Cerita masinis KRL dikeroyok hingga kena bogem mentah penumpang
Merdeka.com - Menjadi masinis kereta Jabodetabek atau akrab disebut Commuter Line (CL), tampaknya mudah. Tugas saban hari menjalankan kereta dari stasiun yang satu ke stasiun yang lain.
Selain itu, masinis juga tidak perlu berdesak-desakan seperti penumpang CL. Terlebih lagi di pagi hari, sangat sulit menemukan CL yang tidak dipadati penumpang. Bisa dipastikan, penumpang selalu berdesakan hingga sulit bernapas di CL rute perjalanan pagi hari.
Tak sedikit yang iri dengan posisi masinis, sendiri di ruangan khusus, hanya membawa rangkaian CL dari stasiun awal menuju stasiun akhir.
-
Apa yang membuat penumpang emosi? 'Rekan saya mengingatkan bahwa driver ini salah karena seharusnya belok ke kiri tapi justru driver menggerutu dan mundur sedikit dengan masih ugal-ugalan bawa mobil,' demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Gimana cara ngatasin pintu mobil macet? Anda bisa mencoba melumasi pengunci pintu atau membersihkan handle yang kotor.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Dimana letak kerusakan pintu mobil? Kabel penghubung di dalam pintu mobil bertanggung jawab untuk menggerakkan mekanisme penguncian. Jika kabel ini putus atau rusak, pintu tidak akan bisa dibuka secara manual.
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
Tapi, tahan dulu pemikiran tersebut. Nyatanya, menjadi seorang masinis tidak sebegitu mudahnya. Masinis CL rute Bogor-Jatinegara, Didit Priyanto mengungkap dilema dan kendala yang harus ia hadapi selama sekitar 5 tahun menjadi masinis CL.
Pria kelahiran 1987 ini bercerita bahwa beban yang ditanggungnya sebagai seorang masinis CL tidak ringan. Alasannya, dia bertanggung jawab terhadap ribuan penumpang CL yang dia bawa.
Namun, beratnya tanggung jawab tersebut tampaknya tak diperhitungkan oleh para penumpang CL. Didit pun sering menerima keluhan hingga hantaman fisik dari penumpang yang tak puas.
"Waktu itu mulai dari Depok kereta yang jam 6.48 (WIB) dari Bogor ke Jatinegara, itu kan biasa penumpangnya overload," tutur Didit kepada merdeka.com, Kamis (21/5).
Dalam kondisi sudah penuh sesak di stasiun sebelumnya, para penumpang di stasiun berikutnya tetap memaksa masuk. Didit mengatakan, upaya keras para penumpang memaksa masuk menyebabkan pintu-pintu kereta tak dapat tertutup sempurna.
Padahal, sebagai seorang masinis, Didit dilarang menjalankan rangkaian kereta jika pintu belum tertutup sempurna. Ada indikator di kabin masinis yang menunjukkan pintu-pintu di rangkaian kereta sudah tertutup sempurna atau belum.
"Di situ penumpangnya maksain juga sampai Depok, banyak yang pada ganjal pintu juga. Nah di Pasar Minggu penumpang juga mungkin sudah panas, lelah, buru-buru juga, kalau kita nutup pintu biar rapat itu kan juga makan waktu ya, jadi sekian menit, kali berapa stasiun dari Depok sampai Pasar Minggu juga kan makin lama keterlambatannya," tutur Didit.
Emosi membuncah akibat upaya menutup pintu-pintu kereta memakan banyak waktu. Seharusnya, rangkaian kereta hanya berhenti 1 menit di setiap stasiun, namun lantaran pintu harus coba ditutup sempurna berulang-ulang, maka waktu yang dibutuhkan pun semakin banyak.
"Jadi di Pasar Minggu itu sudah pada emosi, pintunya minta gak usah dirapetin, jadi di situ ada penumpang yang narik rem darurat. Rem itu ditarik di rangkaian, rangkaiannya waktu itu yang dari inka, penumpang udah keluar semua, nyerang ke kabin depan. Di situ saya dimaki-maki, ditarik-tarik, diludahin juga, sampai kena bogem mentah juga," ungkap Didit.
Didit mengaku dilema antara prosedur yang harus dipatuhi dengan desakan ribuan penumpang. Namun, dirinya memilih untuk menerima makian, hujatan hingga pukulan penumpang daripada menjalankan rangkaian kreta di luar prosedur.
"Waktu itu mau ngelawan juga gak ada aturannya ngelawan, kita berusaha jelasin cuma penumpang ya itu inginnya buru-buru sampai ke tempat tujuan. Kalau di stasiun pintunya gak rapat, kita main jalan aja ya risikonya juga kita yang tanggung. Penumpang juga kan kita enggak tahu posisinya gimana, takutnya nanti keseret atau kejepit. Kita lebih tenang kalau pintu itu rapat. Savety nomor 1. Kalau ada apa-apa pasti masinis yang kena. Itu kurang lebih setahun yang lalu, 2014 pertengahan," ujar Didit.
Usai kejadian tersebut, pihak KCJ memeriksa kondisi Didit untuk memastikan kesiapannya bertugas kembali keesokan harinya. Meski pihak KCJ memberi waktu bagi Didit untuk beristirahat di rumah dan menenangkan diri usai kejadian tersebut, Didit memilih kembali bertugas membawa ribuan penumpang dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Jatinegara. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ada kereta api yang akan lewat, sudah seharusnya kendaraan lain berhenti. Namun belum lama ini, yang terjadi justru kereta api yang mengalah.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaAnak itu merupakan penumpang KRL Rangkasbitung Nomor 1720 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung.
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaWanita ini marah-marah karena penumpang di seberangnya duduk sambil menyilangkan kaki.
Baca SelengkapnyaKronologi kejadian diawali cekcok karena dua kernet tidak terima antrean BBM diserobot korban.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Baca SelengkapnyaDua Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line arah Stasiun Manggarai dan Jakarta Kota tertahan di Stasiun Pasar Minggu lebih dari 30 menit.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari lalu, KRL Jogja-Solo mengalami gangguan dan mati mesin saat beroperasi. Sempat mati, begini kelanjutan nasib penumpang KRL Jogja-Solo.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, Polsuska membawa truk kontainer tanpa muatan dan sopirnya ke Polsek Rambipuji untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaPedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini telah terjadi kecelakaan antara kereta api dengan truk tronton yang terjadi di Serdang Bedagai pada Selasa (19/3) malam.
Baca Selengkapnya