Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Pemilik Rumah Bertahan Hidup di Halaman Thamrin Executive Residence

Cerita Pemilik Rumah Bertahan Hidup di Halaman Thamrin Executive Residence Rumah Usang di Halaman Belakang Thamrin Residence. ©2019 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Rumah usang itu masih tetap sunyi. Pintu utamanya digembok rapat. Kali ini penghuni tak lagi menjawab panggilan dari luar. Di ventilasi ditemukan nomor telepon genggam beserta tulisan 'harap hubungi Elis'.

Jurnalis merdeka.com menelepon nomor tersebut. Terdengar suara wanita paruh baya menjawab. Lalu bertanya soal identitas dan tujuan menghubunginya. Dengan nada kesal dia menegaskan tidak mau diganggu. Kami diminta pergi. Telepon pun dimatikan.

Tak lama muncul seorang pria tua berkaos merah, berjanggut putih. Naik motor membawa lima galon air isi ulang. Namanya Chairul Bahri. Ternyata dia adalah suami dari pemilik rumah.

Cerita Chairul

Sambil menuruni galon Chairul bercerita soal rumahnya berada di halaman belakang Thamrin Executive Residence, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pria 72 tahun mengaku sehari menyetok 20 galon isi ulang. Air di rumahnya kering disedot mesin air apartemen.

Chairul mengatakan, rumah milik istrinya ditempati turun temurun. Sejak zaman nenek moyangnya. Dia mengaku memiliki surat rumah dengan lengkap. Namun menolak menunjukkan.

"Lokasi (rumah kita) adanya di apartemen, tapi tanah yang kita tempati tanah kita, kalau tanah dia, kita sudah diusir, sebelum bangunan berdiri kita sudah ada di sini," kata Chairul kepada merdeka.com, Jumat (20/9).

Dulu Tanah Permukiman Warga

Dulunya tanah tersebut adalah pemukiman warga. Belum ada aspal. Sampai akhirnya pihak apartemen membeli tanah hingga menyisakan rumah yang hanya terlihat genteng batu bata merah tak terawat.Chairul tetap bertahan. Dia tak terima cara apartemen membeli tanah itu sejak awal. Terkesan arogan. Istrinya sangat sakit hati. "Istilahnya dirangkul kitanya, ngomong baik-baik, enggak diintimidasi," tuturnya sambil menggosok batu akik di tiga cincinnya.Di sela pembicaraan, tiba-tiba datang seorang wanita memakai kerudung. Wanita itu naik motor. Baru saja menjemput bocah laki-laki sepulang sekolah. Wajahnya tampak kesal. Nada bicaranya langsung tinggi. "Ngapain kalian, mau ngapain nih? Gua sudah pusing dicari-cari," tegasnya.

Cerita dari Istri Chairul

Ternyata wanita ini adalah Elis, istri Chairul. Berusia 46 tahun. Sambil bicara Elis kerap kali menunjuk jarinya ke arah gedung menjulang. Berdirinya apartemen membuat dia dan keluarga merasa dirugikan."Bagaimana saya nih nenek-nenek, emang ini kan (dia pihak apartemen) buka permusuhan sama saya, saya enggak bakalan mau sama dia, sekalipun saya mati enggak akan rela saya jual ke dia (pihak apartemen)," tegasnya.

Kecil di Tempat ini

Elis lahir dan tumbuh di tempat ini. Tanah milik keluarga hingga diwariskan kepadanya. "Nenek moyang saya di sini, dari ibu saya orang sini, tapi bapak saya keturunan darah biru," kata Elis yang mengenakan jilbab hitam.Tanah tersebut dulunya perkampungan. Belum ada listrik, hanya mengandalkan obor. Pribumi dan warga pendatang tinggal di kawasan tersebut. Pengembang mulai melirik sekitar tahun 2005. Meminta tanah dijual. Kalau tidak digusur. Area tersebut rata dengan tanah sekitar 2009-2010. Apartemen mulai berdiri.

Menolak Dijual

Namun, Elis tetap pasang badan, tak rela warisan keluarga dibayar uang. "Lama-lama warga takut, jual dengan harga semurah-murahnya," ucap Elis.Pembicaraan Elis tidak lama. Sambil menggandeng anaknya masuk ke dalam. Kami tidak diperkenankan masuk menengok isi rumahnya. Tak lama ia balik badan. Lagi-lagi bicara dengan nada tinggi."Sampai tumpah darah saya ya, sampai kematian saya, saya tetap di sini. Ini tanah tumpah darah saya dari turun menurun, ini tanah warisan, hak milik saya, jadi saya tetap di sini, enggak bakal pindah dari sini," ujar Elis.

