Cerita Mutia sebelum melahirkan di jembatan penyeberangan
Merdeka.com - Mutia Rahmawati (33), warga Argo Wilis, Surabaya, ini sebelumnya tidak pernah menduga jika dirinya akan melahirkan anak keempatnya yang berjenis kelamin perempuan, di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Kebon Pala, Jakarta Timur Senin (6/1) dini hari tadi.
Mutia menceritakan, sebelum melahirkan, dia bersama tiga orang anaknya, yaitu Rafli (7), Jibran (4), Syifa (2), datang ke Jakarta untuk menemui orang tuanya yang berada di daerah Tambun, Bekasi, sejak Sabtu (4/1) kemarin.
"Awalnya ke Jakarta mau bertemu sama mbahnya anak-anak. Dari Surabaya saya naik bus lalu turun di Pulogadung," kata Mutia di Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur,
-
Siapa yang ditemuinya di Surabaya? Ketika mengunjungi Surabaya, KD menyempatkan diri untuk bertemu dengan Azriel, yang saat ini sedang menjalani studi S2 di kota tersebut.
-
Kenapa mertua Indah datang ke Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Kapan mertua Indah Permatasari datang ke Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Dari mana mertua Indah Permatasari datang? Orangtua Arie datang berkunjung dari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Sesampainya di daerah Tambun, dia pun dikejutkan dengan kabar meninggalnya sang Ayah. Mutia juga mengaku sebelumnya seminggu lalu ia juga telah ditinggal sang suami Muhammad Abi Rivai yang meninggal dunia karena kecelakaan.
"Tapi kata Lurah di sana ayah saya sudah meninggal dua bulan lalu karena jantung di RSCM dan sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet. Saya tidak tahu, enggak ada yang kasih kabar," ucapnya lirih.
Setelah mengetahui kabar meninggalnya sang Ayah, dia pun lalu membawa ketiga anaknya ke daerah Puri, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk membeli obat. Namun saat di perjalanan menjelang tengah malam, dia pun beristirahat sejenak dan memberi makan ketiga anaknya.
"Kami makan sate padang dulu, lalu pas mau berangkat kembali, saya salat magrib dulu di JPO. Tiba-tiba perut saya mules, sampai enggak mampu berdiri. Saya pikir karena kekenyangan karena habis makan sate padang, ternyata si bayi sudah mau keluar. Air ketubannya keluar," tuturnya.
Mutia pun berusaha melahirkan sang anak tanpa bantuan siapapun saat jarum jam menunjukkan pukul 23.40 WIB. Dia pun akhirnya melahirkan sang bayi sekitar pukul 00.10 WIB.
"Saya kaget karena terakhir diperiksa usia kandungannya masih enam bulan. Akhirnya setelah melahirkan, saya di bawa ke Puskesmas sama warga," ungkapnya.
Sementara itu Bidan Puskesmas Jatinegara, Marni mengatakan, Mutia dan bayinya kini dalam kondisi yang sehat. Dia menegaskan, pihaknya tidak memungut biaya sepeserpun untuk Mutia.
"Bayinya sendiri dalam kondisi yang sehat tidak ada masalah. Itu ditunjukkan dengan warnanya yang merah, menangis kuat, dan aktif. Karena memang lahir pada waktunya yaitu 38 minggu, atau sembilan bulan. Cuma mungkin ibunya tidak menyadari kalau sudah memasuki masa melahirkan," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan Mayjen Kunto Arief Wibowo yang mengenang masa lalu di rumah dinasnya dan istrinya pernah keguguran di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah pria kasih kejutan setelah 4 tahun kerja di Jepang.
Baca SelengkapnyaKediaman balita itu tidak jauh dari perlintasan kereta.
Baca SelengkapnyaBaru tahu anak adopsi di usia 25 tahun, wanita ini bertemu dengan ayah kandungnya. Ia tak menyangka ibu dan saudara kembarnya telah wafat.
Baca SelengkapnyaKeduanya terlibat pertemuan haru hingga banjir air mata.
Baca SelengkapnyaSelama ia merantau 7 tahun lebih, ayah kandungnya ternyata meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDi hari wisudanya, wanita ini kunjungi makam sang ayah.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita sedih seorang wanita ditinggal wafat sang ayah tepat di hari wisudanya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Mayjen Kunto Arief Wibowo yang sedang mengenang masa lalu bernostalgia ke rumah dinasnya saat masih berpangkat Letda.
Baca SelengkapnyaLama tak ketemu sang ayah yang bertugas di luar negeri, seorang bayi menangis lantaran tak mengenali ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaIbunda Jeje Govinda, Farida Budyarti dimakamkan di TPU Cipinang Hanafi, Jakarta Timur hari ini.
Baca SelengkapnyaPelaku malu dengan kondisi RN yang tengah mengandung janinnya dari hasil hubungan gelap di luar nikah.
Baca Selengkapnya