Cerita miris, ABG diperkosa & disiksa di Warung Tongseng Pak Joko
Merdeka.com - Didi, seorang ayah dari gadis berusia 16 tahun, Melati (nama samaran) melaporkan dugaan pemerkosaan yang menimpa putrinya ke Polsek Ciledug. Melati selain diperkosa diduga juga disekap selama beberapa hari di tempat kerjanya.
Warga Sudimara Timur, Ciledug, Kota Tangerang itu mengatakan bahwa kemaluannya putrinya yang baru bekerja selama dua pekan di Warung Tongseng Pak Joko yang berada di sekitar Kreo, Kota Tangerang mengalami luka. Tak hanya itu, tak sedikit juga didapati luka bakar di kakinya.
Keyakinan Didi dan keluarga itu didapati setelah mereka mendapat informasi dari sang putri dan sang dokter yang memeriksa keadaan Melati. Akhirnya, pihak keluarga memutuskan melaporkan peristiwa yang menimpa putrinya itu.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa saja gangguan paru-paru akibat rokok? Berikut ini adalah informasi mengenai apa saja gangguan paru-paru akibat rokok yang patut diwaspadai, dilansir dari berbagai sumber.
-
Apa dampak buruk merokok? Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok merusak kolagen pada kulit, yang mengakibatkan kulit menjadi kusam dan munculnya keriput.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
-
Apa pengaruh rokok pada tubuh? Temuan penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih mungkin mengonsumsi makanan yang digoreng dan menambahkan garam serta gula ke dalam makanan mereka. Kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung, tekanan darah, dan risiko terjadinya penyakit kronis lainnya, memperburuk kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan.
-
Apa itu luka batin? Kita semua memiliki luka batin—pengalaman menyakitkan yang meninggalkan perasaan terluka, marah, atau takut.
"Menurut dokter yang memeriksanya, ada luka pada kemaluan korban, bahkan luka bakar yang diderita diduga akibat sundutan rokok," ujar Didi, saat ditemui di kediamannya, Rabu (22/4).
Lalu bagaimana kisah tragis itu bisa menimpa Melati? Berikut rangkumannya:
Keluarga diminta menjemput Melati di Warung Tongseng Pak Joko
Kasus dugaan pemerkosaan yang dialami Melati (nama samaran) seorang gadis 16 tahun di Ciledug diketahui saat pihak keluarga didatangi teman kerja korban. Teman kerja korban datang tengah malam pada Kamis (16/4) lalu. Menurut tante korban, yakni Rini, teman Melati datang dan menyampaikan kepada Winda (kakak Melati) adiknya sedang sakit di tempat kerjanya. Temannya itu menyampaikan kabar buruk itu dengan terbata-bata."Tetapi mereka ngomongnya enggak yakin karena sakit, mereka bilang, kenapa ya Melati, kasihan sekali sampai tak sadar begitu," ujar Rini bercerita, Rabu (22/4) kemarin.Keesokan harinya, datang pemilik warung Tongseng tersebut bernama Joko, setelah sebelumnya menghubungi pihak keluarga. Joko menyebut bilaa Melati sakit dan sudah dibawa ke klinik tetapi tak kunjung sembuh. Anehnya, meski sakit tak ada yang mau mengantar Melati ke rumahnya, mereka justru menunggu keluarganya menjemput."Bosnya telepon ke saya, mereka bilangnya Melati sakit lambung, dan murung di dalam kamar. Lalu kita jemput," terang Rini.
Saat dijemput keluarga, Melati tak sadarkan diri
Keluarga yang mendapat kabar buruk soal Melati lalu mendatangi Warung Tongseng Pak Joko di Kreo, Tangerang. Saat dijemput, Melati dalam keadaan tidak sadarkan diri karena lemah."Saat dijemput, di situ terlihat Melati sudah tak sadarkan diri. Padahal kakaknya Winda selama ini komunikasi, dan terlihat Melati baik-baik saja, tetapi pas hari Kamis pesan BBM Melati tak dibaca, kita juga temukan handphone Melati sudah tak ada memori card-nya," ujar Rini.Sedangkan status BlackBerry Messenger Melati pada Kamis (16/4) itu terlihat kakaknya, bertuliskan 'Aku sakit di sini'. Keluarga akhirnya memutuskan memeriksa Melati ke 'orang pintar' karena katanya Melati seperti orang tak sadar saat berada di dalam kamar warung tongseng milik Joko itu."Saya bawa ke orang pintar, setelah itu saya bawa ke rumah sakit Medika Karang Tengah. Saat itu ibunya bilang ke Melati, karena Melati diam saja, begini kata ibunya ke Melati, Ran kalau kamu kasihan sama bapak, jangan begini. Kasih tahu ibu, bapak bisa jual rumah karena biayai sakit kamu. Lalu Melati menyebut dua orang nama temannya," terang Didi, ayah Melati.
