Cerita menarik di balik pasukan polisi menangkap tokoh PKI Muso
Merdeka.com - Hari ini, Kepolisian RI berulang tahun. Menarik menengok kembali kisah sukses polisi dalam berbagai operasi, seperti ketika menangkap tokoh PKI Muso.
Ceritanya, Hari Ulang Tahun Kepolisian Negara, 1 Juli 1948, dijadikan momentum pemberantasan komunis di Indonesia. Sebab, kelompok kiri tersebut berulah dengan melakukan pemberontakan terhadap pusat pemerintahan.
Di acara HUT Kepolisian Negara yang dihadiri sejumlah pimpinan pemerintahan, angkatan perang, instansi pemerintah dan pemuka masyarakat itu, Moehammad Jasin selaku komandan Mobiele Brigade Besar (MBB), cikal bakal Brimob, merangkap koordinator Mobiele Brigade (MB) Karesidenan se-Jatim meminta perintah khusus kepada R soemarto, Wakil Kepolisian Negara.
-
Dimana Morojoyo dibunuh? Sayangnya ia dibunuh musuhnya di daerah perbukitan itu setelah menang judi untuk kesekian kalinya di daerah Gesi.
-
Siapa yang memimpin pasukan Bhayangkara? Sejak awal pertama kali terbentuk, pasukan ini hanya terdiri 15 orang dan dikepalai oleh Patih Gajah Mada.
-
Apa tugas pasukan Bhayangkara? Pasukan Bhayangkara bertugas untuk mengabdi demi keselamatan rakyat di masa Kerajaan Majapahit.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang mengeroyok Sersan Heru Santosa? Dalam keributan itu, Sersan Heru Santosa dikeroyok Dicky dan teman-temannya dan ditusuk menggunakan sebilah belati.
Perintah khusus itu adalah mempersiapkan kekuatan untuk menyerang sejumlah wilayah yang menjadi basis dan melucuti senjata komunis.
"Jangan sekadar diperbantukan. Saya mohon agar Djawatan Kepolisian Negara memerintahkan saya untuk mempersiapkan MBB Jawa Timur. Jika perlu, menyertakan MB Karesidenan di Jawa Timur untuk melucuti senjata kesatuan-kesatuan kiri," kata Jasin kepada Soemarto seperti dikutip dalam buku 'Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang' terbitan Gramedia.
Dalang di balik gangguan keamanan dan kudeta di Yogyakarta, adalah Muso, dia merupakan tokoh utama Partai Komunis Indonesia (PKI). Jasin dan pasukannya sudah beberapa menyerbu daerah yang menjadi basis komunis seperti Madiun, Surakarta atau Solo.
Ternyata Muso juga menjadikan Ponorogo, Jawa Timur, sebagai salah satu basis dalam mengatur kekuatan untuk menentang pemerintah. Pasukan Republik Indonesia menyerbu sarang Muso di Ponorogo, 31 Oktober 1948.
Namun, Muso terus menerus berhasil melarikan diri. Muso menyamar sebagai kusir dokar dan berhasil lolos melintasi pos pasukan republik tanpa dikenali.
Setelah Muso, kemudian ada sebuah mobil mengikutinya dari belakang. Muso mengira mobil itu milik petugas yang sedang memburunya, dia salah karena mobil tersebut hanya kebetulan berada di belakangnya.
Tak ingin tertangkap, Muso menembaki mobil tersebut dari atas dokar. Aksi tembak menembak dengan petugas terjadi. Dengan lantang, Muso berteriak 'Muso tidak kenal menyerah!'.
Tersudut, Muso melarikan diri dan berlindung di kamar mandi milik penduduk desa yang terbuat dari gedhek. Dalam keadaan terdesak, Muso masih menembaki petugas. Polisi meminta pentolan PKI itu untuk menyerah, Muso menjawab dengan tembakan.
Prajurit pun mengarahkan senjata mitraliur ke tempat persembunyian Muso. Muso roboh. Meski luka berat, dia masih hidup. Muso dibawa ke rumah sakit Ponorogo.
Kepala polisi Ponorogo menghubungi Moehammad Jasin sebagai komandan MBB Jawa Timur merangkap koordinator Mobiele Brigade (MB) Karesidenan se-Jatim. Jasin menyaksikan Muso mengembuskan napas terakhir.
Baca juga:
LBH Jakarta: 2012-2013, Polri lakukan 62 kasus pelanggaran hukum
Keuntungan dan risiko menjadi polisi
SBY: Polri jangan terkesan membiarkan konflik komunal
Ini 6 pesan SBY kepada Polri di HUT Bhayangkara
5 Kisah heroik polisi berbuah kenaikan pangkat luar biasa (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaSeorang perwira militer Australia kaget setengah mati lihat seorang tahanan PKI berkali-kali ditembak tak mempan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaTercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaMS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaCalon korban sempat meneriaki pelaku, namun pelaku berhasil kabur.
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPengancaman terjadi saat korban yang memenangkan tender proyek pembangunan gedung di samping kantor Kementerian Agama Murarata.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca SelengkapnyaSebelum menembak kaki terduga pelaku, petugas lebih dulu memberikan tembakan peringatan tapi tak diindahkan.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya