Cerita Mantan Jawara Pasar Baru Bangun Masjid Bergaya Tionghoa
Merdeka.com - Ada cerita menarik dari Masjid Babah Alun Desari di pinggir Tol Depok-Antasari (Desari) Kota Jakarta Selatan. Selain bentuknya yang unik karena menyerupai bangunan etnis Tionghoa, ternyata masjid tersebut didirikan oleh mantan jawara Pasar Baru.
Muhammad Jusuf Hamka, pendiri Masjid Babah Alun Desari mengatakan, pembangunan Masjid Babah Alun Desari merupakan ikhtiarnya dalam membangun 1.000 masjid di Indonesia.
"Saya pernah jadi jawara, dulunya tukang gelut di Pasar Baru," kata Jusuf, Jumat (12/2). Dikutip dari Antara.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana masjid kuno itu ditemukan? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Dimana Masjid Kemayoran awalnya dibangun? Konon, masjid ini awalnya dibangun di Jalan Tembaan Kota Surabaya pada tahun 1772.
Tukang gelut yang dimaksudkan Jusuf adalah dirinya sebagai orang yang sering berkelahi di wilayah Pasar Baru.
Jusuf menyebut dirinya terlahir dari orang tua keturunan Tionghoa asal Samarinda. Sedangkan dirinya lahir dan besar di Pasar Baru, Jakarta.
Sejak muda, dia tinggal di Krekot Bunder Pasar Baru, di belakang Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
"Jadi dari ujung ke ujung Krekot Bunder itu orang kenal saya, dulu pernah jadi bekas RW 03 Pasar Baru," ujar Jusuf.
Sejak tahun 1981, Jusuf telah memeluk Islam, diangkat sebagai anak ideologi oleh Ulama Besar Indonesia, Profesor Buya Hamka.
Kini Jusuf bertransformasi sebagai pengusaha di bidang infrastruktur sukses yang membangun sejumlah jalan tol di Jakarta, Depok maupun Bogor.
Masjid Babah Alun Desari bergaya oriental ketiga yang dibangun Jusuf Hamka. Setelah sebelumnya membangun Mushala Babah Alun di kawasan Ancol dan Masjid Babah Alun di bawah kolong Tol Ir Wiyoto Wiyono, Sunter, Jakarta Selatan.
"Sebenarnya masjid pertama yang saya bangun ada di Kalimantan dekat pabrik saya," kata Jusuf yang bernama Tionghoa Josef Alun.
Sejak Agustus 2020, Masjid Babah Alun Desari diresmikan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Proses pembangunan masjid tersebut memakan waktu delapan bulan.
Masjid yang terdiri atas satu lantai memiliki luas sekitar 200 meter persegi memiliki daya tampung hingga 200 orang jemaah. Tapi selama masa pandemi Covid-19 diberlakukan pembatasan sosial dengan jaga jarak dibatasi hingga 50 persen.
Jusuf sengaja membangun masjid dengan arsitektur Tionghoa sebagai syiar Islam sekaligus sebagai wisata religi untuk masyarakat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno
Baca SelengkapnyaUstadz Zaelani membawa Jusuf Hamka untuk bertemu dengan Buya Hamka. Akhirnya, dia mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan dirinya masuk Islam.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembangunan Masjid Tjia Kang Hoo sudah mencapai 70 persen.
Baca SelengkapnyaDi sela perhelatan Piala Dunia U-17 di Surabaya, ada baiknya pengunjung mendatangi Masjid Cheng Ho yang unik bernuasa Tionghoa.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini viral di media sosial masjid berbentuk mirip Ka'bah di Jepara, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMasjid di Kota Serang ini arsitekturnya unik dan menyerupai klenteng
Baca SelengkapnyaSaat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.
Baca SelengkapnyaMasjid Cheng Ho Purbalingga baru diresmikan pada tahun 2011 setelah pembangunan yang dimulai tahun 2005.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya dibangun oleh saudagar asal Yaman. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaMasjid ini ditemukan oleh pendeta tahun 1648 lokasinya terpencil di dalam gang, ini potretnya.
Baca Selengkapnya