Cerita Mbah Wasilah, warga miskin yang BLSM-nya dipotong panitia
Merdeka.com - Mbah Wasilah tinggal sebatang kara. Dia tetap tegar meski kakinya diamputasi karena sakit.
Cerita hidup Mbah Wasilah (71) sangat mengharukan. Di usianya yang sangat senja, dia hidup sebatang kara di gubuk tua di Desa Tunggu RT 03 RW 01, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Tak hanya mengalami kesulitan ekonomi, kondisi fisik Mbah Wasilah kini juga memprihatinkan. Sakit gula yang diidapnya, membuat salah satu kakinya harus diamputasi agar penyakit tak menjalar ke bagian tubuh yang lain.
-
Kenapa warga Bantargebang dapat uang kompensasi? Uang Kompensasi Bau TPST tak bebas dari permukiman warga. Bahkan, mereka yang tinggal di tiga kelurahan. Yakni Cikiwul, Sumur Batu, Ciketing Udik) dapat uang kompensasi bau senilai Rp400 ribu per bulan.
-
Siapa yang mendapatkan manfaat BPJS Ketenagakerjaan? Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa 2 orang korban diantaranya merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan yang didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sijunjung sejak 14 November 2023.
-
Siapa yang mendapat bantuan dari BRI? Pada Desember 2022, Kalurahan Pleret, Kabupaten Bantul, terpilih sebagai salah satu penerima program Desa Brilian dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Apa yang dilakukan BPH Migas untuk BBM Subsidi? “Kita lihat stok masing-masing SPBU itu masih sesuai, normal,“ jelasnya.
-
Apa yang BPJS Kesehatan bayarkan? Sampai dengan tahun 2023, BPJS Kesehatan membayar klaim ke fasilitas kesehatan sebesar 158,8 triliun untuk pelayanan kesehatan seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hidup dengan satu kaki sungguh kesulitan yang luar biasa untuk Mbah Wasilah. Meski untuk berjalan didampingi dua tongkat, Mbah Wasilah tak bisa lagi melakukan aktivitas seperti dulu, membantu warga menjadi buruh tani.
Kini, hampir 24 jam dia menghabiskan waktu di rumah kecil berukuran 3x4 meter dengan tembok kayu dipadu bambu. Tak cuma terlihat reot, rumah itu juga bolong-bolong. Lantainya pun masih tanah. Tak ada ruangan, kasur Mbah Wasilah yang sudah tipis digelar biasa yang penting bisa tidur nyenyak.
"Sekitar 5 tahun silam beliau kena penyakit gula yang mengharuskan kaki kirinya diamputasi," kata Mahrus, tetangga Mbah Wasilah, saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (19/7).
Meski di rumahnya ada listrik dan air yang dipasok dari musala, tetap saja tak ada keramaian yang terdengar di rumah itu. Mbah Wasilah yang kebetulan anak tunggal memang belum menikah, orang tuanya pun sudah lama meninggal dunia.
"Jadi yang si mbah udah dari lama sendirian gitu, karena tunggal ya mungkin nggak punya saudara. Dulu mending ada aktivitas garap sawah, sekarang ya mau gimana lagi di rumah saja," tambahnya.
Melihat kondisi rumah yang demikian, bisa dibayangkan seperti apa Mbah Wasilah harus menahan dinginnya udara malam. Untungnya, dia masih memiliki banyak tetangga yang perhatian dan sering memberinya nasi dan lauk pauk.
"Kalau dari pemerintah dapatnya beras 3 kg, biasanya turun kadang tanggal tua. Kadang juga dikasih tetangga. Kalau ada yang kasih uang ditabung sama si mbah," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta ini.
Tapi kejenuhan telah membuat kondisi Mbah Wasilah menurun. Dia lebih banyak melamun dan jarang berinteraksi dengan warga.
Karena termasuk warga miskin, Mbah Wasilah ternyata juga menerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLSM) dari pemerintah. Tapi sayang, uang yang diterimanya tak utuh.
"Informasi yang saya dapat, mereka yang dapat BLSM uangnya dipotong untuk uang pengurusan dan segala macam katanya. Potongannya juga bervariasi, kalau warga miskin kaya Mbah Wasilah paling dipotong sedikit. Tapi kalau yang mampu, dipotong banyak," ungkap pria yang sedang menggarap bisnis jual beli makanan ini.
Dia menambahkan, di desanya lebih kurang ada 170 warga yang menerima BLSM. Tapi dari jumlah itu, ternyata sebagian besarnya masih orang mampu.
"Paling yang benar-benar miskinnya 30 orang," tandasnya.
Dia berharap ada uluran tangan warga untuk membantu kehidupan Mbah Wasilah agar lebih baik dan sejahtera.
Baca juga:
Tak dapat BLSM, warga bakar Balai Desa Carenang Tangerang
Pemilik perkebunan sawit dapat BLSM, janda tua gigit jari
Kades potong dana BLSM Rp 50.000 warga desa di Riau
Protes BLSM, Pak RT telanjang dada sebut SBY ajari mengemis
Sultan HB X: Yang bukan orang miskin kembalikan BLSM (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedang Mancing di Danau, Pasangan Ini Dapat Brankas Berisi Uang Senilai Rp 1,6 Miliar
Baca SelengkapnyaSejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaMeski sedang menyanyi dan memegang mic, BCL menerima gepokan uang tersebut dengan kedua tangannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pak Bhabin ternyata pernah bikin konten bagi-bagi uang tapi selalu gagal karena istrinya.
Baca SelengkapnyaMomen orang sekampung antar orang berangkat haji dan 'piknik' di bandara ini tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaBeruntung rombongan tersebut akhirnya berkenan untuk kembali dan menjemput Gunawan di Pos Polisi.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaAnies mengikuti lomba gebuk bantal. Aksinya pun mengundang tawa.
Baca Selengkapnya