Cerita Para Pendiri Bangsa Menolak Menikah Demi Indonesia Merdeka
Merdeka.com - Para pahlawan Indonesia sudah merelakan hidup dan matinya untuk memerdekakan Indonesia dari pendudukan penjajah. Mereka terus berjuang memerdekakan Indonesia sampai-sampai kepentingan pribadi tak dipikirkannya.
Salah satu contohnya adalah soal menikah. Ada beberapa pendiri bangsa tak mau menikah jika Indonesia belum merdeka. Bagi mereka, kemerdekaan Indonesia berada di atas kepentingan pribadi mereka, termasuk soal menikah.
Berikut para pahlawan Indonesia yang memilih tidak menikah sebelum Indonesia merdeka:
-
Siapa yang merelakan cinta mereka? Cinta sang gadis kepada pemuda tersebut mulai pupus karena terhalang restu orang tuanya.
-
Siapa yang batal menikah? Ayu Ting Ting Batal Nikah Lagi: 8 Potret Dharsyl Ungkap Alasan Gagalnya Pertunangan, Tetap Bersahabat 'Kalau hubungan mereka (Ayu dan Muhammad Fardhana) memang sudah putus, nggak berlanjut,' ucap Dharsyi Akib saat ditemui di kawasan Condet, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2024).
-
Apa kisah cinta mereka? Adzana Bing Slamet dan Rizky Alatas terlibat dalam kisah cinlok pada tahun 2013, yang diwarnai putus nyambung.
-
Siapa yang menolak cinta Presiden Soekarno? Sosok Irma Ottenhoff Mamahit, Pramugari Cantik Berdarah Minahasa yang Menolak Cinta Presiden Soekarno Perempuan cantik nan jelita yang berprofesi sebagai pramugari di pesawat kepresidenan ini menolak rasa cinta Presiden pertama Indonesia.
-
Kenapa Irma menolak cinta Soekarno? Irma pun menolak lantaran tidak ada kesan yang istimewa dan pria berumur tidak menarik bagi dirinya.Apalagi ditambah Bung Karno yang sudah punya banyak istri.
-
Siapa yang menolak pernikahan HOS Tjokroaminoto dengan Soeharsikin? Keputusan ini sempat ditentang sang ayah. Patih Ponorogo itu keberatan karena putrinya hidup penuh perjuangan dalam rumah tangganya dengan HOS Tjokroaminoto.
Mohammad Hatta Nazar Tak Nikah Sebelum RI Merdeka
Proklamator Mohammad Hatta memiliki sebuah nazar yakni takkan menikah jika Indonesia belum merdeka. Sebagai seorang yang komit dengan ucapan dan perbuatan, nazar itu ditepatinya.
Saat berusia 41 tahun, Hatta belum juga menikah. Hal itu dikarenakan nazarnya yang takkan menikah sebelum Indonesia merdeka. Hal ini lantas menyita perhatian sahabatnya, Soekarno. Alhasil, Soekarno mencarikan pendamping buat Hatta. Menjelang kemerdekaan Indonesia, Bung Karno mendatangi rumah keluarga Ny Rachim di Bandung, Jawa Barat.
Dalam kunjungan tersebut, Soekarno bertanya kepada Ny Rachim, "Gadis mana yang tercantik di Bandung?". Mendengar pertanyaan itu, Ny Rachim tampak bingung. Ia akhirnya menyebut sejumlah nama. "Ada Olek, putri Ibu Dewi Sartika. Meta, putri dokter Sam Joedo yang terkenal di Bandung, atau Mieke, kerabat dokter itu," ujar Ny Rachim, sekenanya.
Dicomblangi Bung Karno, Hatta Menikah Usai RI Merdeka
Tiga bulan setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Bung Karno kembali datang ke kediaman Ny Rachim. Kali ini bersama sahabat karibnya, dokter Soeharto. Di rumah itu, Soekarno langsung mengutarakan niat kedatangan. "Begini, saya mau melamar," kata Bung Karno. Ny Rachim balik bertanya, "Melamar siapa?".
"Melamar Rahmi," kata Soekarno. Ny Rachim lagi-lagi kebingungan. "Untuk siapa?" kejarnya. Dengan suara yang terdengar jelas Soekarno menjawab, "Untuk teman saya, Hatta." Suasana menjadi hening. Bagi keluarga Ny Rachim, Soekarno dan Hatta memang bukan orang baru. Bahkan, seluruh anak Ny Rachim memanggil kedua tokoh ini dengan sebutan Om Karno dan Om Hatta.
Dengan nada bijak, Ny Rachim mengatakan, "Mas Karno, mengenai lamaran ini, saya harus bertanya dulu kepada anak saya, Rahmi. Menurut saya, dia sudah berusia 19 tahun, sehingga sudah saya anggap dewasa untuk memutuskan jalan hidupnya". Perbedaan usia Hatta dan Rahim yang terpaut 24 tahun memang menjadi pertimbangan Ny Rachim. Saat itu Hatta sudah berusia 43 tahun.
