Cerita lucu TNI-Polri razia pemuda berambut gondrong
Merdeka.com - Apa yang terbesit dalam pikiran anda ketika melihat pria berambut gondrong? Sosok pria cool, jantan atau malah menyeramkan?
Tak ada definisi pasti soal sosok pria gondrong. Tapi dalam kenyataannya, banyak yang menganggap pria gondrong sebagai sosok urakan yang punya semangat kebebasan. Dia tak ingin ada yang mengekangnya termasuk soal penampilan sekalipun di pandang menyeramkan.
Cerita soal pria gondrong menyeramkan rupanya sudah terjadi sejak tahun 1960 silam. Itu pula yang menyebabkan pria gondrong di masa itu dirazia.
-
Kenapa Soekarno marah di Istana Negara? Presiden Sukarno sangat memperhatikan kebersihan di Istana,Bung Karno bahkan tak segan turun tangan menyapu taman atau jalan di dalam Istana untuk memberi contoh anak buahnya.
-
Bagaimana Soekarno menolak permintaan para pemuda? Para pemuda sempat mengancam Sukarno. Mereka meminta Bung Karno segera memberi tanda bergerak. Mereka mengaku sudah siap melawan Jepang dan merampas senjata mereka.. Bung Karno Menolak Permintaan Para Pemuda. Dia Menegaskan Revolusi Tak Bisa Terburu-Buru
-
Bagaimana Soekarno menggambarkan semangat juang bangsa Indonesia? Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad, 'Merdeka, merdeka atau mati'!
-
Bagaimana pemuda dapat mengguncangkan dunia menurut Soekarno? Selama masa kepemimpinan Soekarno, pemuda dianggap sebagai tulang punggung revolusi dan pembangunan nasional. Oleh karena itu, kutipan ini mencerminkan visi Soekarno terhadap peran pemuda sebagai agen perubahan yang mampu mengguncang dunia melalui dedikasi, semangat, dan kontribusi mereka.
-
Siapa yang menurut Soekarno tidak akan bertemu kemajuan? Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
-
Bagaimana Soekarno menanamkan jiwa nasionalisme? Salah satu cara Soekarno untuk menanamkan jiwa nasionalisme yang membara adalah dengan melontarkan kata-kata.
Salah satu gerakan pembasmian pria berambut gondrong pernah terjadi di Jakarta tepat pada Desember 1966. Dihimpun dari berbagai sumber, saat itu pemerintah sampai membuat tim gabungan dari TNI dan Polri untuk merazia pria berambut gondrong.
Mereka yang kedapatan berambut gondrong bakal ditangkap dan kemudian rambutnya dipotong. Untuk lokasi pemotongan tak ada tempat khusus. Di jalanan pun jadi lokasi pemotongan paksa rambut pria gondrong.
Saat itu pria berambut gondrong resah berjemaah. Meski bukan pelaku kriminal, mereka ikut resah karena bisa saja diperlakukan yang sama hingga pasrah.
Apa yang menyebabkan pemuda berambut gondrong itu dimusuhi?
Presiden Soekarno kala itu sangat kesal bila melihat penampilan pemuda yang kebarat-baratan. Barat dianggap imperialis, dan tak berjiwa revolusioner.
"Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia," kata Soekarno, kala itu.
Sebagai bentuk ketegasan, dia meminta TNI dan Polri merazia besar-besaran pada pemuda yang bergaya kebarat-baratan apalagi yang menjiplak penampilan grup musik The Beatles yang sedang mewabah kala itu.
Soekarno kala itu meminta semua anak muda yang menggunakan celana ketat hingga berambut gondrong ditangkap dan ditindak. Menindaklanjuti perintah Sang Presiden, polisi kemudian membawa botol kecap, jika ternyata botol itu tidak bisa masuk ke dalam celana, maka celana dianggap celana ketat dan harus digunting.
"Kresss!!" celana pun digunting sampai paha tanpa ampun. Masyarakat yang melihat akan tertawa-tawa melihat pemandangan lucu itu.
Tak cuma menindak pemuda bercelana ketat, mereka yang berambut gondrong ikut diburu. Soekarno memerintahkan untuk digunting di tempat umum. Sialnya, polisi akan menggunting rambut para pemuda asal-asalan. Jika ada pemuda yang kena razia, maka masyarakat akan ramai-ramai bersorak dan menertawakan sang korban.
Rupanya kebencian pemerintah pada pemuda berambut gondrong bukan terjadi di Orda Lama, memasuki Orde Baru pria berambut panjang juga masih dicari-cari. Rambut gondrong dianggap tidak sesuai dengan kepribadian nasional bahkan dianggap sebagai dekadensi moral.
Bahkan di Orde Baru, aturan soal rambut gondrong dibuat lebih ketat. Di tahun 1971, stasiun televisi TVRI sampai memboikot seniman berambut gondrong.
Tak cuma itu, di masa Orde Baru sekitar tahun 1972 sampai dibuat larangan rambut gondrong secara tertulis. Lagi-lagi pemuda khususnya kalangan mahasiswa menolak larangan rambut gondrong. Di Sumatera Utara sampai dibentuk badan pemberantas rambut gondrong.
"Reaksi mahasiswa Bandung paling keras," ujar Hariman, aktivis Universitas Indonesia
kala itu.
Protes pemuda soal rambut gondrong yang dilarang kala itu sampai membuat penulis muda Aria Wiratma Yudhistira menuliskan dalam buku berjudul Dilarang Gondrong! Praktik Kekuasaan Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an.
Cerita pemuda dilarang gondrong kini hilang seiring tenggelamnya rezim Orde Baru. Kini, pemuda gondrong bebas memanjangkan rambut mereka sesuka hati tanpa ada yang melarang. Kesan urakan pemuda gondrong juga kini mulai hilang, sebab banyak pula kini pemuda gondrong yang menorehkan prestasi. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tanah Jawa sendiri, model rambut gondrong sudah ada sejak masa era kerajaan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret potongan rambut prajurit TNI militan versi Kodam Siliwangi.
Baca SelengkapnyaApa tujuan para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok?
Baca SelengkapnyaBanyak kisah-kisah lucu yang mengundang senyum di awal kemerdekaan. Berikut beberapa di antaranya.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menceritakan kisah masa lalunya saat ia anak-anak dan mendapatkan hukuman dari kepala sekolah karena berambut gondrong.
Baca SelengkapnyaSebuah momen menarik terekam saat Guntur, putra pertama Soekarno itu berpidato dan membahas penampilannya hingga eks Panglima TNI bereaksi.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto tidak suka jika bangsa Indonesia dianggap remeh.
Baca Selengkapnya