Cerita miris JJ, anak 12 tahun sodomi dan bunuh bocah 6 tahun
Merdeka.com - Muhammad Ikram (6) ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan dalam sebuah kamar kos di Lingkungan Semoan, Kelurahan Kuang, Taliwang, Sumbawa Barat, Kamis (14/5) malam. Sebelum ditemukan tewas, Ikram dilaporkan hilang sejak Rabu (13/5) petang.
Ikram ditemukan meninggal pada Kamis (14/5) malam sekitar pukul 19.30 WITA. Bocah warga Lingkungan Kota Baru Kelurahan Dalam, Taliwang, Sumbawa Barat, itu ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan.
Jasad Ikram ditemukan pihak keluarga setelah melakukan pencarian selama dua hari. Penemuan jenazah bocah yang malang itu langsung membuat heboh warga Kota Taliwang karena dia diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Rumah kos yang menjadi lokasi penemuan langsung ramai didatangi warga. Kondisi sempat memanas ketika sejumlah keluarga korban yang sangat terpukul atas kejadian itu sempat ingin menghakimi terduga pelaku yang juga tinggal di tempat kos tersebut.
Ikram dibunuh oleh pelaku yang masih berusia 12 tahun. Tragisnya lagi korban juga disodomi oleh pelaku sebelum dibunuh. Berikut peristiwanya:
JJ, bocah 12 tahun akui bunuh dan sodomi korban
Kasus pembunuhan sadis terhadap Muhammad Ikram (6) di sebuah rumah kos di Lingkungan Semoan Kelurahan Kuang, Taliwang, Sumbawa Barat, akhirnya terungkap, pelakunya diduga anak di bawah umur.Kasubag Humas Polres Sumbawa Barat Iptu Hofni Nevabureni mengatakan penyidik Kepolisian Resor Sumbawa Barat telah menetapkan status tersangka terhadap JJ, salah satu penghuni kos tempat jenazah Ikram ditemukan keluarganya pada Kamis (14/5) malam.Ironisnya JJ, tersangka pelaku pembunuhan sadis tersebut adalah anak di bawah umur, berusia 12 tahun, yang tidak menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) karena dikeluarkan dari sekolahnya pada akhir 2014."JJ sudah mengakui perbuatannya kepada penyidik. Ia juga mengakui menyodomi korban sebelum dibunuh," katanya.
Pelaku JJ gorok leher korban usai menolak disodomi
Dari pengakuan pelaku, kata Kasubag Humas Polres Sumbawa Barat Iptu Hofni Nevabureni, pembunuhan itu berawal ketika pada Rabu (13/5) sekitar pukul 15.00 WITA, pelaku JJ memanggil korban yang sedang bermain sepeda di halaman kos untuk diajak main play station (PS) di kamar kos pelaku, namun korban tidak bersedia ikut.Pelaku rupanya sudah punya niat kuat untuk menyodomi korban, karena sekitar dua jam kemudian, sekitar pukul 17.30 WITA, ia kembali memanggil pelaku yang masih bermain di halaman kos untuk diajak bermain PS.Diajakan kedua ini, korban langsung menurut dan diajak ke kamar pelaku di lantai dua rumah kos yang terletak persis di belakang rumah sakit umum daerah (RSUD).Sesampai di kamar, pelaku langsung memaksa menyodomi korban. Korban yang takut dan kesakitan sempat berteriak, karena panik, pelaku langsung memukul kepala bagian belakang korban menggunakan pisau hingga pingsan.Melihat korban pingsan, JJ justru panik dan kembali memukul kening korban dengan pisau. Bukan hanya itu, JJ kembali menggorok leher korban hingga meninggal.