Ini Alasan Tak Mau Dijual

Kemudian, Elis menyebut ada sesuatu yang berharga di bawah tanah rumahnya. Sangat rahasia. Elis menyebutnya 'kandungan'. Namun dia tidak membeberkan kandungan apa yang dimaksud."Saya buat apa harta, tanah saya banyak, rumah saya banyak, tapi saya lebih cinta sama rumah ini, karena saya mau memperbanyak amal. Sekali hidup saya, enggak ada saya mau tinggali rumah ini selangkah pun," pungkas Elis.

Penjelasan Ketua RT

Ketua RT setempat Wasroni turut memberi penjelasan. Roni sapaan akrabnya tinggal tak jauh dari rumah Elis. Sambil ngobrol santai Roni menceritakan soal tanah tersebut sebelum apartemen berdiri.

Roni mengakui bahwa Elis pribumi asli dan jauh lebih dulu tinggal bersama keluarga besarnya. Soal sertifikat Roni meminta hal itu ditanyakan langsung ke pemilik. "Kalau itu sih biasanya tanah-tanah numpang aja. Merasa dirinya berpuluh-puluh tahun," tuturnya."Ya keluarga besar (Elis lah dari dulu tinggal). Kita nanya (Elis) malah dibentak. Orangnya kan begitu (Elis) temperamen," tambahnya.

Tak Ada Lagi Gesekan

Sekian tahun berjalan, gesekan antara apartemen dan Elis meredam. Roni jarang menerima laporan keributan perebutan lahan. Terkadang, Elis juga melipir ke rumahnya berbaur dengan warga.Roni melihat pihak apartemen membiarkan Elis hidup di halamannya. Keduanya tak mau mengalah. Saling tak peduli."Sekarang api lawan api kan enggak mungkin. Harus dikasih air. Arogan ya biasa," tandasnya.Pihak Thamrin Executive Residence saat dikonfirmasi ogah buka suara. Pertama diarahkan melapor ke customer service untuk meminta izin. Kemudian, diberikan nomor manajemen yang bersedia wawancara bersama manajer apartemen. Ditunggu hingga petang, pihak apartemen masih bungkam. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
23 Tahun Terbengkalai, Intip Potret Rumah Tukul Arwana yang Horor dan Kerap Terdengar Suara Dari Dalam
23 Tahun Terbengkalai, Intip Potret Rumah Tukul Arwana yang Horor dan Kerap Terdengar Suara Dari Dalam

Potret Rumah Mewah Tukul Arwana yang Sudah Terbengkalai 23 Tahun

Baca Selengkapnya
Penampakan Rumah Mewah Ibu Ani Anak Jenderal, Terbengkalai Bak Hutan tapi Masih Dihuni
Penampakan Rumah Mewah Ibu Ani Anak Jenderal, Terbengkalai Bak Hutan tapi Masih Dihuni

Berikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Kocak! Kurir Iseng Letakkan Paket di Tengah Gagang Pintu, Wanita Ini Jadi Terkunci di Rumah
Kocak! Kurir Iseng Letakkan Paket di Tengah Gagang Pintu, Wanita Ini Jadi Terkunci di Rumah

Tak ada pintu lain dan jendela dilengkapi tralis, wanita ini jadi korban iseng kurir paket.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Temukan Rumah Terbengkalai di Tepi Jalan, Penampakannya Bikin Ngeri
Pria Ini Temukan Rumah Terbengkalai di Tepi Jalan, Penampakannya Bikin Ngeri

Pemilik akun menjelaskan jika rumah tersebut berada di daerah Cianjur, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Luas dan Megah, Ini Potret Rumah Sang Jenderal Terbengkalai, di Dalamnya ada Foto Mantan Kapolri Hoegeng
Luas dan Megah, Ini Potret Rumah Sang Jenderal Terbengkalai, di Dalamnya ada Foto Mantan Kapolri Hoegeng

Potret memprihatinkan rumah jenderal terbengkalai di Lembang dengan foto pemilik rumah dan mantan Kapolri Jenderal Hoegeng masih terpasang.

Baca Selengkapnya