Cerita Pelajar di Tangerang Ikut Vaksinasi Setelah Bosan Belajar Daring di Rumah
Merdeka.com - Syifa Juliani, siswi Kelas X SMA An Nurmaniyah, Kota Tangerang, sudah dua tahun mengikuti kegiatan belajar daring lewat layar smartphone miliknya. Lulusan SMP dari alumni Covid-19 ini merasa jenuh dengan kegiatan belajar mengajar jarak jauh.
Mendengar gaung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang bakal diberlakukan di wilayah Kota Tangerang, Banten, membuat gairah belajarnya meningkat, diapun suka cita menyambut adanya program vaksinasi pelajar yang diselenggarakan di kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangeranf, sejak Rabu (31/8) kemarin.
"Iya aku tuh antri dari pagi, semalam juga tidak bergadang dan tidak tinggalkan sarapan," ucap siswi kelas X SMA An Nurmaniyah, Kota Tangerang, Kamis (2/9/2021).
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
Dia mengaku, sejak kelas IX SMP sampai saat ini, hanya mengenal teman-teman kelasnya dari aplikasi pertemuan online zoom.
"Makanya, semangat banget pas dapat info dari sekolah ada vaksinasi pelajar. Semoga dengan sudah vaksin, PTM bisa segera terlaksana,” jelas Syifa.
Kegembiraan yang sama juga diungkapkan, Vincent Mulyawan, siswa SMKN 4 Tangerang ini menuturkan sudah bosan dengan belajar daring lewat layar monitor. Dan sangat menyambut baik, adanya rencana PTM terbatas di sekolahnya.
"Bosan, sudah terlalu lama tidak ada interaksi langsung dengan teman dan guru. Jadi saya semangat banget kalau PTM bisa berlangsung. Tapi saya juga berharap untuk tidak terlalu dipaksakan, karena takut nantinya banyak pelajar yang terpapar covid-19,” katanya.
Syafrinal guru SMKN 1 Tangerang, memyambut baik adanya vaksinasi pelajar SMA yang digelar Pemkot Tangerang, pada hari ini. Dirinya dan sejumlah rekan guru lainnya mengaku bersemangat akan kembali digelarnya PTM.
“Saya kirim 700 siswa dari 1.500 siswa saya, pada vaksinasi massal ini. Sedangkan 800 siswa lainnya sudah tervaksinasi atas undangan lembaga Polri dan TNI beberapa waktu lalu. Sudah banyak juga orangtua siswa yang nanyain kapan PTM, jadi ayo kita kejar target vaksinasi,” jelas Syafrinal.
Kepala Diskominfo Kota Tangerang, Mulyani membeberkan, vaksinasi massal bagi anak usia 12 tahun keatas menembus 16.896 siswa selama dua hari pelaksanaan sejak Rabu kemarin.
"Rinciannya, 8.632 pelajar pada hari pertama dan 8.264 pelajar dihari kedua. Namun, banyak pelajar yang tidak hadir pada pelaksanaan hari pertama, sehingga disosialisasikan kembali untuk datang di hari kedua. Dengan begitu, pada pelaksanaan hari kedua ini akan lebih banyak,” kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca Selengkapnya