Cerita Orang Tua Cari Anak Hilang Secara Misterius di Depok
Merdeka.com - Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun di Depok diduga hilang misterius. Anak tersebut diketahui adalah D yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Peristiwa hilangnya D yang diduga misterius itu membuat geger warga Jalan Raya Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Depok.
Roni, orang tua D menceritakan anaknya menghilang selama dua hari sejak Rabu (17/11) lalu. D adalah anak berkebutuhan khusus (ABK).
"Hilangnya hari Rabu (17/11) kemarin. Anak saya adalah anak berkebutuhan khusus, usia 6 tahun dan tidak bisa bicara," katanya, Minggu (21/11).
-
Apa yang hilang dari anak laki-laki itu? Diketahui bahwa anak ini memiliki fobia yang ekstrem terhadap tekstur makanan tertentu, sehingga orang tuanya kesulitan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan dalam dietnya.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki anak? Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
D memiliki satu kakak dan satu adik yang baru lahir awal November ini. Roni menceritakan sebelum diduga hilang misterius, dirinya sempat memarahi D. Sebelumnya, D memang sering hilang dari rumah pergi ke rumah tetangga. Namun selalu dikembalikan oleh tetangga ke rumah Roni.
"Aku sempet omelin dia di rumah jam setengah 5. Dia memang sering hilang, tapi selalu dipulangin sama tetangga," ceritanya.
Namun sore itu D lari ke belakang sebuah rumah kosong. Tetangga sudah mengejar D namun saat itu kondisi hujan deras dan menjelang magrib dan D sudah tidak ada. Kemudian warga sekitar bersama RT dan RW melakukan pencarian.
Namun hingga pukul 22.00 WIB tidak ada hasil dan pencarian dihentikan. Sebagai orang tua, Roni mengaku sangat resah karena anaknya belum ketemu. Dia inisiatif melakukan pencarian dibantu dengan teman sesame sopir di tempatnya bekerja.
"Setelah itu, saya panggil teman-teman dan seorang pekerja bengkel di depan rumah saya. Kita start mencari jam setengah 1 malam. Kita cari di sepanjang saluran irigasi sawah, sekitar 1 kilometer dan tidak diketemukan," ceritanya.
Esok paginya, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok ikut melakukan pencarian. Ada sekitar 12 orang yang mencari hari itu dari mulai siang sampai malam. “Tetap tidak ditemukan juga,”ungkapnya.
Roni kemudian memutuskan pergi ke ahli metafisika dan melakukan sejumlah ritual. Dia diberi air oleh ahli metafisika itu untuk bekal pencarian anaknya.
“Malam kamis kan enggak ketemu. Di malam Jumat, aku ditemani oleh Pak Agus dari Pak RW setempat. Kita lakukan segala cara sampai jam 5 subuh. Aku melakukan ritual khusus. Setelah itu diganti oleh tim Pak RT dan Jumat pagi ketemu,” ceritanya.
Saat ditemukan Jumat pagi, anaknya dalam kondisi lemas. Roni pun langsung memeluk buah hatinya tersebut. Dia pun sangat bersyukur anaknya sudah ditemukan. "Iya ketika ditemukan dia lemas," tuturnya.
Perihal dugaan anaknya hilang misterius, Roni pun mengaku masih belum terlalu yakin. Dia menduga hilangnya D tidak masuk akal.
"Sudah dicari tidak ketemu. Dibantu Tim Damkar yang sangat hebat tidak ketemu juga. Ya memang enggak masuk logika menurut saya," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa naas ini terjadi saat sang istri meninggalkan rumah untuk menghadiri acara kondangan tetangga.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu ditemukan pertama kali oleh suami korban.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaPria itu terlihat memegang pisau dan ditempelkan ke leher bocah. Sang anak hanya bisa menangis ketakutan
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca Selengkapnya