Cerita nenek renta idap kanker kulit, tak masuk daftar warga miskin
Merdeka.com - Malang nasib yang dialami oleh nenek Ni Wayan Wineng (90) yang tinggal di Banjar Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali ini.
Warga miskin ini divonis menderita kanker kulit, namun bukannya dibantu malah dicoret sebagai penerima raskin. Saat ini wajahnya penuh luka basah dan terus melebar, membuat mata kanannya buta.
Dengan kondisi itu dia hanya bisa pasrah karena tidak memiliki biaya untuk berobat. Bahkan tidak lagi ada sanak saudara, hanya bersama cucunya seorang yang selama ini merawatnya. Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-hari saja mereka susah.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Bagaimana cara menghadapi kesulitan hidup? “Jangan pernah merasa sepi tau bahkan sendiri, karena sejatinya kita tidak benar-benar sendiri. Masih ada Tuhan yang menemani kita.”
-
Apa itu Malaise? Malaise adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan umum tidak enak badan, lelah, dan tidak sehat secara umum. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perasaan tidak nyaman yang tidak dapat dijelaskan, meskipun sangat umum dirasakan oleh banyak orang.
Wineng yang tinggal di gubuk ini, sejak lama telah dicoret dari penerima beras miskin (raskin). Walaupun demikian, Wineng mengaku masih bersyukur karena gubuknya yang sebelumnya reyot dan compang camping sudah diperbaiki oleh Komunitas Relawan Jembrana (KRJ) yang bekerjasama dengan Komunitas Taman Hati belum lama ini.
"Nenek saya sejak lama memang dijanjikan bedah rumah oleh pemerintah, tapi kenyataannya bantuan itu belum terima. Hanya di survey dan di foto-foto saja," ujar Luh Kartini cucunya yang merawat Wineng, Rabu (8/4).
Menurut Kartini, dia tidak mengerti, kenapa neneknya tidak lagi mendapatkan raskin. Padahal neneknya tidak lagi ada yang menanggung, termasuk jaminan kesehatannya.
Selain itu, saat Bupati Jembrana Putu Artha menjenguk Wineng, tim medis diminta rutin mengecek kondisi kesehatan Wineng, namun sudah cukup lama tidak pernah dikunjungi oleh tenaga medis.
"Saat setelah kunjungan Bupati itu saja perawat pernah mengunjungi nenek saya, namun setelah itu tidak pernah lagi. Sehingga kami merawat seadanya dan terkadang relawan yang datang ke sini untuk membersihkan lukanya," ungkap Kartini.
Untuk datang ke rumah sakit atau puskesmas, katanya, Wineng sudah tidak kuat dan terkadang tidak mau. Sehingga mereka juga hanya merawat dengan seadanya.
Sementara itu Kepala Lingkungan Kebon, Baler Bale Agung, Kecamatan Negara Made Umbara Wirabuana saat dikonfirmasi mengatakan, untuk di lingkungan Kebon yang masuk dalam buku merah hanya 19 orang. Namun Wineng dan keponakannya Mudita tidak masuk dalam daftar BPS sehingga tidak berhak menerima raskin.
"Memang jika melihat kondisi yang ada, data BPS tidak sinkron dan tidak tepat sasaran, dalam kenyataan semestinya yang berhak menerima tidak dapat, harusnya pusat/BPS mencari data berkoordinasi dulu dengan desa/kelurahan atau kepala lingkungan. Kalau kami paksakan juga memberikan dan namanya tidak terdaftar kami disalahkan," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaAda momen haru saat sang pasien terpaksa mengurus hingga tanda tangan berkas persetujuan operasi sendiri.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah nenek hampir 100 tahun pungut beras yang jatuh di penggilingan untuk makan.
Baca SelengkapnyaAyah remaja putri itu sudah tiada sejak bayi dan ibunya kabur saat usianya baru empat tahun.
Baca SelengkapnyaBegitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaBegini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaKartika Putri mengungkap misteri penyakitnya. Dari wajah melepuh hingga keputusan berobat ke Singapura.
Baca Selengkapnya