Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita lucu TNI-Polri razia pemuda berambut gondrong

Cerita lucu TNI-Polri razia pemuda berambut gondrong Ilustrasi pria gondrong. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Apa yang terbesit dalam pikiran anda ketika melihat pria berambut gondrong? Sosok pria cool, jantan atau malah menyeramkan?

Tak ada definisi pasti soal sosok pria gondrong. Tapi dalam kenyataannya, banyak yang menganggap pria gondrong sebagai sosok urakan yang punya semangat kebebasan. Dia tak ingin ada yang mengekangnya termasuk soal penampilan sekalipun di pandang menyeramkan.

Cerita soal pria gondrong menyeramkan rupanya sudah terjadi sejak tahun 1960 silam. Itu pula yang menyebabkan pria gondrong di masa itu dirazia.

Salah satu gerakan pembasmian pria berambut gondrong pernah terjadi di Jakarta tepat pada Desember 1966. Dihimpun dari berbagai sumber, saat itu pemerintah sampai membuat tim gabungan dari TNI dan Polri untuk merazia pria berambut gondrong.

Mereka yang kedapatan berambut gondrong bakal ditangkap dan kemudian rambutnya dipotong. Untuk lokasi pemotongan tak ada tempat khusus. Di jalanan pun jadi lokasi pemotongan paksa rambut pria gondrong.

Saat itu pria berambut gondrong resah berjemaah. Meski bukan pelaku kriminal, mereka ikut resah karena bisa saja diperlakukan yang sama hingga pasrah.

Apa yang menyebabkan pemuda berambut gondrong itu dimusuhi?

Presiden Soekarno kala itu sangat kesal bila melihat penampilan pemuda yang kebarat-baratan. Barat dianggap imperialis, dan tak berjiwa revolusioner.

"Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia," kata Soekarno, kala itu.

Sebagai bentuk ketegasan, dia meminta TNI dan Polri merazia besar-besaran pada pemuda yang bergaya kebarat-baratan apalagi yang menjiplak penampilan grup musik The Beatles yang sedang mewabah kala itu.

Soekarno kala itu meminta semua anak muda yang menggunakan celana ketat hingga berambut gondrong ditangkap dan ditindak. Menindaklanjuti perintah Sang Presiden, polisi kemudian membawa botol kecap, jika ternyata botol itu tidak bisa masuk ke dalam celana, maka celana dianggap celana ketat dan harus digunting.

"Kresss!!" celana pun digunting sampai paha tanpa ampun. Masyarakat yang melihat akan tertawa-tawa melihat pemandangan lucu itu.

Tak cuma menindak pemuda bercelana ketat, mereka yang berambut gondrong ikut diburu. Soekarno memerintahkan untuk digunting di tempat umum. Sialnya, polisi akan menggunting rambut para pemuda asal-asalan. Jika ada pemuda yang kena razia, maka masyarakat akan ramai-ramai bersorak dan menertawakan sang korban.

Rupanya kebencian pemerintah pada pemuda berambut gondrong bukan terjadi di Orda Lama, memasuki Orde Baru pria berambut panjang juga masih dicari-cari. Rambut gondrong dianggap tidak sesuai dengan kepribadian nasional bahkan dianggap sebagai dekadensi moral.

Bahkan di Orde Baru, aturan soal rambut gondrong dibuat lebih ketat. Di tahun 1971, stasiun televisi TVRI sampai memboikot seniman berambut gondrong.

Tak cuma itu, di masa Orde Baru sekitar tahun 1972 sampai dibuat larangan rambut gondrong secara tertulis. Lagi-lagi pemuda khususnya kalangan mahasiswa menolak larangan rambut gondrong. Di Sumatera Utara sampai dibentuk badan pemberantas rambut gondrong.

"Reaksi mahasiswa Bandung paling keras," ujar Hariman, aktivis Universitas Indonesia

kala itu.

Protes pemuda soal rambut gondrong yang dilarang kala itu sampai membuat penulis muda Aria Wiratma Yudhistira menuliskan dalam buku berjudul Dilarang Gondrong! Praktik Kekuasaan Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an.

Cerita pemuda dilarang gondrong kini hilang seiring tenggelamnya rezim Orde Baru. Kini, pemuda gondrong bebas memanjangkan rambut mereka sesuka hati tanpa ada yang melarang. Kesan urakan pemuda gondrong juga kini mulai hilang, sebab banyak pula kini pemuda gondrong yang menorehkan prestasi. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Penampakan Pria-pria Jawa Zaman Dulu yang Berambut Gondrong, Tertulis dalam Catatan Penjelajah Negeri Cina
Potret Penampakan Pria-pria Jawa Zaman Dulu yang Berambut Gondrong, Tertulis dalam Catatan Penjelajah Negeri Cina

Di tanah Jawa sendiri, model rambut gondrong sudah ada sejak masa era kerajaan.

Baca Selengkapnya
Potongan Rambut Prajurit TNI Militan Versi Kodam Siliwangi, Benar Enggak Ya?
Potongan Rambut Prajurit TNI Militan Versi Kodam Siliwangi, Benar Enggak Ya?

Berikut potret potongan rambut prajurit TNI militan versi Kodam Siliwangi.

Baca Selengkapnya
Saat Sukarno Kesal Karena Diculik Para Pemuda ke Rengasdengklok
Saat Sukarno Kesal Karena Diculik Para Pemuda ke Rengasdengklok

Apa tujuan para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok?

Baca Selengkapnya
Bung Karno dan Kisah-Kisah Lucu di Awal Kemerdekaan
Bung Karno dan Kisah-Kisah Lucu di Awal Kemerdekaan

Banyak kisah-kisah lucu yang mengundang senyum di awal kemerdekaan. Berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya
Cerita Eks Panglima TNI Diajak Kepsek ke Tukang Cukur Gara-Gara Rambut Gondrong, Awalnya PD Ditraktir Sarapan
Cerita Eks Panglima TNI Diajak Kepsek ke Tukang Cukur Gara-Gara Rambut Gondrong, Awalnya PD Ditraktir Sarapan

Moeldoko menceritakan kisah masa lalunya saat ia anak-anak dan mendapatkan hukuman dari kepala sekolah karena berambut gondrong.

Baca Selengkapnya
Anak Presiden Pakai Kaca Mata Hitam & Jaket Bomber, Merasa Muda-Tampan Ditepuki Eks Panglima TNI
Anak Presiden Pakai Kaca Mata Hitam & Jaket Bomber, Merasa Muda-Tampan Ditepuki Eks Panglima TNI

Sebuah momen menarik terekam saat Guntur, putra pertama Soekarno itu berpidato dan membahas penampilannya hingga eks Panglima TNI bereaksi.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Dulu Kita Dianggap Lebih Rendah dari Anjing, Anak Zaman Sekarang Harus Tahu!
Prabowo: Dulu Kita Dianggap Lebih Rendah dari Anjing, Anak Zaman Sekarang Harus Tahu!

Prabowo Subianto tidak suka jika bangsa Indonesia dianggap remeh.

Baca Selengkapnya