Cerita Nenek Yana Detik-Detik Rumahnya Hancur Diterjang Siklon Tropis Seroja
Merdeka.com - Yana Dethan, seorang janda lanjut usia yang tinggal di bantaran kali Liliba, tepatnya di RT 07, RW 03, kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur kini meratapi nasibnya yang rumahnya hancur dihantam siklon tropis Seroja Minggu (4/4).
Yana bercerita, malam itu sekitar pukul 02.30 Wita, suasana begitu mencekam. Angin kencang disertai hujan deras membuatnya ketakutan.
Dia kemudian mengajak anaknya untuk berlindung ke salah satu rumah tetangga, lantaran takut pohon yang ada di samping rumahnya tumbang dan menimpa mereka.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Apa dampak Siklon Yagi ke Indonesia? 'Siklon Tropis Yagi itu tidak memberikan dampak terhadap cuaca maupun gelombang di wilayah Indonesia,' kata Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Rabu (4/9), dilansir dari Antara.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
Baru beberapa menit tiba di rumah tetangga terdekat, tiba-tiba terdengar bunyi yang cukup besar.
"Ternyata pohon kapuk di samping rumah yang roboh dan rumah saya hancur," Kata nenek Yana sambil berurai air mata, mengenang kejadian malam itu, Kamis (8/4).
Rumah yang dibangun bersama mendiang suaminya dengan bercucur keringat dan air mata, kini hanya tinggal puing-puing kenangan.
Nenek Yana hanya bisa pasrah dan meratapi nasibnya. Jangankan membangun kembali rumah yang hancur, untuk makan sehari-hari saja sulit.
Dia hanya berharap bantuan dari pemerintah dan uluran tangan dermawan untuk meringankan deritanya. "Kalau Pemerintah mau bantu ya saya berterima kasih. Tapi tidak pun saya mau bilang apa," ujarnya.
Saat ini, warga sekitar bergotong royong membantu nenek Yana membersihkan puing-puing rumah dan mengumpulkan beberapa perabot yang masih bisa dipakai nenek Yana, untuk bertahan hidup.
Ketua RT 07, Jackson Mone kepada awak media mengatakan, kejadian yang menimpa Yana Dethan dan sejumlah warganya yang lain telah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang.
"Sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Camat dan Lurah sudah lihat kondisi di sini juga," Kata Jackson.
Dia merincikan, di RT 07 rumah yang rusak berat sebanyak lima unit. Lima unit rumah tersebut rata-rata rusak parah akibat longsor dan atap jebol. Yang terparah memang milik Yana Dethan.
"Untuk sementara, saya kerahkan warga untuk gotong royong bersihkan jalan, maupun membantu warga yang rumahnya rusak parah," tutup Jackson.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaYadi dan Onih jadi salah satu warga Kota Sukabumi yang hidup dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.
Baca SelengkapnyaSetiap hari Ngadenin (63) harus berjalan melalui selokan sempit yang menjadi akses satu-satu jalan ke rumahnya.
Baca Selengkapnya