Cerita mata sipit & kulit putih orang Palembang
Merdeka.com - Warga Palembang dikenal luas memiliki ciri fisik seperti orang China yang bermata sipit dan berkulit putih. Ciri khas tersebut ternyata berkesesuaian dengan kisah pada zaman dahulu.
Sejarawan dan budayawan Ali Hanafiah menjelaskan, pada awalnya orang-orang China yang masuk ke Palembang berdiam di Sungai Musi dengan membangun rumah rakit. Kemudian, Sultan Mahmud Badaruddin I yang memimpin Kesultanan Palembang Darussalam antara 1724-1757, menikahi putri kerajaan China dan memiliki anak keturunan.
Pernikahan sang sultan itu diikuti para bangsawan kesultanan lain sehingga menyebar ke masyarakat biasa. Perkawinan berbeda suku dan ras tersebut membuat fisik anak keturunannya mirip etnis Tionghoa.
-
Apa itu tradisi pernikahan Cio Tao? Cio Tao merupakan tradisi pernikahan khas keturunan Cina Benteng di Kota Tangerang, dan merupakan komunitas Tionghoa yang menetap didekat benteng peninggalan Belanda, kawasan Sungai Cisadane. (Foto: YouTube The Story) Terdapat sejumlah prosesi seperti menyisir rambut, saling menyuapi makanan, berdandan dengan pakaian pernikahan khas lalu mencicipi 12 jenis makanan dengan rasa yang berbeda.
-
Siapa yang terlibat dalam perkawinan dengan manusia? Neanderthal dan manusia diketahui berkawin di Eropa dan Timur Tengah, bahkan mungkin sejak 250.000 tahun yang lalu. Denisovan, kerabat dekat dari Asia, juga terlibat dalam perkawinan dengan manusia sekitar 50.000 tahun yang lalu.
-
Kapan mereka mulai berpacaran? 'Singkat cerita mereka pacaran dari 2011 dan selama 9 tahun belum mendapatkan restu dari orang tua, hingga akhirnya mereka mendapatkan restu dari orang tua dan sampai di titik menikah🥹🥹🫶🏻🫶🏻'
-
Siapa yang menikah dalam konteks ini? Nagita Slavina Lepas Hijab di Pernikahan Livia Junita, Karyawan Rans, Sementara Rayyanza Penuhi Janji Kasih Kado 'Rumah'
-
Siapa yang menikah dengan konsep Aceh? 2 Pernikahan yang dinanti banyak orang adalah antara Chand Kelvin dan Dea Sahirah. Keduanya mengikat janji suci pada 7 Juli 2024. Untuk akad nikah, mereka memilih adat Jawa, sedangkan untuk resepsi, mereka mengenakan pakaian adat Aceh.
-
Bagaimana prosesi pernikahan Cio Tao? Adapun upacara ini diawali dengan memanjatkan doa restu kepada Tuhan Tian dan para leluhur, agar mendapat kemudahan dan keberkahan dari prosesi yang dilangsungkan.
"Kalau dibilang orang Palembang itu kebanyakan sipit dan putih, wajar. Karena hasil perkawinan sultan dan putri Tionghoa," ungkap Ali, Jumat (5/2).
Sejarah lain menyebutkan, perkawinan antara warga pribumi dan Tionghoa itu sudah ada sejak kedatangan Panglima Perang Chengho yang diutus penguasa China datang ke Palembang pada tahun 1407.
Lamanya berada di Palembang membuat prajurit Chengho menikah dengan wanita-wanita pribumi. Tujuannya juga untuk menyebarkan agama Islam di Bumi Sriwijaya.
Meski tidak diketahui jumlah keturunan Tionghoa yang kini berdiam di Palembang, namun Ali menyebutkan keberadaan mereka cukup dominan. Seperti di daerah-daerah lain, mayoritas berprofesi sebagai pedagang.
"Karena tidak ada gesekan ras dan agama, membuat keturunan Tionghoa betah di Palembang sampai sekarang," pungkas pria asal Palembang asli itu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan etnis Tionghoa ke daerah Minangkabau tentu saja tidak lepas dari aktivitas perdagangan di Nusantara. Mereka menetap lalu hidup berdampingan.
Baca SelengkapnyaDi Desa Ciawi Japura, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaKawasan yang saat ini menjadi cagar budaya di Palembang dulunya sebuah lingkungan tempat tinggal bagi warga Tionghoa era kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaTernyata begini lho perjalanan pempek sejak pertama kali ditemukan hingga menjadi kuliner favorit di tanah air.
Baca SelengkapnyaKelompok etnis pribumi Pulau Sumatera ini mendiami di sekitar kaki Gunung Kerinci yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaKawasan Suryakencana di Kota Bogor ini kaya akan multikultural
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca SelengkapnyaSosok pahlawan wanita berdarah Minang ini berjuang di garda terdepan melawan dan menentang sistem kolonialisme Belanda.
Baca SelengkapnyaSelain bangunan yang bernilai sejarah tinggi, rumah Ong Boen Tjit juga menjadi saksi bisu perkembangan Kota Palembang dari waktu ke waktu.
Baca SelengkapnyaSuku ini merupakan salah satu marga etnis Minangkabau yang masih berkerabat dengan Suku Koto yang membentuk Adat Katumanggungan.
Baca SelengkapnyaCerita prajurit TNI asal Biak, Papua pergi ke Jakarta demi temui kekasih.
Baca SelengkapnyaTradisi Cembengan merupakan tradisi yang diadopsi dari etnis Tionghoa, yaitu Cing Bing.
Baca Selengkapnya