Cerita pemimpin muda pegang pemerintahan Jawa Barat
Merdeka.com - Ikatan Cendikiawan Muda Indonesia (ICMI) Jawa Barat, menggelar talkshow bertajuk 'Dari Daerah Membangun Indonesia'. Acara ini dihadiri oleh tiga orang pemimpin muda yaitu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, untuk memberikan kuliah umum.
Di hadapan sekitar 200an mahasiswa, Ridwan Kamil sempat bercerita mengenai perjalanan hidupnya sebelum mejabat sebagai wali kota. Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku bertekad untuk mengubah daerah asalnya dan membangun tanah air.
-
Siapa yang terlibat dalam talkshow? Dalam acara yang digelar di SMP Unggulan Al Ya'lu ini, dua pembicara utama memberikan pencerahan mengenai isu-isu tersebut. Pertama, drs. Sukirman MT, menyampaikan materi tentang pencegahan pernikahan dini, sementara dr. Rudi Priyo Utomo Sp.OG, membahas tentang kesehatan reproduksi remaja.
-
Siapa saja yang hadir dalam diskusi? Hadir dalam diskusi ini, dari pakar hukum, politik, hak asasi manusia, pegiat anti-korupsi, akademisi, dan aktivis.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang menjadi narasumber dalam acara? Kegiatan Coffee Morning yang diinisiasi Diskominfo Kaltim ini, mempertemukan para tokoh media pers dengan orang nomor satu Bumi Etam yang kini dijabat oleh Akmal Malik.
-
Siapa saja pembicara di Visionary Leaders by IDN Times? Pada panggung Visionary Leaders by IDN Times, beberapa tokoh terkemuka akan hadir, termasuk Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020-2024, Tri Rismaharini, Kandidat Gubernur Jawa Timur, Greysia Polii, Peraih Medali Emas Olimpiade 2020 dan Ketua Komisi Atlet BWF, serta Najwa Shihab, Pendiri Narasi.
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan pentingnya IKN layak huni? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
"Kalau anda mencintai kota, cintailah dengan aksi. Ibu saya selalu berpesan kepada saya, cintailah Tuhan-mu, sesama-mu dan tanah kelahiranmu," terang Emil, di Aula Bumi Madani, Jalan Cikutra, Bandung, Sabtu (8/2).
Emil mengaku, saat mecalonkan diri sebagai wali kota, dirinya sempat kehilangan kepercayaan diri untuk bisa memimpin Bandung. Namun karena kecintaanya terhadap kota kembang, dia pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari comfort zone (zona nyaman), yang mana saat itu ia adalah seorang arsitek dan dosen ITB.
"Saya datang dengan hal baru saat mencalonkan wali kota, saya sempat stres pada saat kampanye. Tapi saya pakai teori sepeda, berjalan sambil mencari keseimbangan," cetus pria lulusan Berkeley Amerika Serikat itu.
Tak disangka Emil yang berpasangan dengan Oded M Danial menang mutlak dalam Pilwalkot Bandung 2013. "Maka itulah saya ingin membuat perubahan dengan aksi yang lebih besar. Sekarang ada orang menyebut Bandung 'city pigs' tak masalah karena saya mau merubah wajah Bandung," tutur Emil.
Dalam diskusi yang berlangsung ringan dan santai itu, Bima Arya juga menyampaikan akan kecintaan terhadap Bogor. Menurut ingatannya, di tahun 1980-an Bogor adalah kota yang begitu asri dan hijau.
"Sekarang juga hijau, hijau sama angkot," seloroh Bima sembari bercanda.
Bima mengaku, tekad besarnya untuk menjadi pemimpin di kota hujan ini karena, ingin membangun kampung halaman sendiri. Ia menambahkan, banyak daerah di Indonesia yang sudah jauh tertinggal dibanding dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Saya datang ke sana diskusi ditingkat RW saja sudah bicara perubahan bagaimana daerahnya bisa maju, lah pas saya pulang ke Bogor yang dibicarakan Katulampa siaga lagi, siaga lagi, ini juga karena ulah warganya yang masih tidak tertib (buang sampah sembarangan)," jelasnya.
Di sinilah semangat membangun daerah harus digelorakan kepada anak-anak muda seperti kalian," tutur Bima.
Sementara itu Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, mengaku energi anak muda sangat diperlukan untuk mengubah negeri ini. Menurut Fahmi, para PNS yang sudah memasuki masa pensiun sudah tidak memiliki energi untuk memberikan perubahan yang signifikan. Oleh karena itu dia berharap pemuda bisa menjadi agen perubahan dengan menyongsong Indonesia menjadi lebih baik.
"Kalau di Sukabumi kadis-kadisnya saja sudah seusia bapak saya, energinya kan sudah berkurang," tandasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikatan Alumni ITB Jakarta, Id Next Leader, dan komunitas kepemudaan menggelar Future Leader Fest 2023, pada Sabtu (11/11) di Teater Tanah Airku, TMII, Jakarta.
Baca SelengkapnyaIlham mengatakan strategi itu saat menjadi narasumber di acara program talk show Kawal Pilkada Liputan6 SCTV.
Baca SelengkapnyaKapolda Jabar Gelar Jumat Curhat Bersama Generasi Milenial
Baca SelengkapnyaPemkab Bandung melaksanakan seminar bagi generasi muda dengan tema 'Talkshow Why Gen Z : Kepemimpinan Ala Gen Z'.
Baca SelengkapnyaMenurut Jeje, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan wujud dari kemajuan satu daerah.
Baca SelengkapnyaPMII tak ingin pemuda hanya jadi gimik politik pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaKegiatan Kopi Darat Formasi Indonesia Moeda (FIM) dilaksanakan di Cafe Halaman, Kota Bandung pada, Senin (8/1/2024).
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, anak muda Indonesia adalah orang-orang yang menentukan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaDalam kegiatan tersebut, para anak muda bisa saling tukar pikiran dan menyampaikan aspirasi mereka menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem memilih mengusung Ilham Akbar Habibie sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaPDIP menugaskan kadernya untuk bertemu dengan Ketua Umum PKB Cak Imin untuk Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaIMGS menyajikan diskusi mendalam terkait isu-isu strategis yang relevan bagi generasi Millennial dan Gen Z.
Baca Selengkapnya