan dengan ledakan yang berasal dari kapal jukung sebelahnya.
Bowo terpental dan tertimpa barang-barang bawaan karena kapal berguncang kuat. Ledakan itu menyebabkan kebakaran dari kapal jukung Mulya Jaya dan menyambar kapal yang ditumpangi Bowo.
Sadar di dalam kapal ada beberapa orang, Bowo langsung menuju kamar mandi untuk membawa David. Bowo menemukan David sedang menangis karena karena mengalami luka di wajah dan bibir sobek akibat benturan.
Api mulai membesar di dalam kapal. Tanpa pikir panjang, Bowo membopong bocah itu keluar kapal. Di sungai, dia melihat tugboat lalu menumpanginya.
"Saya tidak sadar lagi karena panik dengar ledakan dan kebakaran. Saya bawa saja anak Rohman (David) keluar kapal, untung ada tugboat jadi kami bisa selamat," ungkap Bowo, Kamis (20/12).
Meski sudah berada di dalam tugboat, Bowo memutuskan kembali mendekati kapal yang terbakar lantaran melihat seseorang yang meminta pertolongan. Padahal, Bowo tidak mengenal orang tersebut.
"Saya turun lagi dan selamatkan dia. Kalau saya tidak turun entah bagaimana nasib orang itu. Saya tidak peduli lagi dengan nyawa saya, yang penting bisa selamatkan orang," tuturnya.
Hingga saat ini Bowo belum memberitahu keluarganya di kampung karena tak bisa komunikasi. Ponsel miliknya ikut terbakar bersama kapal.
"Untuk sementara tinggal di rumah sakit dulu, yang penting selamat, besok bisa ngabari orang di rumah," kata dia.
Bowo mengaku bersyukur karena seluruh rekan-rekannya di dalam kapal bisa selamat dari musibah itu. Baginya, kejadian ini sebagai tanda untuk lebih dekat lagi dengan Sang Pencipta.
"Alhamdulillah selamat semua, walaupun ada yang luka-luka. Ini ujian bagi kami," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kapal jukung Mulya Jaya meledak usai membeli BBM di SPBU terapung di Sungai Musi, Kamis (20/12) sore. Sepuluh orang menjadi korban dan satu orang dinyatakan hilang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaRelakan motor dilindas bus demi orang banyak, aksi polisi ini banjir pujian warganet.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang Kapal KM Ciremai yang nekad menceburkan diri ke lautan dan diselamatkan oleh sosok prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaBripda Novandro berhasil mencegah terjadinya kecelakaan
Baca SelengkapnyaAksi heroik anggota Satlantas Polres Kubu Raya Kalimantan Barat itu ramai mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaData korban meninggal dan luka-luka ini diperbaharui pada Sabtu, (12/10) pukul 18.42 WIB.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaBerikut kabar terbaru Bripda Novandro yang relakan kendaraannya dilindas bus demi selamatkan banyak nyawa.
Baca SelengkapnyaKapal Wisata bernama KM Duta Samota dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membawa 33 wisawatan asing ke Labuan Bajo kandas di perairan Pulau Kelor.
Baca SelengkapnyaMotor Bripda Novandro yang rusak dipakai mengganjal bus diganti oleh Kapolri, sempat bercanda tidak dikasih karena Novandro sudah dapat bocoran.
Baca Selengkapnya