Cerita nahas Waria usai puaskan pelanggan
Merdeka.com - Banyak Waria apes usai melayani pelanggannya. Saat menagih uang bayaran mereka justru ada yang mendapat bogem mentah.
Vanesa alias Suhendi, seorang waria yang tinggal di kos di Kelurahan Sindang Kasih, Kecamatan Purwakarta Kota, Purwakarta, Jawa Barat, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang pemuda pelanggannya bernama Andi, warga Pasawahan Purwakarta.
Vanesa mengalami luka serius di kepala dan perutnya, setelah dibacok dan terkena sabetan golok. Korban oleh petugas kepolisian dari Sektor Kota Purwakarta dan dibantu warga kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta, untuk menjalani perawatan, Minggu (27/12).
-
Kenapa Pak Wuri merasa susah berjualan di Pasar Ploso? 'Makanya susah kalau jualan di sini. Sebenarnya sudah dikasih rezeki sama yang kuasa tapi nyarinya itu yang bingung,' curhat Pak Wuri dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
-
Mengapa pembeli harus berteriak di warung kerek Mantarena? Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai.
-
Kenapa jajanan murah berisiko? Jajanan dengan harga terlalu murah sering kali mengorbankan kualitas bahan dan proses produksinya.
-
Dimana Wanprestasi biasa terjadi? Ada beberapa bentuk wanprestasi yang biasa dijumpai dalam masyarakat, di antaranya sebagai berikut:
-
Kenapa warung ini selalu ramai? Cita rasa nikmat dengan harga terjangkau membuat warung nasi sambal ini selalu ramai pembeli.
-
Apa contoh kalimat sindiran halus tapi menyakitkan bahasa Jawa? Kata sindiran halus tapi menyakitkan bahasa Jawa ini bisa dijadikan caption di media sosial.
Dari keterangan sejumlah saksi, kasus pembacokan tersebut terjadi, setelah pelaku dan korban terlibat pertengkaran hebat. Diketahui sebab musababnya adalah setelah korban meminta uang sisa pembayaran kencan. Pelaku yang tak terima kemudian naik pitam dan menganiaya korban.
"Awalnya ada pertengkaran, kemudian korban menjerit jerit dan saat dilihat sudah berlumuran darah. Katanya gara-gara ditagih uang kencan," kata Agung, salah seorang warga.
Pasca kejadian, pelaku yang semula akan melarikan diri berhasil diringkus warga, untuk kemudian diserahkan ke kepolisian.
Saat diinterogasi, Andi mengaku telah membacok kepala dan perut korban. Pelaku juga mengaku emosi lantaran terus menerus ditagih uang sisa pembayaran kencan, yang semula dijanjikan Rp 50 ribu, dan baru dibayar Rp 20 ribu.
"Saya kesal karena terus ditagih, padahal sudah saya kasih 20 ribu, tapi malah nahan STNK dan KTP saya," kata Andi.
Lalu, Ddua Waria, Dedek Irawan dan Darma Zebua alias Dara duduk tidak dibayar penuh oleh pelangganya. Karena kesal keduanya mengambil telepon genggam Darmanto Sinaga dan Dicky Pratama Sinaga.
Keduanya menyatakan memegang HP itu sebagai jaminan karena Darmanto dan Dicky masih belum membayar penuh layanan yang mereka berikan. Apes bagi keduanya kasus berbuntut panjang hingga ke Pengadilan Negeri (PN) Medan.
"Biasanya kami per orang dibayar Rp 50 ribu. Tetapi mereka malam itu cuma ngasih Rp 20 ribu. Kami meminta kekurangannya, tetapi mereka bilang gak punya uang, dan menyerahkan dua ponsel sebagai jaminan. Tetapi berselang beberapa lama, polisi menangkap kami," aku Dedek.
Lain lagi cerita Dahlia,. Dia pernah dibayar hanya Rp 3.000 oleh seorang pelajar SMP. Padahal kesepakatan awal sekali kencan Rp 5.000. Dia kesal tetapi karena tidak tega akhirnya uang itu dikembalikan.
"Aku kasih kembalian dua ribu. Jadi, aku cuma dikasih tiga ribu," ungkap Dahlia. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita menyebut harga makanan dan minuman di warung ini tak masuk akal.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut berawal ketika korban hendak menjual gadgetnya kepada salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaCOD adalah fitur di platform e-commerce yang memungkinkan konsumen dapat membayar pesanannya setelah barang yang ia pesan sampai di tujuan.
Baca SelengkapnyaMomen pria asal Indonesia kesal saat makan di India. Ia dituduh pesan banyak hingga diketok harga Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaPemuda itu memesan PSK wanita sesuai yang tertera di aplikasi, namun yang didapatinya ternyata waria.
Baca SelengkapnyaAdu mulut penumpang dan driver ojol karena minta dibayar lebih dari kesepakatan ini viral bikin kesal.
Baca SelengkapnyaPemilik akun Instagram @missrtii membagikan pengalaman kurang menyenangkannya saat di Bali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Hutan Bambu Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, pada pukul 03.00 WITA, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaPenarikan retribusi dilakukan di dua lokasi menuju Pantai Tanjung Kait.
Baca SelengkapnyaDia ditagih senilai lebih dari Rp500 ribu lantaran memesan sejumlah makanan.
Baca Selengkapnya