Pelaku sembunyikan mayat korban di dapur
Setelah korban meninggal, JJ langsung berusaha menghilangkan jejak dengan mengikat kaki dan tangan korban menggunakan selendang dan lakban, serta membungkus tubuh korban dengan kain dan kantong plastik hitam.Pelaku menggunakan berlembar-lembar kain serta kantong plastik untuk memastikan tidak ada jejak yang ditinggalkan.Pelaku juga membersihkan ceceran darah di dalam kamar. Selanjutnya pelaku berniat membuang jasad korban ke halaman rumah sakit, tetapi karena kondisi di kos itu ramai dia mengurungkan niatnya."Tubuh korban kemudian disembunyikan di dapur kamar kos yang tidak ada penghuninya dan digembok dari luar," kata Kasubag Humas Polres Sumbawa Barat Iptu Hofni Nevabureni.Jasad korban ditemukan keluarganya dan masyarakat pada Kamis (14/5) malam, sekitar pukul 19.30 WITA, setelah melakukan pencarian selama dua hari dan dua malam berturut-turut menggeledah tempat kos pelaku.Pada saat kejadian, kata Hofni, situasi kos sedang sepi, karena semua penghuni sedang bekerja, termasuk ayah pelaku, Er (50) yang bekerja sebagai karyawan bagian training di perusahaan tambang emas di Kecamatan Sekongkang, juga sedang bekerja.Dari hasil visum dokter, di tubuh korban terdapat luka di kepala dan leher belakang. Luka bekas gorokan di leher depan, luka di kening dan dahi serta luka bekas sayatan di pundak kanan. Selain itu, hasil visum dokter juga menemukan bagian anus korban mengalami luka robek.Polisi menyita sejumlah barang bukti berupa satu buah pisau yang digunakan menghabisi korban, sejumlah kain, lakban, kantong plastik, pakaian yang dikenakan korban saat kejadian serta satu buah tempat sampah.
Usai bunuh korban, JJ terlihat tidak menyesal
Kasubag Humas Polres Sumbawa Barat Iptu Hofni Nevabureni mengatakan, meski telah melakukan pembunuhan sadis, JJ tampak biasa saja tanpa beban. Pelaku terlihat asik bercanda dan main komputer dengan penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres.Bocah yang sejak 2014 di keluarkan dari sekolahnya di salah satu sekolah dasar (SD) di Taliwang itu, pada saat kejadian baru berusia 12 tahun dua bulan dan 17 hari."JJ di keluarkan dari sekolahnya karena terlibat kasus pelecehan seksual terhadap temannya," ujar Hofni.
JJ Sodomi korban karena pengaruh film porno
Kepada penyidik, JJ mengaku melakukan perbuatan sodomi karena terobsesi akibat sering nonton film porno di internet dan permainan online. JJ pun akan diperiksa kejiwaannya."Dari perilaku yang ditunjukkan itu, penyidik akan membawa JJ untuk diperiksakan kondisi kejiwaannya ke psikolog di Mataram," kata Hofni.JJ sendiri tinggal di kos bukan berasal dari keluarga tidak mampu. Ayah JJ, Er (52) merupakan karyawan bagian training di perusahaan tambang multi nasional di kecamatan Sekongkang.Tidak heran kebutuhan hidup JJ sehari-hari tercukupi dengan baik. Di kamar kosnya, JJ juga dipasangkan jaringan internet, lengkap dengan laptop dan perangkat audio video, serta jaringan TV berlangganan.JJ sangat mahir bermain internet dan dapat dengan mudah mengakses situs-situs porno yang kemudian mempengaruhi orientasi seksualnya.H Usman, pemilik kos-kosan tempat tinggal JJ, menyatakan sehari-hari JJ jarang keluar dari kamar, kecuali untuk sekolah. Er, ayah JJ sudah tinggal di kos-kosan tersebut selama 15 tahun, sejak JJ belum lahir.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku merupakan remaja laki-laki yang masih berusia 12 tahun.
Baca SelengkapnyaPara ABG di Palembang dua kali memperkosa siswi SMP, AA (13), yang dibunuh di kuburan China.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai vonis itu tidak berkeadilan bagi keluarga korban meski para terdakwa masih di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSidang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Klas I Palembang. Para pelaku didampingi keluarganya.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaTuntutan dibacakan JPU dalam sidang di Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus Palembang, Selasa (8/10) malam.
Baca SelengkapnyaKorban tiba-tiba terjatuh di depan pintu rumah dan kemudian dinyatakan meninggal.
Baca SelengkapnyaPelaku mencabuli korban sejak pertengahan 2022 sampai 2023. A
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaEngkong sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas. Ia berdalih hanya mengusap bukan meremas.
Baca Selengkapnya