Meski begitu, Ny Rachim tetap menemui Rahmi. Yuke, sapaan Rahmi, bertanya "Siapa yang datang, Mam?" Pertanyaan itu langsung dijawab, "Bung Karno. Dia datang untuk melamar kamu." Rahmi sangat kaget mendengar jawaban itu. "Buat saya? Mahasiswa sinting mana yang mau melamar saya?" ujarnya. Dengan hati-hati Ny Rachim menjelaskan, "Ini bukan mahasiswa! Dia orang baik, Mohammad Hatta!".
Yuke tampak ragu-ragu. Ia takut ketika diajak ke hadapan Om Karno. "Om, saya takut," kata Yuke. Mendengar ucapan itu, Soekarno tersenyum. "Kamu takut apa? Jangan takut, Hatta itu orang baik, dia pemimpin yang baik, dia juga sahabat saya yang baik". Penjelasan Om Karno membuat Yuke mengerti dan menerima lamaran tersebut. Selain itu, Yuke menilai Om Hatta sebagai orang pintar yang menjalankan syariat agama dengan baik.
Tepat November 1945, setelah kemerdekaan Indonesia, Rahmi menikah dengan Hatta di Mega Mendung, Puncak, Jabar, di saat revolusi fisik masih berkecamuk. Gadis keturunan Jawa-Aceh ini tak pernah menyangka garis nasib akan membawanya menjadi istri wakil presiden pertama Indonesia.
3 Kali Jatuh Cinta, Tan Malaka Lebih Pilih Perjuangan Kemerdekaan RI
Pahlawan nasional Tan Malaka juga memiliki kisah cinta yang tak kalah tragis. Tan Malaka pernah ditanya oleh salah seorang pengikutnya, Adam Malik, soal dunia percintaan. Tan Malaka kemudian mengaku pernah tiga kali merasakan jatuh cinta.
"Apa Bung pernah jatuh cinta?," tanya Adam Malik yang di era Orde Baru pernah menjabat sebagai Wapres dalam buku 'Mengabdi Kepada Republik'.
"Pernah. Tiga kali malahan. Sekali di Belanda. Sekali di Filipina dan sekali lagi di Indonesia. Tapi semuanya itu katakanlah hanya cinta yang tidak sampai, perhatian saya terlalu besar untuk perjuangan (Indonesia)," jawab Tan Malaka.
Tan Malaka Tak Kawin karena Perkawinan akan Membelokannya dari Perjuangan
Dalam buku 'Tan Malaka: Pahlawan Besar yang Dilupakan Sejarah', di Indonesia, Tan pernah jatuh cinta kepada satu-satunya siswi perempuan di sekolahnya, yakni Syarifah Nawawi. Namun, sudah tiga kali Tan Malaka mengungkapkan cinta pada Syarifah, jawabannya tetap penolakan.
Tan Malaka mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Syarifah akhirnya menikah dengan R.A.A. Wiranatakoesoema, Bupati Cianjur yang saat itu sudah memiliki lima orang anak.
Hingga akhir hayatnya, Tan Malaka tetap tidak menikah. Ia lebih mementingkan perjuangan ketimbang percintaan. "Ia (Tan Malaka) tidak kawin karena perkawinan akan membelokannya dari perjuangan. Ia bersikap penuh hormat terhadap perempuan. Ia juga tak pernah berbicara tentang perempuan dalam makna seksual. Dari sudut ini ia seorang yang bersih," kata SK Trimurti yang menjalin hubungan baik saat Tan Malaka tinggal di rumah Soebardjo pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaApa tujuan para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok?
Baca SelengkapnyaMitos larangan menikah tak hanya berlaku pada orang Jawa dan Sunda, ternyata sesama suku Jawa pun ada yang terlarang menikah.
Baca SelengkapnyaSaat para pemuda menantangnya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Sukarno menolaknya. Dia memilih tanggal 17 Agustus. Apa makna di baliknya?
Baca SelengkapnyaBung Hatta berjanji untuk tak menikah selama Indonesia belum merdeka. 3 bulan usai tanah air merdeka, kharisma Rahmi mampu meluluhkan hatinya.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal penakluk wanita, lamaran Presiden Soekarno pernah ditolak oleh wanita cantik ini.
Baca SelengkapnyaDini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Sukarno-Hatta. Kedua pemimpin ini dibawa ke Rengasdengklok. Ini kesaksian Fatmawati soal peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTolakan dari Ipik membuat Belanda marah. Pasukan kolonial melalui para sekutu kemudian mengasingkannya ke wilayah Jasinga, Bogor.
Baca SelengkapnyaSelebriti dan Pesepak Bola Indonesia: Hubungan Cinta yang Terjalin dan Terurai
Baca SelengkapnyaPada tahun 1950-an hingga 1960-an, Presiden Soekarno sedang gencar memberikan beasiswa kepada para mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Baca Selengkapnya