Melati sebut dua nama pria teman kerja
Dalam kondisi lemah, Melati menyebut dua nama teman kerjanya. Setelah mendapati nama dua orang teman pria itu, yang juga sebelumnya dilengkapi keterangan dokter tentang kemaluan Melati yang terluka serta gejala buang air kecil mengalami sakit. Keluarga pun melaporkannya, sampai akhirnya membawa korban ke kantor Polsek Ciledug, karena polisi menurut keluarga, tak langsung percaya bahwa Melati korban pemerkosaan."Putri saya itu, dalam keadaan begitu saya bawa dari RS Medika Karang Tengah dengan menggunakan becak," ujarnya.Setelah melihat itu, polisi kemudian menyarankan agar Melati divisum ke RS Sari Asih. Namun, keluarga tak bisa melakukan visum lantaran pihak rumah sakit membutuhkan surat keterangan dari kepolisian."Kita ikuti prosedur itu, tetapi dilempar-lempar sampai kasus ini di Polres, kita disalahkan lagi, bahwa tidak boleh visum di rumah sakit swasta. Akhirnya di visum sama polisi ke RSUD Tangerang, saat ini masih menunggu hasil visumnya," ujarnya.
Penanganan kasus ABG diperkosa di Warung Tongseng banyak keganjilan
Keluarga korban pemerkosaan merasa ada keanehan pada pihak kepolisian yang menangani kasus Melati (nama samaran), gadis berusia 16 tahun di Ciledug, Kota Tangerang. Sebab, setelah setelah sempat memeriksa empat orang rekan kerja korban, yang dua di antaranya empat nama itu disebut korban kepada ibunya, polisi seperti mengendurkan persoalan tersebut.Memang dalam keterangan Melati kepada ibunya, dia menyebutkan dua orang rekan kerjanya. Namun, karena kondisinya lemah, Melati tak menyebutkan peran kedua orang tersebut, sehingga menyebabkan dirinya mengalami luka pada kemaluan dan luka bakar di tubuhnya yang diduga sundutan rokok."Ya merasa aneh. Meminta surat permohonan visum pun susah, sedangkan waktu laporan katanya tak boleh 1 x 24 jam, se-jam lebih saja, katanya sudah lewat," ujar ayah Melati, Didi Sulaeman.Keluarga Melati mengira ada yang mencoba menutupi kasus tersebut, bahkan sampai visum dari RS Swasta pun tak diperbolehkan."Kami orang tak paham hukum, malah kami kalau bilang ini pemerkosaan, ada yang nakutin kami. Nanti katanya akan dilaporkan balik mau," tambahnya.Akibat ada perkataan tersebut, keluarga akhirnya memilih diam, bahkan persoalan visum mereka biarkan di RSUD Tangerang. "Sudah diurus polisi, kita tinggal tunggu hasilnya saja soal visum," tuntasnya.
Trauma berat, Melati tak bisa jalan dan bicara
Didi, sang ayah mengatakan, sebelumnya Melati adalah seorang yang periang dan terbuka. Tetapi saat dijemput ke tempat kerjanya, dia terlihat tak bisa jalan dan tak bisa berbicara. "Trauma saat saya temui. Jalannya sampai ngerondang, dan tak bisa terbuka mulutnya," terangnya.Peristiwa itu masih dalam penyelidikan petugas Polsek Ciledug yang diteruskan ke Polres Metro Tangerang, karena korban masih di bawah umur. Hal itu dikatakan Kanit Reskrim Polsek Ciledug AKP Afendi. "Kita teruskan laporannya ke Polres Metro Tangerang, ke unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak)," ujar Afendi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gara-gara BAB sambil merokok menimbulkan ledakan. Diduga akibat gas yang ke luar dari septic tank.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus meninggalnya DKW siswi SD berusia 12 tahun di Semarang lantaran diduga korban pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaSaat berada di tengah perjalanan pelaku malah mengarahkan kendaraannya ke rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Panongan.
Baca SelengkapnyaJika korban menolak, pelaku YH mengancam akan mengikat dan membunuh.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaKasus perundungan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak guru, tetapi tidak direspons.
Baca SelengkapnyaAksi brutal yang dilakukan MGS yang juga kakak pemilik handphone, disayangkan oleh Pimpinan ponpes, Qosdi Ridwanullah.
Baca SelengkapnyaKarena tak dikasih untuk utang rokok, IM membakar warung kelontong di Jakarta Barat
Baca SelengkapnyaBocah perempuan umur tujuh tahun ditemukan tewas tidak wajar lantaran diperkosa oleh AY pamannya.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengetahui pelaku perundungan siswi SMP itu berjumlah delapan orang.
Baca Selengkapnya