Cerita pengemudi GrabBike tolak jemput penumpang di Manggarai
Merdeka.com - Respons negatif tukang ojek pangkalan terhadap ojek online ternyata berdampak ke penumpang. Pengemudi GrabBike kerap menghindari bertemu ojek reguler saat menjemput pemesan.
Pengalaman ini dialami Azizah saat menggunakan layanan transportasi ojek GrabBike. Saat itu dia memanggil GrabBike dari Stasiun Manggarai. Tapi dia justru diminta jalan ke kolong Manggarai yang berjarak sekitar 200 meter.
"Saya diminta jalan ke arah kolong Manggarai. Pas sudah naik ojek, barulah si abang buka pembicaraan," ungkap Azizah kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Bagaimana ojek berkembang? Awal mula alat mengojek memang berupa sepeda. Dikutip dari tulisan W.J.S. Poerwadarminta di Kompas, 22 September 1979, ‘Ojek adalah sepeda yang ditaksikan’.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
-
Kapan ojek pertama kali muncul? Ojek sendiri pada mulanya berkembang di pedesaan Jawa Tengah pada tahun 1969.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Bagaimana cara driver ojek online melewati jalan tikus? Melintas di jalan tikus tak boleh ugal-ugalan. Sopan santun tetap dijaga. "Kanan kiri rumah orang, ada anak-anak yang main, bapak-bapak duduk pinggir jalan. Harus permisi ."
Penasaran, Azizah pun bertanya karena merasa ada yang janggal. "Kenapa bang? Suka dimarahin ya sama tukang ojek di pangkalan stasiun?" tanya Azizah.
"Maaf ya neng jadi harus jalan dulu. Saya cuma gaenak aja jemput di sana. Cuma ngejaga aja kita mah malas ribut. Namanya sama-sama cari duit saling ngehargain aja," kata pengemudi tersebut.
Sebelumnya, pengendara GrabBike, kata Azizah mengatakan, sempat terjadi keributan dan pemukulan kepada pengemudi jasa transporasi mobile lain. Pengemudi tersebut menawarkan jasanya di depan pangkalan ojek setelah menurunkan penumpang.
"Nggak hanya nerima orderan dari aplikasi ojek. Ia juga menawarkan orang di jalan. Sehingga ojek lain mengamuk," kata dia menirukan ucapan pengemudi.
Karena kejadian itu, tukang ojek GrabBike kini lebih berhati-hati menghentikan kendaraannya jauh dari lokasi pangkalan ojek. Ia memilih bermain kucing-kucingan dengan bersembunyi di tempat yang aman.
Dengan kejadian itu, dia mengaku menjadi lebih paham dengan persaingan di lapangan. Meski berhak dilayani, bagi Azizah penumpang juga harus paham situasi yang bisa memicu keributan.
"Setidaknya sebagai pengguna aplikasi-aplikasi tersebut dan semacamnya harus lebih mawas diri. Hitung-hitung jaga suasana tetap kondusif," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca SelengkapnyaPengemudi ojek online ini punya alasan tersendiri mengapa ia menolak dibayar.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita sikap mulia driver ojol yang membuat penumpang menangis sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaDriver ojek online berharap pemerintah melakukan langkah penanggulangan konkret terkait polusi udara yang sudah bertahan dalam kurun satu pekan lebih ini.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaOjek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Pak Ogah dan banyaknya kendaraan yang berputar balik, dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan ibu kota.
Baca SelengkapnyaDriver ojol itu ditilang lantaran tidak membayar pajak kendaraan miliknya.
Baca SelengkapnyaAdu mulut penumpang dan driver ojol karena minta dibayar lebih dari kesepakatan ini viral bikin kesal.
Baca SelengkapnyaSalah satunya terkait sistem skorsing atau suspend. Seperti yang diungkapkan Melva Maria (54) seorang perempuan pengemudi ojek online.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya