Cerita masa kecil dan pergantian nama Soekarno di 'Ndalem Pojok'
Merdeka.com - Hari ini merupakan hari lahir presiden pertama Soekarno . Proklamator yang lahir 6 Juni 1901 ternyata pernah bermukim dan menghabiskan masa kecilnya di Dusun Krapak, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Di Desa Pojok ini Koesno Sosrodihardjo berganti nama menjadi Soekarno . Pergantian nama oleh RM Soemosewoyo ayah angkatnya ini akibat Koesno sering sakit-sakitan.
RM Soemosewoyo adalah kerabat ayah Soekarno , RM Soekemi Sosrodihardjo. Dia tidak memiliki putra dan juga tidak menikah. Menurut keterangan R Koeshartono, kerabat dari RM Soemosewoyo, bersedia mengobati Koesno dengan dua syarat yakni namanya harus diganti dan diambil menjadi anak angkat.
"Syarat itu disetujui oleh RM Soekemi yang kemudian mengganti nama anaknya menjadi Soekarno sekaligus menjadi anak angkat RM Soemosewoyo saat berusia dua tahun," ungkap Koeshartono, pada merdeka.com, disela-sela acara kirab sedekah bumi dalam rangka Tasyakuran Hari Lahir Bung Karno yang ke 113.
-
Kenapa Soekarno ganti nama? Nama asli Soekarno, Kusno, diberikan oleh orang tuanya saat ia lahir pada tahun 1901. Namun, ketika ia masih kecil, Kusno sering jatuh sakit. Akibatnya, orang tua Kusno memutuskan untuk mengganti namanya menjadi 'Soekarno.'
-
Kenapa Soekarno berganti nama? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno. Kemudian sang ayah merubah namanya menjadi Soekarno lantaran sering sakit pada usia 11 tahun.
-
Mengapa Bung Karno sungkem pada ibunya? Sadar betapa besarnya jasa sang ibu, Bung Karno selalu menghomati perempuan yang melahirkan dan membesarkannya itu.
-
Kenapa rumah Rano Karno disebut sebagai rumah kakek? Ia bahkan menyebut hunian ini lebih cocok sebagai rumah kakek daripada rumah artis.
-
Kenapa Rumah Rano Karno di sebut Rumah Kakek? Ia menganggap hunian ini lebih tepat disebut sebagai rumah kakek ketimbang sebagai rumah seorang artis.
-
Kenapa ASKOMPSI dukung dr. Roebiono jadi Pahlawan Nasional? 'Kami seluruh jajaran ASKOMPSI sepakat untuk mendukung Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati sebagai Pahlawan Nasional. Karena atas jasa, peran, dan segala yang telah dirintis beliau saat itu.'
Menurut Koeshartono, Soekarno juga sempat tinggal lama di rumah yang memiliki dua kamar berukuran 3X4, yakni kamar ketika Soekarno masih batita dan Soekarno dewasa. Soekarno juga ketika masa perjuangan dan menjabat sebagai presiden sempat menengok RM Soemosewoyo.
Rumah RM Soemosewoyo atau yang lebih terkenal dengan nama Ndalem Pojok ini menempati lahan seluas satu hektar lebih beraksitektur khas rumah joglo. "Kalau aslinya dulu gedek (anyaman bamboo), karena termakan usia akhirnya dirombak. Namun ada beberapa bagian yang masih asli dan kita pertahankan hingga sekarang," tambah Koeshartono.
Sangat disayangkan, foto-foto kenang-kenangan Soekarno sudah tidak ada lagi di rumah yang sangat bersejarah itu. Menurut R Soeharyono (75) cucu keponakan (alm) RM Soemosewoyo, foto-foto diambil oleh militer saat meletus peristiwa G30S PKI.
"Fotonya diambilin sama orang–orang Kodim ketika peristiwa G30S PKI, bahkan sebagian ada yang dirusak," kenang R Soeharyono.
Beberapa saksi akhirnya menguatkan tentang keberadaan Soekarno yang pernah tinggal di 'Ndalem Pojok' akhirnya menjadi kata kunci tentang sejarah Soekarno di Ndalem Pojok, selain R.Soeharyono dan beberapa orang lain seperti Supini (81), anak Joyo Sar yang pernah menjadi pesuruh dari keluarga RM Soemosewoyo.
"Kalau Bung Karno datang ke Wates, ayah saya yang diminta untuk membakarkan jagung. Sedangkan makanan kesukaannya pecel lele dan sayur meniran," ungkap Supini.
Beberapa warga lainnya yang pernah menyaksikan Bung Karno datang ke ndalem Wates di antaranya, Suwarsono (83), Suryono (81), Sunarko (80) Sutoyo (82), Misidi (79) serta Suharno (80).
"Biasanya kalau Bung Karno ke Wates kami selalu dikumpulkan untuk menyanyi sorak-sorak sambil tepuk-tepuk tangan. Malahan Bung Karno meminta salah satu dari kami untuk nembang Jawa," kenang R.Soeharyono.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ternyata bernama asli Mulyono. Mengapa kini berubah? Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaRuang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta menarik nama asli Jokowi ketika lahir. Jokowi mengaku orangtuanya memberi nama Mulyono.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden dipanggil 'Mulyono' oleh warga saat kunjungan kerja.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Jawa, perubahan nama bukanlah hal yang asing dan bisa terjadi karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaDia dikenal sebagai Dokter Air Putih saat di Belanda.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, nama Mulyono mendadak menjadi sorotan di media sosial dan mesin pencarian Google.
Baca SelengkapnyaNama asli Presiden Joko Widodo 'Mulyono' mendadak menjadi trending di media sosial.
Baca SelengkapnyaIa melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca Selengkapnya